Pelatihan Pembuatan Serbuk Jamu Pegagan Di Desa Pagersari, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya

Nitya Nurul Fadilah, Richa Mardianingrum, Gina Septiani Agustien

Sari


Serbuk jamu pegagan memiliki banyak manfaat diantaranya memperlancar peredaran darah, mengatasi gangguan pencernaan, antibakteri, dan untuk kecantikan kulit. Pegagan banyak ditemui di pekarangan rumah atau pinggir sawah khususnya di Desa Pagersari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara membuat serbuk jamu yang baik dan bermutu sehingga dapat dijadikan serbuk jamu baik untuk konsumsi sendiri atau untuk diperjualbelikan. Metode yang digunakan adalah berupa pemberian materi dan pelatihan yang terdiri dari proses pembuatan jamu, sortasi kering, pencucian, perajangan, pengeringan dan pengemasan. Serbuk jamu pegagan dapat dikemas dalam bentuk yang menarik, atau membuat masker dengan bahan tambahan lain yang diramu sebagai masker kecantikan. Oleh karena itu, potensi pegagan sebagai produk kesehatan perlu disosialisasikan kepada masyarakat sekitar untuk meningkatkan perekonomian dan pemanfaatan sumber daya alam di daerah melalui masyarakat PKK pada 17 Juli 2020. Hasil dari kegiatan tersebut, masyarakat lebih memahami arti penting dari tanaman di sekitarnya sehingga bisa dijadikan produk kesehatan. Hal tersebut terlihat dari antusiasme masyarakat terhadap pemberian materi dan masyarakat bisa membuat serbuk jamu secara mandiri setelah dilakukan pelatihan.

 

Kata kunci: Pegagan, Jamu, Pagerageung

 

 

ABSTRACT

Pegagan herbal powder, has many benefits including improving blood circulation, overcoming digestive disorders, antibacterial, and for skin. Pegagan is often found in the yard or the edge of rice fields, especially in Pagersari Village, Ciawi District, Tasikmalaya. The purpose of this community service program was to increase public knowledge about how to make good and quality herbal powder so that it can be used as herbal powder either for own consumption or for sale. The method used was in the form of material provision and training which consisted of the process of making herbal medicine, dry sortation, washing, chopping, drying and packaging. The powder of pegagan can be packaged in an attractive form, or herb masks with other additives which are mixed as beauty masks. Therefore, the potential of pegagan as a health product needs to be disseminated to the surrounding community to improve the economy and utilization of natural resources in the area through the PKK community on July 17, 2020. The results of these activities, the community colud understands the importance of the surrounding plants so that they can be used as products health. This could be seen from the enthusiasm of the community for providing materials and the community being able to personally made herbal medicine powder after this training.

Keywords: Pegagan, Herb, Pagerageung

Kata Kunci


Farmasi, penyuluhan, Kesehatan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Budi, S., & Rahmawati, M. (2020). Pengembangan Formula Gel Ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) sebagai Antijerawat. JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, 6(2), 51.

Biofarmaka IPB. (2013). Quality of Herbal Medicine Plants and Traditional Medicine. [Online] Available at: http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/587-Quality-of herbal medicine-plants-and-traditional-medicine-2013 [Accessed: 02/06/2020]

Dahono. (2014). Manfaat Pegagan. Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Kepulauan Riau, (38), 1–7.

Elfahmi, Woerdenbag, H. J., & Kayser, O. (2014). Jamu: Indonesian traditional herbal medicine towards rational phytopharmacological use. Journal of Herbal Medicine. Urban und Fischer Verlag GmbH und Co. KG. https://doi.org/10.1016/j.hermed.2014.01.002

Ismono,H., Pitojo B. (2012). Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembangunan Di Kecamatan Kemiling. Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012.

Krisnadi, D. (2015). Kelor Super Nutrisi. Moringa oleifera (pp. 1–164).

Rochman, D., Sutrisno E., & Ernes, A., (2019). Karakteristik Fisikokimia Serbuk Jamu Daun Beluntas (Pluchea indica L.). Agromix, Indonesia. 10(1) 59-66.

Setiawan, D. (2012). Journal of Educational Social Studies. Journal of Educational Social Studies, 1(2), 53–60.

Wahjuni, S., Putra, M. I. B., Rahayu A. N. P., & Wahyu Dwijani, S. (2012). Uric Acid Inhibition Activity of Annona muricata L Leave Extract in Hyperuricemia induced Wistar Rat. World Science Publisher, United States. 2(01):86-90.

Zuzana, Z., & Eka, P. (2018). Efektivitas Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica (L).Urb) Sebagai Diuretik. Jurnal Akademi Farmasi Bhumi Husada Jakarta, 5(1), 17-26.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v3i2.3354

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.