Pemberdayaan Dan Pendampingan Kader Binaan Puskesmas Mojolangu Dalam Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik
Sari
ABSTRAK
Pemanfaatan obat tradisional untuk menunjang kualitas kesehatan, sangat diperlukan keseimbangan dari upaya – upaya dalam peningkatan mutunya. Hal ini berkaitan pula dengan adanya dampak – dampak dari penggunaan obat tradisional pada umumnya. Sehingga untuk melindungi konsumen dari akibat penggunaan obat tradisional yang tidak memenuhi persyaratan, maka produk obat tradisional harus memenuhi persyaratan mutu, keAmanan, dan kemanfaatan untuk dapat diedarkan di Indonesia maupun ekspor ke luar negeri. Puskesmas Mojolangu merupakan fasilitas kesehatan yang memiliki bidang pengembangan dan pemberdayaan masyarakat khususnya departemen kesehatan pengobatan tradisional. Banyaknya masyarakat daerah sekitar mitra yang berprofesi sebagai produsen obat tradisional tetapi belum adanya pemberian informasi terkait cara pembuatan obat tradisional yang baik dan benar. Higenitas dan keamanan jamu atau minuman herbal yang diproduksi oleh produsen jamu di lingkungan puskesmas mojolangu belum terstandarisasi sesuai dengan CPOTB. Sehingga berpotensi dihasilkan produk jamu yang tidak berkhasiat optimal serta keamanan produk tidak tercapai. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh masyarakat di kelurahan Mojolangu. Setelah edukasi dan pendampingan produsen jamu atau obat tradisional dapat memproduksi jamu temulawak dan jahe instan yang berkhasiat dan aman untuk dikonsumsi.
Kata kunci : Jamu, Obat Tradisional, Kader binaan, produsen jamu, CPOTB
ABSTRACT
The use of traditional medicines to support health quality requires a balance of efforts to improve its quality. It is also related to the effects of using traditional medicines in general. It protects consumers from the consequences of using traditional medicines that do not meet the requirements. Traditional medicinal products must meet the quality, safety, and benefit requirements circulated in Indonesia and exported abroad. The Mojolangu Health Center is a health facility with community development and empowerment sector, especially the traditional medicine health department. There are many local communities around the partners who work as producers of traditional medicines, but there is no information regarding how to manufacture traditional medicines correctly and adequately. The hygiene and safety of jamu or herbal drinks produced by herbal medicine producers in the Mojolangu Community Health Center have not standard according to the CPOTB. The potential to produce herbal products that do not have optimal efficacy and product safety does not achieve. This service activity uses the Contextual Teaching and Learning (CTL) method to overcome the community's problems in Mojolangu village. After education and assistance, producers of herbal medicine or traditional medicine can produce herbal ginger and instant ginger, which are efficacious and safe for consumption.
Keywords: Jamu, Traditional medicine, construction cadres, herbal medicine manufacturer, CPOTB
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Akintobi et al. (2013) ‘Antimicrobial Activity Of Zingiber Officinale (Ginger) Extract Against Some Selected Pathogenic Bacteria’, 11(1), pp. 7–15.
[BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan, (2019) Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Diastuti, H., Asnani, A. and Chasani, M. (2019) ‘Antifungal activity of curcuma xanthorrhiza and curcuma soloensis extracts and fractions’, IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 509(1). doi: 10.1088/1757-899X/509/1/012047.
Hidayat, D, Hardiansyah, G. (2012) Studi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Kawasan Kabupaten Sintang.
Akintobi, Onoh, Ogele, Idowu, Ojo, & Okonko. (2013). Antimicrobial Activity Of Zingiber Officinale (Ginger) Extract Against Some Selected Pathogenic Bacteria. 11(1), 7–15.
Diastuti, H., Asnani, A., & Chasani, M. (2019). Antifungal activity of curcuma xanthorrhiza and curcuma soloensis extracts and fractions. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 509(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/509/1/012047
Hudson, C. C., & Whisler, V. R. (2007). Contextual teaching and learning for practitioners. IMSCI 2007 - International Multi-Conference on Society, Cybernetics and Informatics, Proceedings, 2(4), 228–232.
Kader, G., Nikkon, F., Rashid, M. A., & Yeasmin, T. (2011). Antimicrobial activities of the rhizome extract of Zingiber zerumbet Linn. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 1(5), 409–412. https://doi.org/10.1016/S2221-1691(11)60090-7.
Nazish, I., Ansari, S. H., Arora, P., & Ahmad, A. (2016). Antiobesity activity of Zingiber offikcinale. Pharmacognosy Journal, 8(5), 440–446. https://doi.org/10.5530/pj.2016.5.5.
Noipha, K., & Ninla-Aesong, P. (2018). Antidiabetic activity of zingiber officinale roscoe rhizome extract: An in vitro study. HAYATI Journal of Biosciences, 25(4), 160–168. https://doi.org/10.4308/hjb.25.4.160.
Widyastuti, I., Luthfah, H. Z., Hartono, Y. I., Islamadina, R., Can, A. T., & Rohman, A. (2020). Antioxidant Activity of Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) and its Classification with Chemometrics. Indonesian Journal of Chemometrics and Pharmaceutical Analysis, 02(1), 29. https://doi.org/10.22146/ijcpa.507
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i3.3563
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.