Sosialisasi Ruam Popok untuk Meningkatkan Wawasan Ibu-Ibu Posyandu Demi Balita yang Sehat

Anindita Imam Basri, Rohmat Isnanto, Prastara Rangga Dito Baliawan

Sari


ABSTRAK

 

Ruam popok dapat diartikan sebagai infeksi kulit karena paparan urine dan kotoran yang berkepanjangan ditambah dengan tekanan dan gesekan popok yang bersifat disposable. Di Indonesia sendiri 7-35% populasi bayi pernah mengalami ruam popok. Faktanya mayoritas masyarakat belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang bahaya ruam popok. Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan adanya sosialisasi kesehatan. Sosialisasi sebagai wadah pengembangan kemampuan individu untuk bereaksi mampu meningkatkan pengetahuan individu dalam hidup bermasyarakat, dan saling berbagi ketrampilan. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelanggraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Dusun Sentolo Lor yang bertujuan untuk menambah wawasan tentang bahaya ruam bagi balita. Metode pelaksanaan yang digunakan yaitu ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi serta evaluasi program melalui observasi dan wawancara. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukan peningkatan yang sangat signifikan dalam wawasan Ibu-ibu posyandu.

 

Kata Kunci: Ruam Popok, Sosialisasi, Posyandu

 

 

ABSTRACT

 

Diaper rash can be defined as a skin infection due to prolonged exposure to urine and feces coupled with the pressure and friction of disposable diapers. In Indonesia alone, 7-35% of the baby population has experienced diaper rash. The majority of people do not have sufficient knowledge about the dangers of diaper rash. The solution that can be done is through health socialization. Socialization as a forum for developing individual abilities to react can increase individual knowledge in social life, and share skills with each other. Posyandu is a form of Community-Based Health Efforts (UKBM) which is managed and organized from, by, for, and with the community in the implementation of health, development to empower the community and provide convenience to the community in obtaining basic health/basic social services. This community service activity was carried out in Sentolo Lor Hamlet which aims to increase knowledge about the dangers of rashes for toddlers. The implementation method used is lecture, discussion, question and answer, demonstration, and program evaluation through observation and interviews. The results of this community service show a very significant increase in the insight of posyandu mothers.

 

Keywords: Diaper Rash, Socialization, Posyandu


Kata Kunci


ruam popok; sosialisasi; posyandu

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


C Nyak. (2008). Pempers Sekali Pakai Penyebab Ruam Kulit.

Diena. (2009, July 10). Popok Modern bisa Sebabkan Mandul.

Departemen Kesehatan RI. (2004). Departemen Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan. Retrieved from Kajian Pustaka.

DeVito, M., & Schecter, A. (2002). Exposure assessment to dioxins from the use of tampons and diapers. Environmental health perspectives, 23-28.

Fitria, M. (2014, Desember 11). Popok Pengaruhi Tumbuh Kembang Anak. Retrieved from Bisnis.com: https://lifestyle.bisnis.com/read/20141211/220/381770/popok-pengaruhi-tumbuh-kembang-anak

Haris Budiman. (2017). PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 31–43.

Indah Rahmawati, N., Lumbu, A. A., Septiyana, L., Dewi Susanti, L., & Hamer, W. (2019). SOSIALISASI MENUMBUHKAN MINAT SISWA-SISWI AKAN INVESTASI JANGKA PANJANG DIERA MILINEAL 4.0 BIDANG PENDIDIKAN DI DESA WATES KECAMATAN WAY RATAI. In Juli-Desember (Vol. 1, Issue 2). www.e-journal.metrouniv.ac.id

Jackson, A. (2008). Time to Review Newborn Skincare. Journal of Neonatal Nursing, 166-168.

Jelita, M. V., Asih, S. H., & Nurulita, U. (2014). PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ZAITUN (OLIVE OIL) . Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), 1-10.

Lahamit, S. (2021). Sosialisasi Peraturan Daerah Dalam Rangka Optimalisasi Fungsi Legislasi Anggota Dprd Provinsi Riau (Studi Pelaksanaan Sosialisasi Peraturan Daerah di Masa Pandemi Covid 19). JIAP, 7(1), 32. https://doi.org/10.25299/jiap.2021.vol7(1).6766

Maryunani, A. (2010). Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pontoh. (2014). Pengaruh Pemberian Minyak Zaitun (Olive Oil) Terhadap Ruam Popok (Diaper Rash) di desa Tebaloan Gresik.

Setiawati, B, R. A., & Novikasari, L. (2021). PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK PADA USIA 36 BULAN PADA An. K Di KELURAHAN SUMBEREJO KEMILING BANDAR LAMPUNG. 4, 827–831.

Siti Aisyah. (2015). HUBUNGAN PEMAKAIAN DIAPERS DENGAN KEJADIAN RUAM POPOK PADA BAYI USIA 6 – 12 BULAN.

Sri Rahma Ningsih. (2007). KONTRIBUSI TINGKAT PENGUASAAN MATA KULIAH PRAKTEK IBADAH TERHADAP MOTIVASI PENGABDIAN MASYARAKAT PADA MAHASISWA STAIN CURUP ANGKATAN 2004. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN FATAH.

Soepardan, S. (2001). Panduan Perawatan Bayi Sakit. Jakarta: Puspa Swara.

Sutaryo. (2004). Dasar-dasar sosialisasi. Jakarta: Rajawali Press.

Sudin. (2004). PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAGIPERGURUAN TINGGIAGAMA ISLAM. Aplikasia Jumal Aplikasi Llmu-Ilmu Agama, 5(2), 161–172.

Tjokronegoro, A. (2000). Perawatan Kulit pada Bayi. Jakarta: FKUI.

Y Lestari, & A Meryandini. (2003). Identifikasi Bakteri Penghasil Mananase serta Karakterisasi Enzimnya. Jurnal Mikrobiologi Indonesia.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i6.5080

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.