Edukasi Penggunaan Monofilament dalam Deteksi Dini Neuropati Sensori Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Kader di Tengah Pandemi Covid-19 Kelurahan Kolo Kota Bima

A. Haris, Julhana Julhana

Sari


ABSTRAK

Neuropati atau sering disebut sebagai gangguan sensasi merupakan salah satu  komplikasi yang sering ditemukan pada pasien diabetes Mellitus tipe 2. Kejadian neuropati sering tidak disadari oleh pasien sehingga mengakibatkan munculnya Diabetic Foot Ulcer. Deteksi dini neuropati diabetic sangat penting pada pasien dengan DM karena pencegahan bisa menurunkan morbiditas dan mortalitas.. Metode yang dilakukan meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. strategi pelaksanaan dengan melakukan pre test sebelum kegiatan dilaksanakan, kemudian membagikan modul dan video penggunaan  alat pengecekan gula darahdan penggunaan monofilament test, setelah itu di evaluasi dengan  post test. Hasil yang didapatkan 90% kader yang hadir mememahami dan bisa mempraktekan cara pengecekan gula darah secara mandiri dan menggunkan monofilament tes. Sedangkan kegaiatan dengan 50 penyandang diabetes 40% mengalami gangguan neuropati sensori, maka dapat disimpulakan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan para kader tentang deteksi dini neuropati pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang meliputi, pengertian DM, tanda dan gejala, penatalaksanaan, komplikasi, tanda gangguan neuropati dan cara mendeteksinya, ditandai dengan kemampuan kader dan penyandang diabetes mampu menjawab dan mempraktikan pertanyaan dari pengabdi.

 

Kata Kunci: Edukasi, Pelatihan, Monofilament tes, Neuropati.






 

ABSTRACT Neuropathy or often referred to as impaired sensation is one of the complications that are often found in patients with type 2 diabetes mellitus. Early detection of diabetic neuropathy is very important in patients with DM because prevention can reduce morbidity and mortality. The methods used include the preparation stage, implementation stage, monitoring and evaluation. the implementation strategy was to do a pre test before the activity was carried out, then distribute modules and videos on the use of blood sugar checking tools and the use of monofilament tests, after which they were evaluated with a post test. The results obtained were 90% of the cadres who attended understood and could practice how to independently check blood sugar and use the monofilament test. While activities with 50 people with diabetes 40% experiencing sensory neuropathy disorders, it can be concluded that there is an increase in knowledge and skills of cadres about early detection of neuropathy in patients with type 2 diabetes mellitus which includes understanding of DM, signs and symptoms, management, complications, signs of neuropathic disorders. and how to detect it, is marked by the ability of cadres and people with diabetes to be able to answer and practice questions from the servants. Keywords: Education, Training, Monofilament test, Neuropathy

Kata Kunci


Keperawatan

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Ammaiyappan, S., & Rangarajan, B. (2020). The Semmes -Weinstein monofilament examination as a single effective screening tool in the evaluation of diabetic peripheral neuropathy when compared to vibration perception threshold. National Journal of Physiology, Pharmacy and Pharmacology, 10(0), 1. https://doi.org/10.5455/njppp.2020.10.03076202028032020

Apriyadi, A., & Zainaro, M. A. (2021). Pemberian Terapi Senam Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Desa Gunung Labuhan Sungkai Selatan Lampung Utara. JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), 4(5), 1266-1271.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan Dasar. 306.

Dinas Kesehatan. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2017. Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2017, 1–85.

Fain. J. A. (2014). Keperawatan Medical Bedah,Manajemen Klinis Hasil yang diharapkan (8 ed.). Singapore: Sauders Elsevier.

Hapipah. (2016). Efektifitas Ipswich Touch Test (IpTT) Terhadap Pemeriksaan Neuropati Sensosori Pada Pasien Diabetes Mellitus.

Liang S. Tan. (2010). The clinical use of the 10g monofilament and its limitations: A review. Singapore Footcare Centre, National Healthcare Group, 6 Commonwealth Lane, GMTI Building, Level 2, Unit 01/02, Singapore 149547, Singapore. Diambil dari https://doi.org/10.1016/j.diabres.2010.06.021

Oktorina, R., Sitorus, R., & Sukmarini, L. (2019). Pengaruh Edukasi Kesehatan dengan Self Instructional Module Terhadap Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus. Jurnal Endurance, 4(1), 171. https://doi.org/10.22216/jen.v4i1.2995

Rayman, G., Vas, P. R., Baker, N., Taylor, C. G., Gooday, C., Alder, A. I., & Donohoe, M. (2011). The ipswich touch test: A simple and novel method to identify inpatients with diabetes at risk of foot ulceration. Diabetes Care, 34(7), 1517–1518. https://doi.org/10.2337/dc11-0156

Sanklapur, V., Shruthi, S., & Attar, N. (2020). Accuracy of Monofilament in the Assessment of Diabetic Neuropathy. Asian Journal of Medicine and Health, 18(august 2019), 9–15. https://doi.org/10.9734/ajmah/2020/v18i730219

Zainaro, M. A., & Suwares, F. M. (2021). Edukasi Masyarakat Tentang Covid-19 Di Kelurahan Negeri Jaya Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan. JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM), 4(6), 1514-1518.

Zainaro, M. A., Andoko, A., & Rahmawati, R. P. (2021). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kejadian Covid-19 pada Masyarakat di Kelurahan Mulyojati Kota Metro. Malahayati Nursing Journal, 3(4), 517-528.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i1.5346

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor