Pemanfaatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dalam Mengurangi Kejadian Stunting yang Berwawasan Agronursing di Kawasan Pesisir Desa Watuprapat Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan

Dwining Handayani, Erik Kusuma, R.A Helda Puspitasari, Ayu Dewi Nastiti

Sari


ABSTRAK

 

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh multi factorial dan bersifat antar generasi. Di Indonesia masyarakat sering menganggap tumbuh pendek sebagai factor keturunan. Persepsi yang salah dimasyarakat membuat masalah ini tidak mudah diturunkan dan membutuhkan upaya besar dari pemerintah dan berbagai sektor terkait. Pendidikan dan pengetahuan ibu yang rendah juga berpengaruh besar terhadap kejadian stunting pada balita. Prevalensi stunting di Kabupaten Pasuruan dipengaruhi oleh jumlah balita stunting yang ada di setiap desa, salah satu desa yang angka prevalensi stunting masih tinggi adalah desa Watuprapat, dimana jumlah balita yang mengalami stunting sebanyak 21 balita dan merupakan salah satu desa yang termasuk fokus penanganan stunting di Kabupaten Pasuruan.  Tujuan dari edukasi kepada kader kesehatan dan guru PAUD diharapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan dalam mencegah dan mengurangi stunting dengan memanfaatkan hasil pekarangan di sekitar rumah dalam menambah nilai gizi pada balita. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan tentang pemahaman umum stunting, penyebab terjadinya stunting, ciri-ciri penderita stunting dan cara pencegahannya  menggunakan leaflet dan demonstrasi membuat lauk berupa nugget dari daun kelor dan udang. Terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang stunting dan kemampuan mengolah bahan makanan dari hasil pekarangan di rumah dengan hasil rendah 10%, cukup 10% dan baik 80%. Hasil penyuluhan ini diharapkan dapat disosialisasikan kepada masyarakat dalam upaya mencegah dan mengurangi kejadian stunting di desa Watuprapat kecamatan Nguling Kabupaten pasuruan.

 

Kata Kunci : Stunting, KRPL, Balita

 

 

ABSTRACT

 

Stunting is a chronic nutritional problem caused by multi-factorial and intergenerational. In Indonesia, people often consider growing short as a hereditary factor. The wrong perception in the community makes this problem not easy to solve and requires great efforts from the government and various related sectors. Mother's low education and knowledge also has a big influence on the incidence of stunting in toddlers. The prevalence of stunting in Pasuruan Regency is influenced by the number of stunting toddlers in each village, one of the villages where the stunting prevalence rate is still high is Watuprapat village, where the number of toddlers experiencing stunting is 21 toddlers and is one of the villages that includes the focus of stunting handling in the District Pasuruan. The purpose of education for health cadres and PAUD teachers is expected to be able to add insight and abilities in preventing and reducing stunting by utilizing the results of the yard around the house in increasing nutritional value for toddlers. The activities carried out were in the form of counseling on general understanding of stunting, the causes of stunting, the characteristics of stunting sufferers and how to prevent it using leaflets and demonstrations of making side dishes in the form of nuggets from Moringa leaves and shrimp. There is an increase in the knowledge of cadres about stunting and the ability to process food ingredients from the results of the yard at home with low yields of 10%, 10% sufficient and 80% good. The results of this counseling are expected to be socialized to the community in an effort to prevent and reduce stunting rates in Watuprapat village, Nguling sub-district, Pasuruan Regency.

 

Keywords: Stunting, KRPL, Toddler


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Aridiyah FO, Rohmawati N, Ririanty M. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Pasuruan 2020. https://dinkes.pasuruankab.go.id/hasil-pencarian.html

Aguayo VM, Menon P. (2016). Stop stunting: improving child feeding, women’s nutrition and household sanitation in South AsiaJohn Wiley & Sons Ltd Maternal & Child Nutritio, 12 (Suppl. 1), pp. 3–11

Beal TY, et al (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. Matern Child Nutr:14:e12617

Budiastutik I, Rahfiludin MZ. (2019). Faktor Risiko Stunting pada anak di Negara Berkembang. Amerta Nutr:122-126.

De Onis, Branca F, (2016). Review Article: Childhood stunting: a global perspective. World Health Organization; licensed by John Wiley & Sons Ltd. Maternal & Child Nutrition, 12 (Suppl. 1), pp. 12–26

Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan. (2021). Profil Kesehatan Kabupaten Pasuruan 2020. https://dinkes.pasuruankab.go.id/hasil-pencarian.html

Fitri L, (2018). Hubungan BBLR Dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jurnal Endurance 3(1): (131-137)

Handayani D, et al.(2021). Pemetaan faktor-faktor penyebab stunting pada balita di wilayah Pesisir Kabupaten Pasuruan. Universitas Jember

Helmyati, Siti, (2019). Stunting: Permasalahan dan Penangannya, Yogyakarta:. Gajah Mada University Press

Kartini A, et al. (2019). Pesticide Exposure and Stunting among Children in Agricultural Areas. www.theijoem.com Vol 10, Num 1.

Kusumawati E, et al. (2015). Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia di Bawah Tiga Tahun Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 9, No. 3

Kementrian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (2018), Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota. Jakarta: Bappenas

LPPM STIKes Hang Tuah Pekanbaru. (2015). Permasalahan Anak Pendek (Stunting) dan Intervensi untuk Mencegah Terjadinya Stunting (Suatu Kajian Kepustakaan). Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. 2, No. 6

Mahmudiono T, et al, (2016). Study Protocol: The effectiveness of nutrition education for overweight/obese mothers with stunted children (NEO-MOM) in reducing the double burden of malnutrition in Indonesia: study protocol for a randomized controlled trial. BMC Public Health 16:486

Ni’mah K, Nadhiroh SR, (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 1 Januari–Juni 2015: hlm. 13–19.

Persatuan ahli gizi Indonesia. (2019), Stop Stunting dengan konseling Gizi, Bandung

Rizal MF, Doorslaer EV, (2019). Explaining the fall of socioeconomic inequality in childhood stunting in Indonesia. SSM - Population Health 9: 100469

Setiawan E, et al. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas. 7(2).

Tim Riskesdas 2018, (2019). Laporan Provinsi Jawa Timur Riskesdas 2018. Surabaya: Lembaga Penerbit Bidang Litbang Kesehatan

Torlesse H, et al (2016). Determinants of stunting in Indonesian children: evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health 16:66




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i4.5392

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.