Pelatihan Online Pembuatan Makanan Fermentasi Wadi

Yulistia Budianti Soemarie, Tiana Milanda, Karina Erlianti, Muhammad Fauzi, Didi Susanto, Melisa Intan Barliana

Sari


ABSTRAK

Salah satu penerapan proses fermentasi terjadi pada produk perikanan. Wadi merupakan hasil fermentasi ikan yang banyak sekali diminati oleh masyarakat Kalimantan Selatan. Wadi merupakan salah satu proses fermentasi ikan atau daging secara tradisional yang berbentuk ikan utuh semi basah, berwarna agak hitam (mendekati warna ikan segar), bertekstur liat dengan aroma ikan khas fermentasi serta mempunyai cita rasa yang asin. Wadi memiliki waktu simpan yang lama sekitar 6 sampai 12 bulan. Kurangnya keterampilan dalam pengolahan wadi mengakibatkan wadi tidak bisa tahan lama sehingga wadi menjadi cepat busuk. Selain itu, belum ada wadi kemasan yang beredar dipasaran sehingga untuk masyarakat luar Kalimantan Selatan sulit untuk mendapatkan produk wadi ini. Pelatihan ini menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab serta demonstrasi atau praktek secara daring/online. Pelatihan ini menghasilkan pengetahuan dan pemahaman yang baik bagi peserta pelatihan. Hal ini dapat dilihat dari antusias peserta pelatihan dalam sesi diskusi dan tanya jawab untuk mencari informasi yang lengkap mengenai teknik fermentasi serta pelatihan dalam pembuatan wadi.

 

Kata kunci: Fermentasi, Wadi, Pelatihan Online

 

ABSTRACT

One of the processes of applying the fermentation process occurs in fishery products. Wadi is a fermented fish product that is in great demand by the people of South Kalimantan. Wadi is one of the traditional fish or meat fermentation processes in the form of semi-wet whole fish, slightly black (close to the color of fresh fish), clay texture with a distinctive fermented fish aroma, and has a salty taste. Wadi has a long shelf life of about 6 to 12 months. Lack of skills in wadi processing resulted in wadi not being able to last long so that the wadi rotted quickly. In addition, there is no packaged wadi on the market so it is difficult for people outside South Kalimantan to get this wadi product. This training uses lecture, discussion, question and answer methods as well as online demonstrations or practice. This training resulted in good knowledge and understanding for the participants of the wadi making training. This can be seen from the enthusiasm of the training participants in the discussion and question and answer sessions to seek complete information about fermentation techniques and training in wadi making.

 

Keywords: Fermentation, Wadi, Online Training


Kata Kunci


Fermentasi, Wadi, Pelatihan Online

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Dewi, I.S., Hastuti, U.S., Lestari, U., & Suwono, H. (2015). Wadi : A Traditional Food of Dayak Ethnic at Central Borneo as an Effort of Food Warranty Based on The Local Wisdom. Proceeding of 6th ICGRC.

Khairina, R and Khotimah, I.K. (2006). Studi Komposisi Asam Amino dan Mikroflora pada Wadi Ikan Betok. Jurnal Teknologi Pertanian, 7 (2), 120-126

Restu. (2014). Pengaruh Penambahan Gula Aren (Arenga pinnata Wurmb Merrill) Terhadap Cita Rasa Wadi Ikan Patin (Pangasius sp). Jurnal Ilmu Hewani tropika, 3 (1), pp :12-16

Waty, K., Purwijantiningsih, E., dan Pranata, S. (2019). Kualitas Fermentasi Spontan Wadi Ikan Patin (Pangasius Sp.) dengan Variasi Konsentrasi Garam. Biota Vol. 4 No. 1, 24-32




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i1.5459

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.