Pelatihan Penyusunan Instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Di Smk Bina Kusuma Ruteng

Viviana Murni, Fransiskus Nendi, Ricardus Jundu, Fulgensius Efrem Men, Kristianus Viktor Pantaleon, Emilianus Jehadus, Eufrasia Jeramat

Sari


ABSTRAK

 

Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kemampuan minimum yang dilakukan kepada peserta didik. Kemampuan minimum yang dimaksud adalah kemampuan paling dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang tertentu, yaitu literasi membaca dan numerasi. AKM mengukur kompetensi berpikir atau bernalar peserta didik ketika membaca teks (literasi) dan menghadapi persoalan yang membutuhkan pengetahuan matematika (numerasi). Tidak semua guru memiliki pengetahuan dan keterampilan menyusun instrumen, contohnya para guru di SMK Bina Kusuma Ruteng. Oleh karena itu, tim pengabdian kepada masyarakat melaksanakan kegiatan pelatihan penyusunan instrumen Asesmen Kompetensi Minimum untuk para guru SMK Bina Kusuma Ruteng. Pelatihan dilakukan untuk mengembangkan kompetensi guru dalam menyusun instrumen AKM sehingga mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 30 guru SMK Bina Kusuma Ruteng. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu wawancara, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan ini dapat berpengaruh positif terhadap kemampuan dan keterampilan para guru dalam menyusun instrumen  Asesmen Kompetensi Minimum. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa pelatihan memiliki kualitas dengan kategori baik sekali (4.75) dan memberikan dampak dalam kategori kategori baik sekali (4.92). Terbukti bahwa para guru bisa menyusun instrumen AKM dengan baik. Sedangkan, dampak pelaksanaan pelatihan masuk dalam kategori baik sekali (4.82). Mitra mampu menyusun instrumen PKM dengan benar, hal ini dapat dilihat pada tugas yang dipresentasikan oleh mitra. Instrumen yang dihasilkan ini diharapkan dapat menjadi penduan bagai para guru dan calon guru untuk mengembangkan dan menggunakan instrumen AKM pada proses pembelajaran dan penilaian di kelas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan ini dapat mengembangkan kompetensi guru dalam menyusun instrumen AKM, sehingga guru mampu menyelenggarakan pembelajaran secara efektif dan efisien.

 

Kata Kunci: Pelatihan, Penyusunan, Instrumen, AKM

 

 

ABSTRACT

 

Minimum Competency Assessment is a minimum ability assessment carried out on students. The minimum ability in question is the most basic ability that must be possessed by students at a certain level, namely reading literacy and numeracy. AKM measures the thinking or reasoning competence of students when reading texts (literacy) and dealing with problems that require mathematical knowledge (numbering). Not all teachers have the knowledge and skills to compose instruments, for example, teachers at SMK Bina Kusuma Ruteng. Therefore, the community service team carried out training activities for the preparation of Minimum Competency Assessment instruments for teachers of SMK Bina Kusuma Ruteng. The training was conducted to develop teacher competence in compiling the AKM instrument to support the achievement of the expected learning objectives. The training activity was attended by 30 teachers of SMK Bina Kusuma Ruteng. This activity was carried out through several stages, namely interviews, planning, implementation, and evaluation. This activity can have a positive effect on the ability and skills of teachers in preparing the Minimum Competency Assessment instrument. Based on the results of data analysis, it was found that the quality of the training was in the very good category (4.75) and had an impact in the very good category (4.92). It is proven that the teachers can arrange the AKM instrument well. Meanwhile, the impact of the implementation of the training is in the very good category (4.82). It is proven that the teachers can arrange the AKM instrument well. Meanwhile, the impact of the implementation of the training is in the very good category (4.82). Teachers can develop PKM instruments correctly, this can seen in the tasks presented by teachers. The result of instrument is expected to be a guide for teachers and prospective teachers to develop and use the AKM instrument in the learning and assessment process in the classroom. So, it can concluded that this training activity can develop teacher competence in preparing AKM instruments, so that teachers are able to organize learning effectively and efficiently.

 

Keywords: Training, Preparation, Instruments, AKM


Kata Kunci


Pelatihan, Penyusunan, Instrumen, Asesmen Kompetensi Minimum

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Yamtinah, S., Masykuri, M., Ashadi, M., & Shidiq, A. S. (2017). An Analysis of Students’ Science Process Skills in Hydrolysis Subject Matter Using Testlet Instrument. Proceedings of the International Conference on Teacher Training and Education 2017 (ICTTE 2017), 158, 101–110. https://doi.org/10.2991/ictte-17.2017.36

Lutviana, E., Rahardjo, S. B., Susanti, E., Yamtinah, S., Mulyani, S., & Saputro, S. (2019). The computer-assisted testlet assessment instrument to measure students ’ learning difficulties in chemical bonding. Journal of Physics: Conference Series, 1156(012019), 1–5. https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1156/1/012019

http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/persiapkan-asesmen-kompetensi-minimum-akm-menujusekolah-berkualitas, diakses 14 April 2021.

M. Anas, Mochamad Muchson, Sugiono, R. F. (2021). Rengganis Jurnal Pengabdian Masyarakat Pengembangan kemampuan guru ekonomi di Kediri melalui kegiatan pelatihan asesmen kompetensi minimum ( AKM ). 1, 48–57.

Holbrook, J. (2010). Education through science education for all. Science Education International, 21(2), 80–91. http://www.eric.ed.gov/PDFS/EJ890663. pdf

Holbrook, Jack, & Rannikmae, M. (2007). The Nature of Science Education for Enhancing Scientific Literacy. International Journal of Environmental and Science Education, 29(11), 1347– 1362. https://doi.org/10.1080/09500690601007 549

King, F. J., Goodson, L., & Rohani, F. (1998). Higher Order Thinking Skills. Publication of the Educational Services Program, Now Known as the Center for Advancement of Learning and Assessment. Obtido de: Www.Cala.Fsu.Edu, 1–176. http://www.cala.fsu.edu/files/higher_order _thinking_skills.pd

Shidiq, A. S., Masykuri, M., & Susanti, E. (2015). Analisis Higher Order Thinking Skills (HOTS) Menggunakan Instrumen Two-Tier Multiple Choice Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Untuk Siswa Kelas Xi Sma N 1 Surakarta. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains, November, 2015–2159.

Wainer, H., Bradlow, E. T., & Wang, X. (2013). Testlet Response Theory and Its Applications. In Testlet Response Theory and Its Applications. Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511618 765.002

Yamtinah,Sri, dkk. 2021. Pendampingan Penyusunan Instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (Akm) Sebagai Upaya Penguatan Kemampuan Guru. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia XIII UNS.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i8.6031

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.