Program Penyuluhan Anemia, Pemeriksaan Hemoglobin dan Pengobatan Anemia pada Siswa di SMK Kesehatan Bali Medika

Ni Putu Riza Kurnia Indriana, Putu Ayu Ratna Darmayanti

Sari


ABSTRAK

 

Anemia pada remaja dapat mengganggu aktivitas remaja dan menurunnya prestasi. Pencegahan anemia dapat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan remaja tentang anemia dan pencegahan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang anemia, deteksi dini anemia dan pengobatan anemia yang baik. Kegiatan Pengabdian ini dilakukan pada 104 siswa SMK Bali Medika dengan target program yaitu penyuluhan anemia dan pemeriksaan hemoglobin dilakukan di SMK Bali Medika melalui tiga tahapan kegiatan. Kegiatan tahap I dilakukan dengan memberikan pretest, penyuluhan anemia, dan postest. Penyebaran kuesioner pretest dan posttes dilakukan untuk mengetahui pengetahuan siswa mengenai anemia. Kegiatan tahap II dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu konjungtiva, pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan hemoglobin. Kegiatan tahap III dilakukan dengan melakukan pengobatan anemia pada siswa yang mengalami anemia dengan memberikan tablet tambah darah dan konseling mengenai pola makan yang baik. Uji analisis yang digunakan untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan yaitu uji dependen t-test. Hasil dari kegiatan ini yaitu sebelum diberikan penyuluhan anemia, sebagian besar siswa memiliki pengetahuan cukup sebanyak 66 orang (63,5%). Sedangkan, setelah diberikan penyuluhan tentang anemia, sebagian besar siswa memiliki pengetahuan baik sebanyak 88 orang (84,6%).  Hasil uji analisis didapatkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang anemia di SMK Kesehatan Bali Medika dengan p-value sebesar 0,001 (p <a 0,05). Program peyuluhan anemia, pemeriksaan hemoglobin dan pengobatan anemia pada siswa di SMK Kesehatan Bali Medika sudah efektif.  Diharapkan pihak SMK Kesehatan Bali Medika dapat melakukan pembinaan mengenai gizi remaja dan pencegahan anemia di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan organisasi lain yang melibatkan siswa-siswi. Hasil kegiatan penyuluhan anemia ini pelaksanaannya telah baik dan sesuai dengan target yang ditentukan. Kedepannya agar bisa dilakukan kegiatan ini untuk mengedukasi remaja dengan topik kesehatan lainnya

 

Kata kunci: Penyuluhan, Anemia, Remaja

 

ABSTRACT

 

Anemia in adolescents can disrupt youth activities and decrease achievement. Prevention of anemia can be done by increasing adolescent knowledge about anemia and prevention. This service activity aims to increase adolescent knowledge about anemia, early detection of anemia, and good anemia treatment.  This service activity was carried out on 104 students of Bali Medika Vocational School with the target program of anemia counseling and hemoglobin examination being carried out at Bali Medika Vocational School through three stages of activities. Phase I activities were carried out by giving a pretest, anemia counseling, and posttest. The distribution of pre-test and post-test questionnaires was carried out to determine students' knowledge about anemia. Phase II activities are carried out by conducting a physical examination, namely conjunctiva, blood pressure, and hemoglobin examination. Phase III activities are carried out by treating anemia in students who have anemia by giving blood-added tablets and counseling about a good diet. The analytical test used to measure knowledge before and after counseling is the t-test-dependent test. The result of this activity is that before the anemia counseling was given, most of the students had sufficient knowledge of 66 people (63.5%). Meanwhile, after being given counseling about anemia, most of the students had good knowledge as many as 88 people (84.6%). The results of the analysis test showed that there was a significant difference in the knowledge of respondents before and after being given counseling about anemia at the Bali Medika Health Vocational School with a p-value of 0.001 (p < 0.05). The anemia counseling program, hemoglobin examination, and anemia treatment for students at the Bali Medika Health Vocational School have been effective. It is hoped that the Bali Medika Health Vocational School can provide guidance on adolescent nutrition and anemia prevention in the School Health Unit (UKS) and other organizations that involve students. The results of this anemia counseling activity have been implemented well and in accordance with the specified target. In the future, this activity can be carried out to educate adolescents on other health topics.

 

Keywords: Counseling, Anemia, Adolescents


Kata Kunci


Penyuluhan, Anemia, Remaja

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Agustina, E. E. (2016). Hubungan Antara Asupan Zat Gizi Energi, Protein, Zat Besi dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Kabupaten Kebumen. Prosiding: Seminar Nasional Dan Presentasi Hasil Penelitian Pengabdian Masyarakat, 1, 60–69.

Al-Taiar, A., Rahman, A., Al-Sabah, R., Shaban, L., & Al-Harbi, A. (2018). Vitamin D Status Among Adolescents in Kuwait: A Crosssectional Study. BMJ Open, 8(7), 1–9.

Balci, Y. I., Karabulut, A., Gürses, D., & Çövüt, I. E. (2012). Prevalence and Risk Factors of Anemia Among Adolescents in Denizli, Turkey, Iranian. Journal of Pediatrics, 22(1), 77–81.

Briawan D. (2014). Anemia Masalah Gizi pada Remaja Wanita. Jakarta: EGC.

Direktorat Gizi Masyarakat. (2017). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. Jakarta: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan.

Ellya, E. S. (2010). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Trans Info Media.

Fikawati SD. (2017). Gizi Anak dan Remaja. Depok: Rajagrafindo Persada.

Gita, A. (2016). Buku Saku Anemia Defisiensi Besi. Jakarta: EGC.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013. Jakarta. https://doi.org/1 Desember 2013.

Listiana, A. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri di SMKN 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah. Jurnal Kesehatan, 7(3), 455.

Mann, J., & Truswell, S. A. (2014). Buku Ajar Ilmu Gizi (4th ed.). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Marmi. (2013). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi (Pertama). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maryam, S. (2016). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi (Pertama). Jakarta: Salemba Medika.

Masthalina, H. (2015). Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor Dan Enhancer Fe) Terhadap Status Anemia Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1), 80.

Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Provera, A. & A. S. (2010). Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Jakarta: EGC.

Raudhatun Nuzul ZA dan Ratna Hardewi. (2021). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Anemia Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Lamteuba Kabupaten Aceh Besar. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 7(1), 318–326.

Soetjiningsih dan Ranuh. (2015). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Supariasa, B. & F. (2013). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Zulaekah, S., Kusumawati, Y., Nugraheni, R., & Astuti, R. A. (2017). Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Dan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Perilaku Konsumsi FE Remaja. Seminar Nasional Gizi 2017 Program Studi Ilmu Gizi UMS, XII, 337.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i9.7396

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.