Analisis Asuhan Keperawatan Luka Kaki Diabetik pada Tn.I dan Ny.A dengan Penggunaan Zinc Cream dan Chitosan sebagai Balutan Primer di Wocare Center Bogor
Sari
ABSTRAK
Kondisi kronis yang menjadi penyebab utama morbiditas, mortalitas, dan kematian pada penderita diabetes melitus adalah luka kaki diabetik. Salah satu modern dressing yang terbukti dapat digunakan sebagai autolisis debridemen ialah Zinc Cream dan Chitosan. Kedua bahan tersebut dapat digunakan sebagai balutan primer dan berfungsi untuk menjaga kelembapan pada luka sekaligus mempercepat regenerasi jaringan. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui manfaat penggunaan Zinc Cream dan Chitosan sebagai balutan primer pada luka kaki diabetik. Metode yang dilakukan merupakan pendekatan studi kasus dengan dua subjek penelitian dan dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan waktu dua kali dalam seminggu. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis penggunaan Zinc Cream dan Chitosan sebagai balutan primer yang berfungsi sebagai autolisis debridemen menunjukkan bahwa kedua bahan tersebut efektif dalam menghilangkan jaringan nekrotik pada luka kedua klien. Hal ini lebih lanjut ditunjukkan pada saat kunjungan berikutnya, ketika jaringan nekrotik pada luka kedua klien mulai meluruh dan mulai memperlihatkan dasar luka. Penggunaan Zinc Cream dan Chitosan sebagai balutan primer pada luka kaki diabetik menunjukkan bahwa teknik perawatan luka dengan modern dressing dapat membantu proses autolisis debridemen, menjaga kelembapan luka (moisture balance) dan mempercepat waktu penyembuhan luka. Selain itu, proses autolisis debridemen menggunakan Zinc Cream dan Chitosan sebagai balutan primer dianggap lebih efisien dan aman untuk digunakan dalam mengobati luka, terutama luka kaki diabetik.
Kata Kunci: Diabetes Melitus, Luka Kaki Diabetik, Zinc Cream, Chitosan
ABSTRACT
Chronic conditions that are the main cause of morbidity, mortality, and death in people with diabetes mellitus are diabetic foot ulcers. One of the modern dressings that are proven to be used as autolysis debridement are Zinc Cream and Chitosan. Both of these materials can be used as a primary dressing and function to maintain moisture in the wound while accelerating tissue regeneration. The purpose of this analysis is to determine the benefits of using Zinc Cream and Chitosan as a primary dressing for diabetic foot wounds. The method used is a case study approach with two research subjects and is carried out for two meetings twice a week. Data collection techniques using interviews and observation. Analysis of the use of Zinc Cream and Chitosan as a primary dressing that functions as an autolysis debridement showed that both were effective in removing dead tissue from the wounds of both clients. This was further demonstrated at the next visit when the dead tissue in both clients' wounds began to slough off and begin to reveal the wound bed. The use of Zinc Cream and Chitosan as primary dressings for diabetic foot wounds shows that modern dressing techniques can assist the autolysis debridement process, maintain wound moisture (moisture balance), and accelerate wound healing time. In addition, autolysis debridement using Zinc Cream and Chitosan as a primary dressing is considered more efficient and safe to use in treating wounds, especially diabetic foot wounds.
Keywords: Diabetes Mellitus, Diabetic Foot Ulcers, Zinc Cream, Chitosan
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Angriani, S., Hariani., & Dwiyanti, U. (2019). Efektifitas Perawatan Luka Modern Dressing dengan Metode Moist Wound Healing pada Ulkus Diabetik di Klinik Perawatan Luka ETN Centre Makassar. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar, 10(1).
Ayu, S, A. (2017). Hubungan Perawatan Kaki dengan Kejadian Luka Kaki pada Penderita Diabetes Melitus di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic Healtcare), 11(2). 95-100.
Bangu., Siagian, H, J., Naim, R., & Nasus, E. (2021). Modern Dressing Wound Care Mempercepat Proses Penyembuhan Ulkus Kaki pada Pasien Diabetes : A Systematic Review. Jurnal Surya Medika (JSM), 7(1). 146-155.
Baranoski, A., & Ayello, E, A. (2014). Wound Care Essentia: Practice Principles. 3th Edition. New York: Lippincott Williams and Wilkins.
Damsir, M., & Muzakkir, R, I. (2018). Analisis Manajemen Perawatan Luka pada Kasus Luka Diabetik di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Arifin Nu’mang Kabupaten Sidrap. Window of Health: Jurnal Kesehatan, 1(2), 116-124.
Fady, M, F, A. (2015). Madu dan Luka Diabetik Metode Perawatan Luka Komplementer Dilengkapi dengan Hasil Riset. Yogyakarta: Gosyen Publishing. 29-58.
Gitarja, W, S., Jamaluddin, A., Wibisono, A, H., Megawati, V, N., & Fajar, K. (2018) Wound Care Management in Indonesia: Issues and Challenges in Diabetic Foot Ulceration. Wound Asia, 1(2), 13-17.
Hidayat, R., Naziyah., & Alifa, A, Z. (2022). Efektifitas Cadexomer Iodine dan Zinc Cream terhadap Penyembuhan Luka Kaki Diabetik di Klinik Wocare Center Bogor. Manuju: Malahayati Nursing Journal, 4(7). 1619-1626.
International Diabetes Federation. (2021). Diabetes ATLAS 10th Edition. Belgium : International Diabetes Federation.
Kartika, R, W. (2017). Pengelolaan Gangren Kaki Diabetik. Cermin Dunia Kedokteran, 44(1). 18-22.
Khairunnisa, I. (2022). Pengaruh Pemberian Biomaterial Kitosan dari Kulit Udang (Caridea Sp.) dalam Mempercepat Penyembuhan Luka di Rongga Mulut. Skripsi. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin. Makassar.
Khotimah, K. (2019). Gambaran Citra Tubuh, Peran, Ideal Diri dan Harga Diri pada Klien Diabetes Mellitus dengan Luka Diabetikum di rawat Jalan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.
Ningsih, A., Darwis, I., & Risti, G. (2019). Terapi Madu pada Penderita Ulkus Diabetikum. Medula: Medical Profession Journal of Lampung University, 9(1). 192-197.
Ose, M, I., Utami, P, A., & Damayanti, A. (2018). Efektivitas Perawatan Luka Teknik Balutan Wet-Dry dan Moist Wound Healing pada Penyembuhan Ulkus Diabetik. Journal of Borneo Holistic Health, 1(1), 101-112.
Srimiyati. (2018). Pengetahuan Pencegahan Kaki Diabetik Penderita Diabetes Melitus Berpengaruh terhadap Perawatan Kaki. Medisains: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan, 16(2), 76-82.
Tandra, H. (2018). Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Diabetes Panduan Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes dengan Cepat dan Mudah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 23-207.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi I. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan. Edisi I. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi I. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Wijaya, I, M, S. (2018). Perawatan Luka dengan Pendekatan Multidisiplin. Yogyakarta: Penerbit Andi.
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i11.7530
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.