Efektivitas Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak dengan Demam Pasca Imunisasi DPT di Desa Sukanegara

Elsya Desti Rahmawati, Nurul Isnaini, Neneng Siti Lathifah, Yuli Yuantina

Sari


ABSTRACT

 

AEFI or Post-Immunization Events are medical events that are assumed to be related to immunization. Simultaneously with a high immunization scale, the application of vaccines will also increase which causes side effect responses to also increase. Reactions that occur due to AEFI include fever, abscess / pus, and seizures. The response that often occurs due to immunization is fever, as well as in Sukanegara Village. It is known that the effectiveness of shallots in reducing the temperature of children with fever after DPT immunization in Sukanegara Village in 2023. The research method used is quantitative using an analytic survey research design with a Pre Test and Post test Control Design approach. It was carried out in June 2023 on 30 babies which were divided into 2 groups, namely 15 experimental groups and 15 control groups. Where data collection using observation sheets and presented in tabular form. From the results of research conducted by the authors, it was found that the average temperature in the intervention group before being given onion compresses was 37.58ºC and the average temperature after being given to the intervention group was 37.09 ºC while in the control group the average temperature before being given 37.60 ºC and temperature the average after being given 37.15ºC. there was a decrease in temperature after DPT immunization before and after giving shallots in the intervention group of 0.482 and in the control group there was a decrease in body temperature of 0.206. With a value of p=value 0.001 (p<0.05) it means that Ha is accepted and Ho is rejected so that there is effectiveness of red onion compresses for reducing body temperature with fever after DPT immunization.

 

Keyeords: Red Onion, Fever, DPT Immunization

 

 

ABSTRAK

 

KIPI atau Kejadian Pasca Imunisasi merupakan kejadian medik yang diasumsikan berkaitan dengan imunisasi. Bersamaan dengan skala imunisasi yang tinggi maka penerapan vaksin juga menaik yang menyebabkan respon efek samping juga akan menaik. Reaksi yang terjadi akibat KIPI diantaranya demam, abses/bernanah, dan kejang. Respon yang sering terjadi akibat imunisasi adalah demam, begitupun di Desa Sukanegara. Diketahui efektivitas bawang merah terhadap penurunan suhu anak dengan demam pasca imunisasi DPT di Desa Sukanegara tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian survey analitik dengan pendekatan Pre Test dan Post test Control Design. Dilakukan pada bulan Juni 2023 terhadap 30 bayi yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu 15 kelompok eksperimen dan 15 kelompok kontrol. Dimana pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan disajikan dalam bentuk tabel. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis didapatkan suhu rata rata pada kelompok intervensi sebelum diberikan kompres bawang merah 37,58ºC dan rata-rata suhu setelah diberikan pada kelompok intervensi 37.09 ºC sedangkan pada kelompk kontral suhu rata-rata sebelum diberikan 37,60 ºC  dan suhu rata-rata setelah diberikan 37,15ºC. terjadi penurunan suhu pasca imunisasi DPT sebelum dan sesudah pemberian bawang merah pada kelompok intervensi sebesar 0.482 dan pada kelompok kontrol terjadi penurunan suhu tubuh sebesar 0.206. Dengan nilai p=value 0,001 (p<0,05) artinya Ha diterima dan Ho ditolak sehingga terdapat efektifitas kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh dengan demam pasca imunisasi DPT. Untuk Desa Sukanegara diharapkan untuk mengagendakan kompres bawang merah sebagai terapi komplementer menurunkan suhu tubuh anak dengan demam pasca imunisasi DPT.

 

Kata Kunci: Bawang Merah, Demam, Imunisasi DPT


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Arifianto. (2019). Yakin dengan Vaksin dan Imunisasi?. Depok: Kata Depan. 330 halaman

Aryanta,I.W. R. (2019). Bawang Merah Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan.WidyaKesehatan,1(1),29-35.

Cahyaningrum,E.D.,&Putri,D.(2017). Perbedaan Suhu Tubuh Anak Demam Sebelum Dan Setelah Kompres Bawang Merah. Medisains, 15(2), 66-74.

Dinkes Lampung. (2016). Profil Kesehatan Lampung Selatan. Lampung: Dinkes Lampung

Handayani, dkk.(2014). Buku Ajar Imunisasi. Edisi Pertama.Jakarta Selatan.

Hayuni, A. F., Widyastuti, Y., & Sarifah, S. (2019). Efektifitas pemberian kompres bawang merah terhadap penurunan suhu tubuh pada anak usia 1-5 tahun di puskesmas Gilingan. Media Publikasi Penelitian, 15(1), 1–7.

Hidayat, I. R. S., Napitupulu, R. M., & Sp, M. (2015). Kitab Tumbuhan Obat. Agriflo.

Isneini, Memed. (2014). Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh Antara Kompres Hangat dan Water Tepid Sponge Pada Pasien Anak Usia 6 Bulan- 3 Tahun Dengan Demam Di puskesmas Kartasura Suharjo. Jurnal. Surakarta, Universitas Muhammadiyah

Komalasari dan Ifayanti, H. (2022). Kompres Bawang Merah Terhadap Suhu Tubuh Bayi Usia 0-12 Bulan Yang Menderita AESI (Adverse Event Of Sprecial Interest). Jurnal Ilmu Kesehatan.

Lusia . (2015). Mengenal Demam Dan Perawatannya Pada Anak . Mulyorejo Surabaya. Isbn : 978-602-7924-86-4.

Medhyna, V., & Putri, R. U. (2020). Pengaruh Kompres Bawang Merah Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Bayi Saat Demam Pasca Imunisasi Di Wilayah Kerja Polindes Pagar Ayu Musi Rawas. Maternal Child Health Care.

Mulyani, E., & Lestari, N. E. (2020). Efektifitas Tepid Water Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Dengan Masalah Keperawatan Hipertermia: Studi Kasus. Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal)

Notoatmodjo, Soekidjo. (2018). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.

PMK RI No 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta:Kementrian Kesehatan RI.

Rachmad, Sri Suryani, dan Paulus Lobo Gareso. (2012). Penentuan Efektifitas Bawang Merah dan Ekstrak Bawang Merah (Allium Cepa var. ascalonicum) dalam Menurunkan Suhu Badan. Program Studi Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, UNHAS Makassar.

Setiawandari,dkk. (2021). Inovasi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium Ascalonicum L). Journal Of Health Science.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Suryono, Sukatmi, & Jayanti, TD (2012). Khasiat Bawang Merah Terhadap Penurun Suhu Tubuh pada Anak Febris Usia 1-5 Tahun. Jurnal AKP, 6, 63-68.

Wardiah, Setiawati, Romayati. (2015). Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Dan Tepd Sponge Terhadap Penurunan Suhu Anak Yang Mengalami Demam Di Ruangan Alamanda RSUD dr. H, Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Kesehatan Holistik vol 10, No 1, Januari 2016: 36- 44Wiryawan, I. G. A. (2014). Efek Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Mengalami Demam. Coping: Community of Publishing in Nursing, 3(1).




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i1.11490

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License