Pendidikan Kesehatan Persiapan Biopsikososial Calon Pengantin untuk Pencegahan Stunting di Kepulauan Seribu

Febi Ratnasari, Suryani Hartati, Nuryanih Nuryanih, Irma Nurbaiti

Sari


ABSTRACT

 

Interventions to prevent and handle stunting have been carried out by the central and regional governments, but not much has been done to prevent stunting targeting prospective brides and grooms. This has an impact on biopsychosocial unpreparedness, so it is necessary to provide education. Objective: to provide knowledge and understanding about biopsychosocial preparation for preventing stunting from an early age, especially when preparing for pregnancy in the Harapan Islands region. The aim is to provide knowledge and understanding about biopsychosocial preparation for preventing stunting from an early age, especially during pregnancy, in the Harapan Islands region. The method for implementing this activity begins with collecting data at the Puskesmas and Harapan Island Subdistricts, then conducting a survey and giving a pretest and posttest through a questionnaire regarding knowledge of prospective bride preparation and stunting. after that, providing health education to prospective brides and grooms regarding biopsychosocial preparation in order to reduce the incidence rate of  stunting in the Seribu Islands and  Harapan Island. The activity was held on July 25, 2023, and was attended by 7 pairs of bride and groom or 14 people at the KUA hall on Harapan Island. Results: The average age of 12 people (85.7%) was 18-24 years. The level of knowledge of catin couples increased after being given counseling and question and answer discussions to 78.6% after being given education, which shows that catin is ready to enter the household. Conclusion: Most of the prospective brides couples who attended health education on Harapan Island, Seribu Islands, were quite mature, so their knowledge increased and the sources of information obtained became more numerous and better after being given the education.

 

Keywords: Prospective Bride, Biopsychosocial Education, Stunting

 

 

ABSTRAK

 

Intervensi pencegahan dan penanganan stunting sudah dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, namun pencegahan stunting dengan sasaran calon pengantin belum banyak dilakukan, hal ini berdampak pada ketidak siapan secara biopsikososial, sehingga perlu dilakukan pemberian edukasi. Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang persiapan  biopsikososial dalam pencegahan stunting sejak dini terutama saat kehamilan di wilayah kepulauan Harapan. Pada pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan melakukan pengambilan data di Puskesmas dan Kelurahan kepulauan Harapan, kemudian melakukan survey dan pemberian pretest dan post test melalui kuesioner tentang pengetahuan persiapan catin dan stunting, setelah itu pemberian edukasi kesehatan pada calon pengantin mengenai persiapan Biopsikososial  guna menurunkan angka kejadian Stunting di Kepulauan Seribu, Pulau Harapan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 25 Juli 2023 dihadiri oleh 7 pasang calon pengantin atau 14 orang   di tempat aula KUA pulau Harapan. Usia catin rata rata 18-24 tahun 12 orang (85.7%). Tingkat pengetahuan pasangan catin meningkat setelah diberikan penyuluhan dan diskusi tanya jawab menjadi 78,6% setelah di berikan edukasi, hal ini menunjukkan catin sudah siap untuk menuju rumah tangga. Pasangan Catin yang mengikuti pendidikan kesehatan di pulau Harapan Kepulauan Seribu ini sebagian besar usia yang cukup dewasa, sehingga pengetahuan semakin bertambah dan sumber informasi yang diperoleh semakin banyak dan lebih baik setelah diberikan edukasi.

 

Kata Kunci:  Catin,  Edukasi Biopsikososial, Stunting


Kata Kunci


Catin, Edukasi biopsikososial, Stunting

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Amalia, R., & Siswantara, P. (2018). Efektivitas penyuluhan kesehatan reproduksi pada calon pengantin di puskesmas sewu. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 7(1), 29–38.

Karmali, N., Blake, K., & Olivers, B. (2021). The Effect of Maternal Vitamin D Status on Fetal Growth and Stunting : A Systematic Review. 5(2), 204–214. https://doi.org/10.21106/ijtmrph.343

Kemenkes. (2016). Profil Kesehatan Indonesia. Kemenkes RI, Jakarta.

Lastri Mei Winarni, Beti Prihandini, F. R. (2019). Hubungan antara tinggi badan orang tua dan pemberian asi eksklusif terhadap kejadian stunting.

Nasikhah, R. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita.

Ohyver, M., Moniaga, J. V, & Restisa, K. (2017). Logistic Regression and Growth Charts to Determine Children Nutritional and Stunting Status : A Review. Procedia Computer Science, 116, 232–241. https://doi.org/10.1016/j.procs.2017.10.045

Patata, N. P. (2021). Pengaruh Pemberian Edukasi Gizi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Calon Pengantin dalam Pencegahan Stuntingdi KUA Kabupaten Tana Toraja. Urnal Sains Dan Kesehatan, 3(3), 458–463.

Rahmanindar, N., Izah, N., Astuti, P. T., Hidayah, S. N., & Zulfiana, E. (2021). Peningkatan Pengetahuan Tentang Persiapan Pranikah Sebagai Upaya Kehamilan Sehat Untuk Mencegah Stunting. 2(2), 83–86.

Ramlan, H., Dwi, A., & Rusman, P. (2021). Menjadi Ibu Di Kua Kota Parepare Analysis Of The Characteristics Of The Prospective Bride And Groom On The Readiness To Become A Mother In The KUA Parepare City. 4(2).

Sudargo. (2018). 1000 hari pertama kehidupan.

World Health Organization, U. (2014). Global Nutrition Targets 2025: Breastfeeding policy brief. who/NMH/NH, 8. https://apps.who.int/nutrition/publications/globaltargets2025_policybrief_breastfeeding/en/index.html




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i7.12830

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License