HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERSONAL DAN FAKTOR SOSIAL DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. A. DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG

Rilyani Rilyani, Vivi Yolanda

Sari


ABSTRACT: RELATIONSHIP BETWEEN PERSONAL FACTORS AND SOCIAL FACTORS WITH THE IMPLEMENTATION OF INITIATED BREASTFEEDING IN DR. A. DADI TJOKRODIPO REGIONAL PUBLIC HOSPITAL BANDAR LAMPUNG CITY

 

Introduction: Early initiation of breastfeeding in the first 30 minutes of birth is one of the ten steps to successful breastfeeding. Breastfeeding rates in the first hour after birth were highest in East and South Africa (65%) and lowest in East Asia and the Pacific (32%). In Indonesia, the 2016 IMD was 51.9%. in Lampung province at 24.1%, in Bandar Lampung City it was only 18.6% and in DR AUD Hospital Dadi Tjokrodipo still did not apply the IMD compared to other hospitals

Objective: It is known the relationship between personal factors and social factors with the implementation of early breastfeeding initiation at the Regional General Hospital DR A Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung City in 2019.

Method: The type of research used in this study is quantitative research. Research design with cross sectional approach. The population in this study were all maternity mothers with a sample of 48 taken by purposive sampling. There are two variables in this study, Independent variables: knowledge, motivation, attitude, husband's support, the role of the officer. The dependent variable in this study is Early Breastfeeding Initiation. Data analysis is univariate (frequency distribution) and bivariate using the chi square test.

Results: It is known that respondents did not succeed in implementing IMD, as many as 31 (75.6%) respondents. Respondents with bad knowledge were 26 (63.4%), most respondents with negative attitudes as many as 25 (61.0%) respondents, most of the respondents with negative motivation were 30 (73.2%) respondents. Respondents with negative husband support as many as 24 (58.5%) respondents and most of the respondents with no psychic disorders revealed negative officer roles as many as 25 (61.0%). There is a relationship between knowledge and implementation of breastfeeding initiation (p-value 0.002; OR 13.714), attitude (p-value 0.007; OR 11,500), motivation (p-value 0.001; OR 15,750), role (p-value = 0.007; OR 11, 50), husband's support (p-value 0,008; OR 9,778). Suggestions of health workers should be able to further increase the motivation of mothers to implement IMD through approaches to mothers and husbands so that they can help implement the IMD in infants.

 

Keywords: Early Initiation Of Breastfeeding, Personal Factors, Social Factors

 

 

 

 

 

 

INTISARI: HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERSONAL DAN FAKTOR SOSIAL DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. A. DADI TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG

 

Pendahuluan: Inisiasi menyusi dini dalam 30 menit pertama kelahiran merupakan salah satu dari sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui. Tingkat menyusui dalam satu jam pertama setelah kelahiran tertinggi di Afrika Timur dan Selatan (65%) dan terendah di Asia Timur dan Pasifik (32%). Di Indonesia yang mendapat IMD tahun 2016 sebesar 51,9%. di provinsi  Lampung sebesar 24,1%, di Kota Bandar Lampung hanya sebesar 18,6 % dan di RSUD DR A Dadi Tjokrodipo masih belum menerapkan IMD jika dibandingkan dengan rumah sakit lain

Tujuan : diketahui hubungan antara faktor personal dan  faktor sosial dengan pelaksanaan  inisiasi menyusui dini di Rumah Sakit Umum Daerah DR A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung Tahun 2019.

Metode : Jenis penelitian kuantitatif, rancangan penelitian dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan sampel sebanyak 48 yang diambil secara purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu: Variabel independen: pengetahuan, Motivasi, sikap, dukungan suami, peran petugas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Inisiasi Menyusu Dini. Analisa data secara univariat (distribusi frekuensi) dan bivariat menggunakan uji chi square.

Hasil Penelitian : Diketahui responden tidak berhasil melaksanakan IMD, yaitu sebanyak 31 (75,6%) responden. Responden dengan pengetahuan tidak baik yaitu 26 (63,4%), sebagian besar responden dengan sikap negatif yaitu sebanyak 25 (61,0%) responden, sebagian besar responden dengan motivasi negatif sebanyak 30 (73,2%) responden. Responden dengan dukungan suami negatif sebanyak 24 (58,5%) responden dan sebagian besar responden dengan tidak ada gangguan psikis mengungkapkan peran petugas negatif yaitu sebanyak 25 (61,0%).  Ada hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan  inisiasi menyusui (p-value 0,002 ; OR 13,714), sikap (p-value 0,007 ; OR 11,500), motivasi (p-value 0,001 ; OR 15,750), peran (p-value = 0,007 ; OR 11,50), dukungan suami (p-value 0,008 ; OR 9,778). Saran petugas kesehatan hendaknya dapat lebih meningkatkan motivasi ibu untuk melaksanakan IMD melalui pendekatan kepada ibu dan suami sehingga dapat membantu terlaksananya pelaksanaan IMD pada bayi.

 

Kata kunci: IMD, Faktor Personal, Faktor Sosial

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aprina, A., & Luksfita, N. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (Imd) Di Rsia Mutiara Putri Bandar Lampung Tahun 2015. Jurnal Skala Kesehatan, 6(2).

Azwar, S. (2016). Teori Sikap Manusia & Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Heryanto, E. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 1(2), 17-24.

Kesehatan, D. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2016. Provinsi Lampung: Dinas Kesehatan [diunduh 1 desember 2017]. Tersedia dari: http://www. depkes. go. id.

Mastuti, N. L. P. H., Sariati, Y., & Fathma, P. (2017). Pengaruh Durasi Dan Tahapan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (Imd) Terhadap Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif Dalam 1 Bulan Pertama. Majalah Kesehatan FKUB, 4(3), 149-157.

Mujur. A., Suryani. A., Irfan I. (2015) Faktor Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Di Puskesmas Jumpandang baru tahun 2014. Kebidanan AKBID Pelita Ibu Kendari

Maryunani, A. (2014). Inisiasi menyusui dini, ASI eksklusif dan manajemen laktasi. Jakarta: Tim.

Notoatmodjo,S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Padila, N. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika

Palandeng, H., Sibua, S. N., & Lariwu, C. (2016). Hubungan Motivasi Ibu dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. Journal Of Community & Emergency, 4(2), 149- 154.

Roesli, U. (2013). Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.

Riskesdas Provinsi Lampung (2013) Riskesdas Provinsi Lampung 2013. Lampung

Rilyani, R., Karhiwikarta, W., & Suharman, S. (2013). Hubungan Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Sikap Ibu Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung 2012. Jurnal Dunia Kesmas, 2(2).

SDKI. (2017) Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta

Saam, Z., & Wahyuni, S. (2012). Psikologi keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers.

Suciawati. A. (2017) Elemen Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Inisiasi Menyususi Dini (IMD). Fakultas Kesehatan Program Studi DIV KebidananUniversitas Nasional

Tarigan, I. U., & Aryastami, N. K. (2012). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Bayi Terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15(4).

World Health Organization. (2018). 3 in 5 babies not breastfed in the first hour of life. Breastfeeding within an hour after birth is critical for saving newborn lives. Saudi Medical Journal, 39(9), 960-961.

Wardiyah. A & Rilyani. (2016). Sistem Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika.

Wardiyah, A., & Setiawati, S. (2017). Pengaruh Menyusui Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uter. Holistik Jurnal Kesehatan, 11(4), 201-203.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v1i2.1434

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License