PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP HOSPITALISASI PADA ANAK

Linawati Novikasari, Rika Yulendasari, Eva Maryana

Sari


ABSTRACT: THERAPEUTIC COMMUNICATION ON THE LEVEL OF ANXIETY IN SCHOOL AGE CHILDREN (7-13 YEARS) IN DKT TK IV HOSPITAL 02.07.04 BANDAR LAMPUNG

 

Background: Hospitalization causes the child to experience separation from the family. Children experience anxiety and stress, estimated at more than 50% of 5 million. This makes a child feel fear, feel threatened, lonely, anxious, and anxious.

Purose: The influence of therapeutic communication on the level of anxiety in school age children (7-13 years) in DKT TK IV Hospital 02.07.04 Bandar Lampung.

Methods: Quantitative research type, quasi experimental design with one group pretest-posttest. In February (2017) children aged 7-13 years who treated were 56 people. If the population is small or to reduce errors in the study then the entire population is sampled. The sampling technique uses accidental sampling. Data taken with observation sheet. Data analysis using t- test.

Results: The results before the therapeutic communication was given the average anxiety level due to hospitalization in preschoolers is mean 10.79. Once given is mean 8.11.

Conclusion: There is influence of terapeutik communication on the level of anxiety due to hospitalization at school-age children at DKT TK IV Hospital 02.07.04 Bandar Lampung 2017 (t table 2.679> t arithmetic 1,276 p-value = 0.00). With the mean difference value is 2.68 It is suggested to the hospital to improve the skill of the nurse by engaging in seminar or training activity especially related to handling of hospitalization in children.

 

Keywords: Hospitalization, Therapeutic

 

INTISARI: PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP HOSPITALISASI PADA ANAK

 

Latar belakang: Hospitalisasi menyebabkan anak mengalami perpisahan dengan keluarga. anak mengalami kecemasan dan stress, diperkirakan lebih dari 50% dari 5 juta. Hal ini membuat seorang anak akan merasakan ketakutan, merasa terancam, sepi, gelisah, dan cemas.

Tujuan: Mengetahui pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan pada anak sekolah usia (7-13 tahun) di Rumah Sakit DKT TK IV 02.07.04 Bandar Lampung.

Metode: Jenis penelitian kuantitatif, desain quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest. Dalam bulan Februari (2017) anak usia 7-13 tahun yang di rawat berjumlah 56 orang. Jika populasi sedikit atau untuk mengurangi kesalahan dalam penelitian maka seluruh populasi dijadikan sampel. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Data diambil dengan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji t-test.

Hasil: Hasil penelitian sebelum diberikan komunikasi terapeutik rata-rata  tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah adalah mean 10,79. Setelah diberikan adalah mean  8,11.

Kesimpulan: Ada pengaruh komunikasi terapeutik terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia sekolah di Rumah Sakit DKT TK IV 02.07.04 Bandar Lampung tahun 2017 (t tabel 2,679 > t hitung 1,276 p–value = 0,00). Dengan nilai beda mean adalah 2,68 Disarankan kepada rumah sakit meningkatkan keterampilan perawat dengan mengikutsertakan dalam kegiatan seminar atau pelatihan tentang penanganan hospitalisasi pada anak.

 

Kata Kunci : Hospitalisasi, Komunikasi Terapeutik.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


DAFTAR PUSTAKA

Aprina. (2015). Riset Keperawatan. Universitas Malahayati: Lampung.

Adriana dian. (2011). Tumbuh Kembang dan terapi bermain pada anak. Salemba Medika :Jakarta.

Dayani (2015). pengaruh terapi bermain clay terhadap kecemasan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di RSUD Banjarbaru.

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.

Hidayat A.A. (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika.

Hawari. (2013). Manajemen Stres, cemas dan depresi. Jakarta: FKUI.

Ngastiyah. (2005). Perawatan anak sakit. EGC: Jakarta

Nursalam. (2013). Manajemen Keperawatan aplikasi dlam praktik keperawatan profesional edisi 3. Salemba Medika Jakarta

Nurhasanah. (2010). Ilmu Komunikasi Dalam Konteks Keperawatan. Jakarta: TIM.

Notoatmodjo Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Rianto, Agus. (2011). Aplikasi metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Riskesdas (2013). Ringkasan Kesehatan dasar tahun 2013. Jakarta.

Rudini. (2013). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Stres Hospitalisasi Pada Anak Usia Sekolah 6 -12 Tahun Di Irina E Blu Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal penelitian.

Sanggel. (2013). Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pre-Operatif Di Ibs Blu Rsup Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eners/article/view/1772.

Stuart, G.W.,& Sundeen, S.J. (2013). Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.

Sheldon. (2009). Komunikasi Untuk Keperawatan. Jakarta: Erlangga.

Supardi. (2013). Metodologi riset keperawatan. Jakarta: TIM.

Siswanto, dkk. (2014). Metodologi penelitian kesehatan dan kedokteran. Jakarta: Bursa Ilmu.

Sugiyono, Dr. (2014). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Supartini. (2004). konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC.

Tolinggi. (2015). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Sikap Koperatif Anak Usia Prasekolah Selama Prosedur Injeksi Intravena RSUD Prof.Dr . Aloei Saboe Kota Gorontalo.

Winokan. (2015). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Anak Usia 5-12 Tahun Dalam Pelaksanaan Pemasangan Infus Diruang Perawatan Anak Rsud Lapangan Sawang Kabupaten Kepulauan Sitaro.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v1i2.1442

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License