Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung

Ratna Susanti, Linawati Novikasari, Setiawati Setiawati

Sari


ABSTRACT

 

Stunting is a chronic malnutrition problem that can hinder children's physical and mental development, besides that children are more susceptible to infectious diseases. One of the risk factors for stunting in children is the lack of nutritional intake for toddlers, especially the intake of good nutrition for infants, namely breast milk. Breastfeeding is thought to affect the incidence of stunting. In 2022, the stunting rate in Indonesia reaches 21.6%, and the standard figure set by WHO is 20%. Objective: Known the relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers aged > 6 to 59 months in the Working Area of the Kedaton Bandar Lampung Health Center. Known the relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in toddlers aged > 6 to 59 months in the Working Area of the Kedaton Bandar Lampung Health Center. The type of research used in this study is quantitative, analytical design using a cross sectional approach. The population in the study of toddlers and mothers of toddlers aged >6 to 59 months in the Kedaton Bandar Lampung Health Center Work area as of June 2023 amounted to 50 respondents to data collection techniques using the Non Random Sampling technique accidentally and using the chi square statistical test. Based on the frequency distribution of height of children with stunting 8 (16%) toddlers and not stunting 42 (84%) toddlers, The results of the statistical test obtained a p-value of 0.071 or a p-value of <0.05 with an Odd Ratio of 556 which means that there is a relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting in the working area of the Bandar Lampung kedaton health center in 2023.

 

Keywords: Exclusive Breastfeeding, Stunting, Toddlers

 

 

ABSTRAK

 

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang dapat menghambat perkembangan fisik dan mental anak, selain itu anak lebih rentan terhadap penyakit infeksi. Faktor resiko stunting pada anak salah satunya adalah kurangnya asupan gizi balita,terutama asupan gizi tarbaik untuk bayi yaitu ASI. Pemberian ASI diduga berpengaruh terhadap kejadian stunting. Pada tahun 2022 angka stunting diindonesia mencapai 21,6 %, dan angka standar ditetapkan oleh WHO 20%. Diketahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia > 6 s/d 59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, rancangan analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian balita dan ibu balita usia >6 sd 59 bulan  diwilayah Kerja Puskesmas Kedaton Bandar Lampung terhitung sejak bulan juni 2023 yang berjumlah 50 responden teknik pengambilan data menggunakan teknik Non Random Sampling secara accidental dan menggunakan uji statistic chi square. Berdasarkan distribusi frekuensi tinggi badan anak dengan stunting 8 (16%) balita dan tidak stunting 42 (84%) balita, hasil uji statistik didapatkan p-value 0,071 atau p-value <0,05 dengan Odd Ratio 556 yang artinya terdapat ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian Stunting diwilayah kerja puskesmas kedaton Bandar Lampung tahun 2023.

 

Kata Kunci: ASI Eksklusif, Stunting, Balita


Kata Kunci


Asi Ekslusif, Stunting

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Agus, K. (2017). Stunting Cause Factors in the Village of Traditional Bali. International Research Journal of Engineering, IT and Scientific Research, 3(2), pp.157–164

Angelia. (2018). Faktor Kejadian Stunting Balita Berusia 6-23 Bulan Diprovinsi Lampung. Jurnal Dunia Kesmas, Volume 7, Nomor 3.

Aprina & Anita. (2018). Riset Keperawatan. Bandar Lampung

Asfaw, M., Wondaferash, M., Taha, M., & Dube, L. (2015). Prevalence of undernutrition and associated factors among children aged between six to fifty nine months in Bule Hora district, south ethiopia. BMC Public Health, 15(1), pp. 41–46.

Dahlan,M.S.(2018).Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Epidemiologi Indonesia

Depkes. (2008). Paket Modul Kegiatan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif 6 Bulan.Jakarta

Handayani, S. (2019). Hubungan Status ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Watugajah Kabupaten Gunungkidul. Jurnal medika respati vol.14 ,no 14.

Handayani, S., Kapota, W. N., & Oktavianto, E. (2019). Hubungan Status Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Batita Usia 24-36 Bulan Di Desa Watugajah Kabupaten Gunungkidul. Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan, 14(4), 287.

Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Tranmigrasi. (2017).Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. Jakarta

Kurniawan.,B.S. (2022). Pencegahan dan Penanganan Stunting. Semarang: LPPM UNNES

Masturoh, A. ( 2020). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta

McGovern, M.E., (2015).Areview of the evidence linking child stunting . International journal of epidemiology.

Ningrum, H (2020).Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-59 Bulan di Puskesmas Baureno Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Kesehatan Insan Cendikia.

Notoadmojo.(2018).,Metodologi Penelitian Kesehatan., Jakarta: Rineka

Cipta Ode La., (2016)., Gizi Anak dan Stunting., Jakarta : Leutika Prio

Paramashanti. (2015). Pemberian ASI Eksklusif tidak berhubungan dengan Stunting pada anak usia 6-23 bulan di Indonesia. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia, Volume 3, Nomor 3.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Standar Antropometri Anak. Jakarta

Pratama, M.I. 2021). Pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian Stunting di Puskesmas hinai kiri Kabupaten Langkat. Jurnal Kedokteran Sains dan Teknologi Medik

Pratama, M.R., & Irwandi, S. (2020). Hubungan Pemberian ASI Ekslusif dengan Stunting di Puskesmas Hinai Kiri, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Jurnal Kedokteran STM

Rahayu., A., Yulidasari, F, Putri, A.O dan Anggraini,L (2018). Study Guide- Stunting dan Upaya Pencegahannnya.Yogyakarta: CV Mine

Rilyani.,Wandini., & Dwi, L. (2021). Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan, volume 10,

Roesli, U. (2013). Mengenal ASI eksklusif. PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta.

Sastroasmoro,S & Ismael,S.(2018).Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Fakultas kedokteran Universitas Indonesia

Siswati, T., (2018). Stunting. Yogyakarta: Husada Mandiri

Sutarto.,Y.(2021). Analisa Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Stunting pada Balita 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Way Urang Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, Volume 16, Nomor 3.

UNICEF. (2017). ASI adalah Penyelamat Hidup Paling Murah dan Efektif di Dunia. Dalam; UNICEf Indonesia.

Wahyuningsih, H. P. (2018). Asuhan kebidanan nifas dan Menyusui. Kemenerian Kesehatan Republik Indonesia.

Widiastuti, R.N. (2019). Berasama Perangi Stunting. Jakarta : Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Komunikasi dan Informatika

World Health Organization. (2017). Exclusive Breastfeeding For Optimal Growth, Development And Health Of Infants. In :WHO

World Health Organization. (2018). Reducing Stunting In Children. Equity Considerations for Achieving the Global Nutrition Targets 2025, pp.40.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v6i9.14517

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License