Hubungan Perawatan yang Tidak Memadai dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung

Mutiara Ayu Daniati, Rilyani Rilyani, Riska Wandini

Sari


ABSTRACT

 

One of the inadequate treatments is parenting, where parenting plays an important role in the emergence of stunting in children. The prevalence of stunting in Bandar Lampung City in 2021 with the highest order is in the Karang City Health Center with prevalence (24.2%), the New Arrangement Health Center (20.4%) and the Way Laga Health Center (17.5%). It is known that the relationship between inadequate care and the incidence of stunting in the working area of the Karang Bandar Lampung Inpatient Health Center. This study uses a quantitative analytic design approachcross sectional. The population in this study were toddlers aged 36-59 months who were in the working area of the Karang City Health Center as many as 755 toddlers with a total sample of 263 respondents. Sampling using techniquesAccidental Sampling. Data analysis using statistical testschi square. This study used a chi-square analysis test which obtained the results of an analysis of the relationship between feeding parenting and the incidence of stunting obtained a p-value of 0.006 (<0.05), there was no relationship between stimulus and children's activity and the incidence of stunting obtained a p-value 0.65 (> 0.05), and there is a relationship between household feeding distribution and stunting, with a p-value of 0.000 (<0.05). There is a relationship between feeding parenting and the incidence of stunting, there is a relationship between child stimulus & activity and the incidence of stunting and there is a relationship between the distribution of household feeding and the incidence of stunting. It is recommended to be able to pay attention to parenting patterns in feeding children. It does not stop at feeding parenting, but attention must also be paid to children's stimulus & activity as well as household food distribution. Because these three aspects are very important in the period of development & growth of children so that there are no stunting problems.

 

Keywords: Stunting, Inadequate Care, Children.

 

 

ABSTRAK

 

Perawatan yang tidak memadai salah satunya adalah pola asuh, dimana pola asuh berperan penting dalam munculnya stunting pada anak. Prevalensi stunting di Kota Bandar Lampung pada tahun 2021 dengan urutan tertinggi terdapat di puskesmas Kota Karang dengan prevalensi (24,2%), puskesmas Susunan Baru (20,4%) dan puskesmas Way Laga (17,5%). Diketahui hubungan perawatan yang tidak memadai kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Kota Karang Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah balita usia 36-59 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kota Karang sebanyak 755 balita dengan jumlah sampel 263 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Analisis data menggunakan uji statistic chi-square. Penelitian ini menggunakan uji analisis chi-square yang didapatkan dengan hasil analisis hubungan antara pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting didapatkan p-value 0,006 (<0,05),tidak terdapat antara hubungan antara stimulus dan aktivitas anak dengan kejadian stunting didapatkan p-value 0,65 (>0,05),dan terdapat hubungan antara distribusi pemberian makan rumah tangga dengan kejadian stunting didapatkan p-value 0,000 (<0,05). Ada hubungan antara pola asuh pemberian makan dengan kejadian stunting, ada hubungan antara stimulus & aktivitas anak dengan kejadian stunting dan ada hubungan antara distribusi pemberian makan rumah tangga dengan kejadian stunting. Disarankan untuk dapat memperhatikan pola asuh dalam pemberian makanan pada anak. Tidak berhenti di pola asuh pemberian makan tetapi harus di perhatikan juga dalam stimulus & aktivitas anak dan juga distribusi makanan rumah tangga. Karna ketiga aspek tersebut sangat penting dalam masa perkembangan & pertumbuhan anak agar tidak terjadinya masalah stunting.

 

Kata Kunci: Stunting, Perawatan Tidak Memadai,Anak.


Kata Kunci


Stunting; Perawatan tidak memadai; anak

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Apriluana, G., & Fikawati, S. (2018). Analisis Faktor-Faktor Risiko Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita (0-59 Bulan) Di Negara Berkembang Dan Asia Tenggara. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 28(4), 247-256.

Dini, J. P. A. U. (2021). Pengembangan Media Stimulasi Sensori Balita Usia 4-6 Tahun Berbasis Aktivitas Bermain Tujuh Indera. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Balita Usia Dini, 5(1), 941-957.

Haris, A., Fitri, A., & Kalsum, U. (2019). Determinan Kejadian Stunting Dan Underweight Pada Balita Suku Balita Dalam Di Desa Nyogan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2019. Jurnal Kesmas Jambi, 3(1), 41-54.

Hasan, M. (2018). Pendidikan Balita Usia Dini. Yogyakarta: Diva Pers.

Hendriadi, A., Pangan, B. K., & Ariani, M. (2020). Pengentasan Rumah Tangga Rawan Pangan Dan Gizi: Besaran, Penyebab, Dampak, Dan Kebijakan.

Hutabarat, G. A. (2021). Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Dan Pola Asuh Pemberian Makan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 36-59 Bulan Di Puskesmas Sigompul (Doctoral Dissertation, Ilmu Kesehatan Masyarakat).

Kemenkes. (2014). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009. Diakses Melalui : Https://Farmalkes.Kemkes.Go.Id/2009/02/Undang-Undang-Nomor-36-Tahun-2009-Tentang-Kesehatan/

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (Ssgi) Tingkat Nasional, Provinsi, Dan Kabupaten/Kota Tahun 2021.

Komalasari, K., Supriati, E., Sanjaya, R., & Ifayanti, H. (2020). Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting Pada Balita. Majalah Kesehatan Indonesia, 1(2), 51-56.

Lestari, V. M. K. Y. H. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017.

Notoatmodjo,S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Pt. Rineka Cipta.

Palupi, R., Kusuma, A., & Puspitarini, Z. (2021). Karakteristik Ibu Dan Balita Sebagai Prediktor Stunting. Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 6, 225-218.

Permenkes,(2020). Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Standar Balita . Jakarta : Rermenkes Ri Diakses Melalui : Http://Hukor.Kemkes.Go.Id/Uploads/Produk_Hukum/Pmk_No__2_Th_2020_Ttg_Standar_Antropometri_Balita.Pdf

Purnomo, D. (2015). Memotret Kerawanan Pangan Dengan Metode Hfias (Studi Kasus Di Salah Satu Desa Hutan Di Desa Lembu Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang). Cakrawala Jurnal Penelitian Sosial, 4(2).

Ph, L., Armitasari, D., & Susanti, Y. (2018). Pengaruh Stimulasi Motorik Halus Terhadap Tahap Perkembangan Psikososial Balita Usia Pra Sekolah.

Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Anggraini, L. (2018). Study Guide-Stunting Dan Upaya Pencegahannya. Yogyakarta: Penerbit Cv Mine.

Sevriani, S. (2022). Hubungan Pola Asuh Ibu Dalam Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Jamberejo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro (Doctoral Dissertation, Itskes Insan Cendekia Medika).

Unicef. (2019). Ringkasan Kajian Gizi Ibu Dan Balita. Jakarta: Unicef Indonesia. Diakses Melalui : Https://Www.Google.Com/Search?Client=Firefox-B-D&Q=Unicef.+%282019%29.+Ringkasan+Kajian+Gizi+Ibu+Dan+Balita.+Jakarta A+Unicef+Indonesia




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v7i1.14841

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License