Pengaruh Edukasi Balut Bidai terhadap Tingkat Pengetahuan Karang Taruna dalam Memberikan Pertolongan Pertama pada Fraktur

Amik Muladi, Fajar Suryo Putro

Sari


ABSTRACT

 

A splint is a tool to maintain the position of a broken bone. A splint is used as a temporary relief and treatment measure before a fractured bone victim receives full medical or paramedical treatment. This research aims to determine the effect of splint dressing health education on the level of knowledge of youth organizations in providing first aid for broken bones. This research design uses a pre-experimental design with a group pre-post-test design approach. This research population only consists of members of the RW 10 Youth Organization, Jungke Village, Karanganyar Regency. The sample for this study consisted of 36 members of youth organizations who had never attended splint dressing education. The sample was taken by purposive sampling.   The measurement tool uses a splint dressing knowledge questionnaire, with slides and videos, and data analysis using the Paired T-Test. The study showed that after receiving splint dressing education, of the 36 respondents with more or less knowledge, 1 (2.8%) was in the poor knowledge category, and more respondents were in the good knowledge category. The knowledge category is in the "good" category, namely 26 (72.2%). The Paired T-Test shows p-value = 0.000 (p<0.05), meaning that there is a significant difference between the level of knowledge of youth organizations before and after receiving splint dressing education, so there is an influence of splint dressing education on the knowledge level of youth organization members. The splint dressing education carried out to members of Karang Taruna at RW 1O using slides and videos helped increase their knowledge about first aid for fractures.

 

Keywords: Education, Level of Knowledge, Splint Wrap

 

 

ABSTRAK

 

Bidai adalah  alat untuk menjaga posisi tulang yang patah. Balut bidai digunakan sebagai tindakan pertolongan dan pengobatan sementara sebelum korban patah tulang menerima perawatan medis atau paramedis secara penuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan balut bidai akan tingkat pengetahuan karang taruna dalam pemberian pertolongan pertama pada patah tulang. Desain penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan  grup pre-post test design. Populasi riset ini hanya terdiri dari anggota karang taruna RW 10 Kelurahan Jungke, Kabupaten Karanganyar. Sampel  penelitian ini terdiri dari 36 orang  anggota karang taruna yang belum pernah mengikuti edukasi balut bidai, sampel diambil dengan cara purposive sampling.   Alat pengukurannya menggunakan  kuesioner pengetahuan balut bidai, dengan  slide dan video, analisis data dengan Uji Paired T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mendapatkan edukasi balut bidai, dari 36 responden dengan kategori pengetahuan kurang lebih sedikit yaitu 1 (2,8%) termasuk dalam kategori pengetahuan kurang, dan lebih banyak responden dalam kategori pengetahuan baik. Kategori pengetahuan dalam kategori “baik”, yaitu 26 (72,2%). Uji Paired T-Test menunjukkan p-value = 0.000 (p<0,05) artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara  tingkat pengetahuan karang taruna sebelum dan sesudah menerima edukasi balut bidai, sehingga  terdapat pengaruh edukasi balut bidai terhadap tingkat pengetahuan anggota karang taruna. Edukasi balut bidai yang dilakukan kepada anggota karang taruna di RW 1O dengan menggunakan  slide dan video membantu menambah pengetahuan mereka tentang pertolongan pertama pada fraktur.

 

Kata Kunci: Edukasi, Tingkat Pengetahuan, Balut Bidai


Kata Kunci


Edukasi, Tingkat Pengetahuan, Balut Bidai

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Annisa Salsabila., Wujoso, Hari., Suwandono, A. (2022). Deskripsi Korban Mati Kecelakaan Lalu Lintas yang Dikirim ke RSUD Dr. Moewardi Tahun 2016 - 2020 (Berdasarkan Ciri-Ciri Luka). Plexus Medical Journal, 1(4), 139–146. https://doi.org/10.20961/plexus.v1i4.57

Ayunda Febria Sari, Aliva Rena Putri Rokhiyah, & Didik Iman Margatot. (2024). Edukasi Dini Dan Simulasi Pertolongan Pertama Manajemen Fraktur. Empowerment Journal, 4(1), 36–42. https://doi.org/10.30787/empowerment.v4i1.1441

Black, Joyce M., Hawks, J. H. (2014). Buku Keperawatan Medikal Bedah : Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (P. P. Suslia,Aklia., Lestari (ed.); 8th ed.).

Boswick. (2012). Perawatan Gawat Darurat (Emergency Care) Terjemahan Oleh Sukwan Handali. EGC.

Brunner & Suddarth; Alih bahasa Devi Yulianti, A. K. (2013). Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth (E. A. Mardella (ed.); 12th ed.). EGC.

Dewiyanti., Kamriana., Zainudin., Alwa., Fitria, R. (2023). Pengaruh edukasi berbasis video terhadap pengetahuan balut bidai pertolongan pertama fraktur tulang pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas polongbangkeng selatan. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 9(1).

Karanganyar, B. P. S. K. (2024). Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas dan Korbannya di Kabupaten Karanganyar, 2023. karanganyarkab.bps.go.id/statictable/2024/06/04/507/jumlah-kecelakaan-lalu-lintas-dan-korbannya-di-kabupaten-karanganyar-2023.html

Krisanty, Paula., D. (2016). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Trans Info Media (TIM).

Listiana, D., & Oktarina, A. R. (2019). Pengaruh pelatihan balut bidai terhadap pengetahuan dan keterampilan siswa/i palang merah remaja (pmr) di sma n. 4 kota bengkulu 1. 3(September).

Notoatmodjo. (2017). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2014). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta.

Nursalam & Efendi, F. (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Salemba Medika.

Pengembangan Kesehatan, K. K. R. B. P. dan. (2018). Laporan Nasional Riskedas 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3514/1/Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf

Pusbankes 118. (2019). Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD), Basic Trauma and Cardiac Support (BTCLS). Persi DI.

Ramsi. (2016). Basic Life Support. EGC.

Siti Qomariah Andini Sari, Suwandi Luneto, & Rahmat H. Djalil. (2022). Pengaruh Edukasi First Aid Kegawatdaruratan Terhadap Pengetahuan Penanganan Fraktur Pada Orang Awam Atau Masyarakat Sekitar Kampus Stikes Muhammadiyah Manado. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 2(1), 31–41. https://doi.org/10.55606/jrik.v2i1.525

Statistik, B. P. (2022). Statistik Transportasi Darat 2022. https://doi.org/8302004

Talibo, N. A., Katuuk, H. M., Riu, S. D. M., & Pattinasarani, N. S. (2023). Pengaruh Edukasi Pembidaian Terhadap Pengetahuan Mahasiswa Dalam Memberikan Pertolongan Pertama Pada Fraktur Tulang Panjang. Jurnal Keperawatan, 15(1), 381–388.

Utari, dkk. (2017). Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan. EGC.

Warouw, Jessicha Angel., Kumaat, Lucky Tommy., Pondaag, L. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan dan Simulasi Terhadap Pengetahuan Tentang Balut Bidai Pertolongan Pertama Fraktur Tulang Panjang Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 6 Manado. Ejournal Keperawatan (e-Kp), 6(1).




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v7i1.16763

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License