Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius) Terhadap Daya Tahan Larva Anopheles Sp.

Tusy Triwahyuni, Ismalia Husna, Devita Febriani, Ihsanul Karim

Sari


ABSTRACT

 

Background of study: Malaria is a life-threatening disease caused by the Protozoa parasite Plasmodium genus. This disease is transmitted to humans through the bite of the Anopheles sp. The Southeast Asian region is also a concern for malaria cases. There are 1.4 billion people at risk of malaria and 352 million at high risk . Malaria cases in Southeast and South Asia are in 10 countries, namely East Timor, Sri Lanka, Butan, Bangladesh, Thailand, South Korea, Nepal, Myanmar, India and Indonesia. Indonesia is a country that is very rich in biodiversity. Among the thousands of plants that grow in Indonesia, there are various plants that are unique and have multiple functions. Pandan leaves (Pandanus amaryllifolius) is a plant that can be used as a natural insecticide, because it is effective in controlling insects (mosquitoes).

Objective: The purpose of the study was to determine the effectiveness of pandanus amaryllifolius leaf extract on the resistance of Anopheles larvae.

Research Methods: This type of research is an experiment with a completely randomized design research (RAL).

Research Results: The average mortality percentage of the highest larvae with a concentration of 1000 ppm reached 94%, the percentage concentration of 800 ppm reached 90%, the percentage concentration of 600 ppm reached 80% and the lowest concentration of 400 ppm reached 60%. Results were obtained from mortality rates.

Conclusion: There is the effect of fragrant pandan leaf extract on the durability of Anopheles sp. Larvae. With the highest concentration of 1000 ppm (94%) with the number of deaths of 19 larvae, the lowest percentage concentration of 400 ppm (60%) with the number of deaths of 14 Anopheles sp. larvae.

 

Keywords: Pandan Leaves (Pandanus amaryllifolius) , Larval mortality, Anopheles sp.

 

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Malaria adalah penyakit mengancam jiwa yang disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium. Penyakit ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles Sp. Kawasan Asia Tenggara juga menjadi perhatian kasus malaria. Terdapat 1,4 miliar penduduk berisiko terkena malaria dan 352 juta pada risiko tinggi. Kasus malaria di Asia Tenggara dan Selatan terdapat di 10 negara yakni Timor Leste, Sri Lanka, Butan, Bangladesh, Thailand, Korea Selatan, Nepal, Myanmar, India dan Indonesia. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati. Di antara ribuan tanaman yang tumbuh di Indonesia, terdapat berbagai tanaman yang unik dan memiliki fungsi ganda. Tanaman daun pandan wangi (Pandanus Amaryllifolius) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai insektisida alami, karena efektif pengendalikan serangga (nyamuk).

Tujuan: Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun pandan wangi terhadap daya tahan larva Anopheles Sp.

Metode Penelitian: Jenis Penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian rancangan acak lengkap (RAL).

Hasil Penelitian: Didapatkan rata-rata mortalitas persentase larva tertinggi dengan konsentrasi 1000 ppm mencapai 94%, persentase konsentrasi 800 ppm mencapai 90%, persentase konsentrasi 600 ppm mencapai 80% dan konsentrasi terendah 400 ppm mancapai 60%. Hasil diperoleh dari rata-rata mortalitas.

Kesimpulan: Terdapat pengaruh ekstrak daun pandan wangi terhadap daya tahan larva Anopheles Sp. Dengan konsentrasi paling tinggi 1000 ppm (94%) dengan jumlah kematian 19 larva, persentase konsentrasi terendah 400 ppm (60%) dengan jumlah kematian 14 larva Anopheles Sp.

 

Kata Kunci: Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius), Mortalitas Larva, Anopheles Sp.

 

Kepustakaan : 29 (2007-2018).

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Achmadi UF. (2008). Horison Baru Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsin AA. (2012). Malaria di Indonesia: Tinjauan Aspek Epidemiologi. Makasar: Masagena Press

Arti NP. (2018). Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) Sebagai Larvasida Terhadap Larva Culex sp.[Skripsi]. Jombang:Program Studi Diploma III Analisis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika jombang.

Bangkit AP. (2010). Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) Dalam Membunuh Larva Nyamuk Aedes aegypti. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Cania E. (2013). Uji Efektivitas Ekstrak Daun Legundi (Vitex Neneguido) Sebagai Larvasida Terhadap Larva Instar III Aedes Aegypti Linn. [Skripsi]. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Chaieb I,. (2010). Saponins as insecticides: a review. Tunisian Journal of Plant Protection. 5(1), 39-50.

Dalimartha, S. (2009). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran. (2014). Profil kesehatan Kabupaten Pesawaran tahun 2014. Pesawaran: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Dinata A. (2009). Basmi Lalat dengan Jeruk Manis. Tersedia dari http://litbang.depkes.go.id/lokaciamis/artikel/lalat-arda.htm. 6(1): 20-22.

Elimam dkk. (2009). Larvacidal, adult emergence inhibition and pviposition detterent effect of foliage extract from Ricinus communis L. against Anopheles arabiensis and Culex quinquefasciatus in Sudan. Tropical Biomedicine. 26(2):130-139.

Geyter ED, Lambert E, Geelen D, Smagghe G. (2007). Novel Advances with Plant Saponins as Natural Insecticides to Control Pest Insects. Pest Technology. 1(2): 96-105.

Guenther, E. (2006). Minyak Atsiri Jilid I. Jakarta: UI-Press.

Harijanto PN, Nugroho A, Gunawan CA. (2012). Malaria dari molekuler ke klinis. Jakarta: EGC.

Kandita dkk. (2015). Uji Efektivitas Ekstrak Buah Leunca (Solanum Nigrum L.) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti Dan Anopheles Aconitus. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kardinan, A. (2011). Penggunaan pestisida nabati sebagai kearifan lokal dalam pengendalian hama tanaman menuju sistem pertanian organik. Pengembangan Inovasi Pertanian. 4(4), 262-278.

Kemenkes RI, (2016). Eliminasi Malaria: Infodatin Malaria. https://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/InfoDatin-Malaria-2016.pdf

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Pedoman tatalaksana malaria. Jakarta: Kemenkes RI.

Kusuma A.N. (2016). Uji Aktifitas Antimalaria Daun Helianthus annus L.Dengan Ekstraksi Bertingkat Terhadap Plasmodium Falciparum Secara In Vitro [Skripsi]. Surabaya: Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Dapartemen Famakognosi Dan Fitokimia.

Leliana. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan Serta Penentuan Kandungan Fenolat Dan Flavonoid Total Dari Buah Parijoto (Medinilla Speciosa Blume) [Skripsi] Jakarta: Universitas Islam Syarif Hidayatullah.

Lestari. (2017). Karakteristik Tambak Terlantar Sebagai Tempat Perindukan Larva Anopheles sp. Di wilayah Kerja Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. [Skripsi]. Lampung: Universitas Lampung.

Lestari, S., Adrial, A., Rasyid, R. (2016). Identifikasi Nyamuk Anopheles Sebagai Vektor Malaria dari Survei Larva di Kenagarian Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Kesehatan Andalas 5(3): 1-7.

Mardalena ML. (2009). Efektivitas Ekstrak Daun Nimba Sebagai Ovisida Nyamuk Aedes aegypti. [Skripsi]. Lampung: Universitas Lampung.

Marina, R., Astuti, EP. (2012). Potensi Daun Pandan (Pandanus Amaryllifolius) Dan Mangkokan (Notophanax Scutellarium) Sebagai Repelen Nyamuk Aedes Albopictus. ASPIRATOR-Jurnal Penelitian Penyakit Tular Vektor (Journal of Vector-borne Diseases Studies), 4(2): 22-26.

Nataly D. (2012). Ovoposition-stimulant and ovicidal activities moringa oleifera lectin on Aedes aegypti. Plos one 7(9): 1-8.

Notoatmodjo. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Nita PA. (2018). Efektivitas Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus Amaryllifolius) Sebagai Larvasida Terhadap Larva Culex sp. [Thesis]. Jawa Timur: STIKES Insan Cendekia Medika Jombang.

Pratama GY. (2015). Nyamuk Anopheles sp dan Faktor Yang Mempengaruhi Di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Universitas Negeri Lampung. 4(1): 20-21.

Purseglove. (1972). Tropical Crops Monocotyledons Vol 1 and 2(Terjemahan). Jawa Timur: Universitas Jember.

Riyanto. (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta: EGC.

Safar R. (2010). Parasitologi kedokteran. Bandung: Yrama Widya. Hal: 93-128.

Safrida., Hasanuddin., Novera. (2017). Pemanfaatan Esktrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix) Sebagai Insektisida Alami Pembasmi Larva Instar III Culex sp. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Vol 2(1) 78-89

Sastroasmoro, Ismael S. (2010). Dasar-Dasar Metodologi Klinis Edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto.

Selvam, V. (2007). Trees and Shrubs of the Maldives. Thammada Press: Bangkok.

Soedarto. (2011). Penyakit Menular di Indonesia. Jakarta: CV Sagung Seto.

Sorontou Y. (2013). Ilmu Malaria Klinik. Jakarta: EGC.

Suparni dan W Ari. (2012). Herbal Nusantara1001 Ramuan Tradisional Asli Indonesia. Yogyakarta: Rapha Publish.

Susana, D., (2010). Dinamika Penularan Malaria. Jakarta: UI Press.

Thomson LA J, L Englberger, L Guarino, RR Thaman and CR Elevitch. (2006). Pandanus tectorius (Pandanus). PermanentAgriculture Resources (PAR), H61ualoa-Hawai'i. [electronic version] 6(1): 44-45.

Van Steenis CGGJ. (2008). Flora, Cetakan ke-7. Jakarta: PT Pradnya Paramita.

Widjaja T. (1998). Pengertian dan jenis pandan. Jakarta: Pradnya Paramita.

Wilantari, A. F. (2015). Efek Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Sebagai Larvasida. [Thesis]. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

World Health Organization. (2007). WHO Monographs on Selected Medicinal Plants Vol. 3. Geneva: WHO.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v3i3.4365

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License