Tinjauan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preklamsi Dan Anemia Di Kota Bandung, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan

Liliek Pratiwi, Harnanik Nawangsari

Sari


ABSTRACT : REVIEW OF THE CHARACTERISTICS OF PREGNANT MOTHERS WITH PRECLAMATION AND ANEMIA IN BANDUNG CITY CIREBON REGENCY, KUNINGAN REGENCY

 

Background: Preeclampsia and anemia in pregnant women are still common and cause maternal mortality to increase. Late help is still found because pregnant women are not detected early. Anemia can cause shortness of breath, fatigue, palpitations, bleeding disorders during labor, sleep disturbances and sepsis. Pre-eclampsia is one of the direct causes of maternal death, the incidence of pre-eclampsia initially does not provide symptoms and signs, but at one time it can deteriorate rapidly, so it takes a series of examinations, detection, and identification of risk factors and control them so as to enable complex primary prevention.

Objective: This study will provide an overview of the characteristics of pregnant women with preeclampsia and anemia in Bandung City, Cirebon Regency and Kuningan Regency.

Research Methods: This study uses descriptive analysis, with a cross sectional approach, is retrospective in nature, observing the results of medical records. The population is pregnant women with preeclampsia and anemia in Bandung City, Cirebon Regency and Kuningan Regency, the pregnancy period from October 2020 to February 2021 is 489. The inclusion criteria for this study were pregnant women from trimester 1 to trimester 3 who experienced preeclampsia and anemia. The sampling technique is using quota sampling. The number of samples is 110 respondents. Exclusion criteria in this study were pregnant women with a history of congenital disease, being infected and other pregnancy complications besides anemia and preeclampsia.

Results: Characteristics of pregnant women with preeclampsia and anemia in Bandung City, Cirebon Regency and Kuningan Regency, the majority of pregnant women experiencing preeclampsia, preceded by a history of preeclampsia in a previous pregnancy of 34.6%, primiparous status 18.1% and having hypertension. ,3%. The majority of pregnant women who experience anemia are with multiparous status of 28.1% and often occur when stepping on the 3rd trimester, as well as mothers who do not consume Fe tablets.

Conclusion: So, by looking at these results, the outcome for the future is a proactive effort to screen pregnant women at risk in several areas by involving health workers, the community and other researchers as well as volunteers, for the sake of maternal and child health.

 

Keywords: Preeclampsia, Anemia, Bandung City, Cirebon Regency, Kuningan Regency

INTISARI: TINJAUAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PREKLAMSI DAN ANEMIA DI KOTA BANDUNG, KABUPATEN CIREBON, DAN KABUPATEN KUNINGAN

 

Latar Belakang: Preklamsia dan anemia ibu hamil masih sering terjadi dan menyebabkan Angka Kematian Ibu meningkat. Pertolongan yang terlambat masih ditemukan karena ibu hamil tidak terdeteksi lebih awal. Anemia dapat mengakibatkan sesak nafas, fatigue, palpitasi, gangguan pendarahan selama persalinan, sampai gangguan tidur dan sepsis. Pre Eklamsi merupakan salah satu penyebab langsung kematian ibu, kejadian pre eklamsi pada awalnya tidak memberikan gejala dan tanda, namun pada suatu ketika dapat memburuk dengan cepat, sehingga butuh serangkaian pemeriksaan, deteksi, dan identifikasi faktor risiko serta mengontrolnya sehingga memungkinkan dilakukan pencegahan primer yang kompleks

Tujuan: Dalam penelitian ini akan memberikan gambaran tinjauan karakteristik ibu hamil dengan preklamsia dan anemia di Kota Bandung, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan.

Metode Penelitian: Pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, dengan pendekatan cross sectional, bersifat retrospektif, observasi dari hasil rekam medis. Populasi yaitu ibu hamil dengan preklamsia dan anemia di Kota Bandung, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan, periode kehamilan dari bulan Oktober tahun 2020 sampai Februari tahun 2021 yaitu 489. Kriteria inklusi penelitian ini adalah ibu hamil trimester 1 sampai trimester 3 yang mengalami preklamsia dan anemia. Teknik sampling yaitu menggunakan kuota sampling. Jumlah sampel adalah 110 responden. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu ibu hamil dengan riwayat penyakit bawaan, sedang terinfeksi dan komplikasi kehamilan lainnya selain anemia dan preklamsia.

Hasil: Karakteristik ibu hamil dengan preklamsia dan anemia di Kota Bandung, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan., mayoritas ibu hamil yang mengalami preklamsia, didahului dengan riwayat preklamsia pada kehamilan sebelumnya sebesar 34,6%, status primipara 18,1% serta memiliki hipertensi 16,3%. Mayoritas ibu hamil yang mengalami anemia yaitu dengan status multipara sebesar 28,1% dan sering terjadi Ketika menginjak trimester 3, serta ibu yang tidak mengkonsumsi tablet Fe.

Kesimpulan: Jadi, dengan melihat hasil ini, outcome untuk ke depannya yaitu adanya upaya pro aktif penjaringan wanita hamil dengan risiko di beberapa daerah dengan melibatkan tenaga Kesehatan, masyarakat dan penelitia lain serta relawan, demi Kesehatan ibu dan anak.

 

Kata Kunci:  Preklamsia, Anemia, Kota Bandung, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Noran M, Mohammed M. The Impact of Maternal Iron Deficiency and Iron Deficiency Anemia on Childs Health (2015). Saudi Medical Journal. 36(2): 146-149. 2015

Wardani W. (2012). Gambaran Beberapa Faktor Risiko yang Mempengaruhi Preeklamsia Berat pada Ibu Hamil di RSUD Prof. dr. Margono Soekarjo Purwokerto Tahun 2010. Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto.; 2012.

Irianto, K. (2014). GiziSeimbangdalam Kesehatan Reproduksi. Balanced Nutrition in Reproductive Health. Bandung :Alfabeta.

Cunningham, Fg, et.al. (2013). Obstetri Williams, Edisi 23, Vol 2. Jakarta: Kedokteran Egc.

Manuaba dkk. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Edisi 2. Jakarta: EGC.

WHO. (2018). Maternal mortality.

World Health Organization. (2012) Recommendations for prevention and treatment of preeclampsia and eclampsia. Geneva: World Health Organization.

T. Molla, T. Guadu, E. A. Muhammad, and M. T. Hunegnaw. (2019). “Factors associated with adherence to iron folate supplementation among pregnant women in West Dembia district, northwest Ethiopia: a cross sectional study,” BMC Research Notes, vol. 12, no. 1, p. 6.

Susanti, E. Sahiratmadja, G. Winarno, A. K. Sugianli, H. Susanto, and R. Panigoro. (2017). “Low hemoglobin among pregnant women in midwives practice of primary health care, Jatinangor, Indonesia: iron deficiency anemia or β-thalassemia trait?,” Anemia, vol. 2017, Article ID 6935648, 5 pages.

Ehrenthal D. B., Chichester M. L., Cole OS, Jiang X. (2012). Maternal risk factors for peripartum transfusion. J Womens Health (Larchmt); 21: 792.

Mulualem. E. S., Fantu. A., Melkamu. B., Anemaw. Asrat., Abebaw. G., Alemayehu. K. (2016). Family history of hypertension increases risk of preeclampsia in pregnant women: a case-control study. J.Univ. Med. 35(3):181-191.

Pratiwi. H., Sulistyono. A., Mahmudah. (2015). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Kehamilan Usia Remaja. Majalah Obstetri & Ginekologi. 23(1):33-36.

Rahayu. Dwi., Yunarsih. (2020). Faktor Pendukung Terjadinya Preeklamsia. J.Ilmiah STIKES Kendal. 10(1):19-26.




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v3i4.4978

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License