Hubungan Kejadian Anemia pada Pasien Kemoterapi dengan Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Zaqyyah Huzaifah, Suci Fitri Rahayu, Rohni Taufika Sari, Linda Linda

Sari


ABSTRACT

 

Cancer is a disease that accounts for a fairly high mortality rate globally, where cancer is the second highest cause of death after cardiovascular disease. The Global Burden of Cancer Study (Globocan) from WHO (2018) recorded 18.1 million new cases of cancer patients with a mortality rate of 9.6 million. One of the therapies that are widely used for cancer patients is chemotherapy. Chemotherapy is a treatment that aims to kill or inhibit the proliferation of cancer cells, chemotherapy itself is carried out for 2-3 years (Alvionita & Arifah, 2021). Side effects caused by chemotherapy usually occur up to one week after the patient has undergone therapy. One of the systems affected by the administration of chemotherapy drugs is the hematology system. Anemia is the most common side effect in patients undergoing chemotherapy (Febriani & Rahmawati, 2019). This study aims to determine the relationship between the incidence of anemia in chemotherapy patients with the characteristics of respondents based on gender. This type of research is quantitative research with an analytical descriptive design and uses a cross-sectional approach. The results of the study using Spearman Rank showed a value of 0.002 which is smaller than 0.05 (p-value < α) and statistically it can be concluded that there is a relationship between the incidence of anemia in chemotherapy patients and the characteristics of respondents based on gender.

 

Keywords: Anemia, Chemotherapy, gender

 

 

ABSTRAK

 

Kanker menjadi penyakit yang menyumbang angka kematian cukup tinggi secara global, yang mana kanker menjadi penyebab kematian tertinggi kedua setelah penyakit kardiovaskular. Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari WHO (2018) mencatat ada 18,1 juta kasus baru penderita kanker dengan angka kematian 9,6 juta. Salah satu terapi yang banyak digunakan untuk penderita kanker ialah kemoterapi. Kemoterapi merupakan pengobatan yang bertujuan untuk membunuh atau menghambat proliferasi sel kanker, kemoterapi sendiri dilakukan selama 2-3 tahun (Alvionita & Arifah, 2021). Efek samping yang ditimbulkan oleh kemoterapi biasanya terjadi hingga satu minggu setelah pasien menjalani terapi. Salah satu sistem yang terdampak dari pemberian obat-obatan kemoterapi ada di sistem hematologi. Anemia merupakan efek samping yang paling sering terjadi pada pasien yang menjalani kemoterapi (Febriani & Rahmawati, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kejadian anemia pada pasien kemoterapi dengan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analistik dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Hasil penelitian menggunakan uji Spearman Rank menunjukkan nilai 0,002 yang lebih kecil dari 0,05 (p value < α) dan secara uji statistik dapat disimpulkan terdapat hubungan antara kejadian anemia pada pasien kemoterapi dengan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

 

Kata Kunci: Anemia, Kemoterapi, Jenis Kelamin


Kata Kunci


Keperawatan

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Alvionita, D. & Arifah, S., 2021. Gambaran Gejala Akibat Kemoterapi Pada Anak Usia Sekolah Dengan Leukimia Akut Limfoblastik Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Publikasi Ilmiah Ums, Pp. 37-43.

Beck, M. 2011.Ilmu Gizi Dan Diet Hubungannya Dengan Penyakit–Penyakit. Yogyakarta: Yayasan

Esentia Medica

Dieny, F. 2014. Permasalahan Gizi Pada

Remaja Putri. Yogyakarta: Graha Ilmu

Febriani, A. & Rahmawati, Y., 2019. Efek Samping Hematologi Akibat Kemoterapi Dan Tatalaksananya. Jurnal Respirasi, Volume 5 No.1, Pp. 22-28.

Firmana, D., 2017. Keperawatan Kemoterapi. Jakarta: Salemba Medika.

Harti, A. S., 2013. Imunologi Dasar Dan Imunologi Klinis. 1st Ed. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hartini, N. N. S. M., Nugraha, B. & Priyadi, A., 2021. Analisis Tingkat Pengetahuan, Persepsi Dan Sikap Perempuan Usia Subur (Wus) Penggunaan Non-Mkjp Terhadap Mkjp Di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Indonesia. Jurnal Farmagazine, Volume 7 No. 1, Pp. 1-7.

Kemenkes, 2018. Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri Dan Perempuan Usia Subur (Wus). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Maharani, S., 2012. Kanker Mengenal 13 Jenis Kanker Dan Pengobatannya. Yogyakarta: Katahati.

Pangribowo, S., 2019. Infodatin. Jakarta: Kementrian Kesehatan Ri.

Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O. & Anggraini, L., 2019. Buku Referensi Metode Orkes-Ku (Raport Kesehatanku) Dalam Mengidentifikasi Potensi Kejadian Anemia Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta: Cv. Mine.

Rizaty, M. A., 2021. Databoks. [Online]

Available At: Https://Databoks.Katadata.Co.Id/Datapublish/2021/06/29/Ini-Jenis-Kanker-Yang-Paling-Banyak-Diderita-Penduduk-Indonesia

Turner, J., Parsi, M. & Badireddy, M., 2022. Statpearls. [Online]

Available At: Https://Www.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/Books/Nbk499994/

Who. 2011. Haemoglobin Concentrations For The Diagnosis Of Anaemia And Assessment Of Severity. Vitamin And Mineral Nutrition Information System. Geneva: World Health Organization. Available At: Http://Www.Who.Int/Vmnis/Indicators/Haemoglobin.Pdf




DOI: https://doi.org/10.33024/mnj.v5i2.8563

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Penerbit: Universitas Malahayati


 Creative Commons License

Semua artikel dapat digunakan dibawah lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License