TUBERKULOSIS PARU DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 SETELAH MENYELESAIKAN TERAPI ANTI TUBERKULOSIS 9 BULAN: LAPORAN KASUS

Paulus Taufik, Prima Belia Fathana

Abstract


Abstrak : Tuberkulosis Paru Dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 Setelah Menyelesaikan Terapi Anti Tuberkulosis 9 Bulan: Laporan Kasus. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang paru-paru menyebabkan penyakit TB paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Lima dari 8 negara dengan insiden TB tertinggi termasuk di antara 10 negara dengan prevalensi DM tertinggi. Individu yang rentan menghirup Mycobacterium tuberculosis melalui aerosol. Diabetes Mellitus ditemukan meningkatkan risiko tertular TB hingga tiga kali lipat, Diabetes Mellitus berdampak buruk pada hasil pengobatan TB karena efek imunosupresif dari DM itu sendiri, interaksi obat-obat, efek samping dari obat-obatan, kepatuhan pengobatan yang kurang optimal, berkurangnya bioavailabilitas obat-obatan dan faktor-faktor lain. Penatalaksanaan diabetes melitus (DM) selama pengobatan tuberkulosis (TB) ditujukan untuk meningkatkan hasil pengobatan TB dan menurunkan morbiditas dan mortalitas terkait DM. Laporan kasus ini menunjukan perbaikan klinis, kembalinya aktifitas fisik, meningkatnya berat badan dan meningkatnya kualitas hidup dari pasien yang menjalani pengobatan obat-anti tuberculosis pada pasien TB Paru dengan DM tipe 2 selama 9 bulan.

Keywords


Tuberkulosis, Diabetes Mellitus, Terapi Anti Tuberkulosis

References


B. Adhikari, S.R. Mishra. (2019). Culture and Epidemiology of Diabetes in South Asia. J Glob Health, 9 (2). 26.

Cavalcanti YV, Brelaz MC, Neves JK, Ferraz JC, Pereira VR. (2012). Role of TNF-alpha, IFN-gamma, and IL-10 in the development of pulmonary tuberculosis. Pulm Med. (29)

Cohen A, Mathiasen VD. (2019). The Global Prevalence of Latent Tuberculosis: A Systematic Review and Meta Snalysis. The European Respiratory Journal. 22

Kumar NP, Sridhar R, Banurekha VV, Jawahar MS, Fay MP, Nutman TB, et al. (2013). Type 2 Diabetes Mellitus Coincident with Pulmonary Tuberculosis is Associated with Heightened Systemic Type 1, Type 17, and Other Proinflammatory Cytokines. Ann Am Thorac Soc. (27)

Lin Y, Harries AD, Kumar AM, Critchley JA, van Crevel R, Owiti P, Dlodlo RA, Kapur A. (2019). Tackling diabetes mellitus and tuberculosis: a new Union guide on the management of diabetes-tuberculosis. The International Journal of Tuberculosis and Lung Disease. Jul 1;23(7):771-2.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Marissa, N et al. (2019). Reduction of Tumor Necrosis Factor-Alpha and Interferon-gamma Concentration on Tuberculosis with Diabetes Mellitus As a Marker in Decrease Immune System. Sian J Pharm Clin Res, Vol 12, Issue 11. (28)

Raposo-García S, Guerra-Laso JM, García-García S, Juan-García J, López-Fidalgo E, Diez-Tascón C, et al. (2017). Immunological response to Mycobacterium tuberculosis infection in blood from Type 2 diabetes patients. Immunol Lett. 2017

Siregar, PA. et al. (2021). Improvement of Knowledge and Attitudes on Tuberculosis Patients with Poster Calendar and Leaflet. JHE (Journal of Health Education), 6(1), 39-46.

Tamrin, K. (2022). The Effectiveness of Tuberculosis Control Program in Rural Area, Indonesia. Journal of Aafiyah Health Research (JAHR), 3(1), 1-12. (7)

Zhu, Q. et al. (2020). Epidemiological Characteristics of Pulmonary Tuberculosis in Anhui Province, Eastern China from 2013 to 2018. PLOS ONE, 15(8). (3)




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v7i2.10427

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI