HUBUNGAN FISIOTERAPI SELAMA EMPAT MINGGU DENGAN PENINGKATAN KEKUATAN MOTORIK EKSTREMITAS PADA PASIEN PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI POLI REHABILITASI MEDIK RS URIP SUMOHARJO PROVINSI LAMPUNG PERIODE FEBRUARI-MARET 2016

Fitriyani Fitriyani

Abstract


Latar Belakang : Stroke non hemoragik adalah kematian jaringan otak karena pasokan darah yang tidak adekuat.
Proporsi terjadinya stroke non hemoragik lebih besar daripada stroke hemoragik, yaitu 80-85% stroke non hemoragik dan
15-20% stroke hemoragik. Pemulihan kekuatan ekstremitas masih merupakan masalah utama yang dihadapi oleh pasien
stroke yang mengalami hemiparesis. Sekitar 80% pasien mengalami hemiparesis akut di bagian ekstremitas atas dan
hanya sekitar sepertiga yang mengalami pemulihan fungsional penuh. Fisioterapi merupakan salah satu upaya untuk
meminimalkan angka kecacatan pada orang yang menderita stroke non hemoragik.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan fisioterapi selama empat minggu dengan
peningkatan kekuatan motorik ektremitas pada pasien pasca stroke non hemoragik di Poli Rehabilitasi Medik RS Urip
Sumoharjo.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kohort prospektif tanpa kelompok kontrol. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien pasca stroke non hemoragik, rawat inap maupun rawat jalan yang melakukan fisioterapi
di Poli Rehabilitasi Medik RS Urip Sumoharjo Provinsi Lampung periode Februari-Maret 2016. Sampel penelitian sebanyak
32 orang yang di ambil menggunakan metode purposive sampling.
Data di analisis dengan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat yaitu uji T Berpasangan (dependent).
Hasil Penelitian : Pasien pasca stroke non hemoragik yang mengikuti fisioterapi (TENS,Infra Red Therapy,
Exercise Therapy) selama empat minggu di Poli Rehabilitasi Medik RS Urip Sumoharjo Provinsi Lampung periode Februari-
Maret 2016 sebanyak 32 orang. Pasien pasca stroke non hemoragik terbanyak berumur 51-60 tahun yaitu 46,9%, lebih
dominan pada laki-laki sebanyak 53,1%. Gambaran hemiparesis dextra lebih dominan yaitu 62,5%.
Rerata nilai MMT ekstremitas inferior di awal penelitian adalah 2,84 (SD 1,417). Setelah empat minggu mengikuti
fisioterapi (TENS, Infra Red Therapy, Exercise Therapy) di Poli Rehabilitasi Medik RS Urip Sumoharjo, reratanya menjadi
4,06 (SD 1,366). Sedangkan rerata nilai MMT ekstremitas superior di awal penelitian adalah 2,63 (SD 1,519). Setelah
empat minggu mengikuti fisioterapi (TENS, Infra Red Therapy, Exercise Therapy) di Poli Rehabilitasi Medik RS Urip
Sumoharjo, reratanya menjadi 3,91 (SD 1,489).
Kesimpulan : Fisioterapi (TENS, Infra Red Therapy, Exercise Therapy) selama empat minggu memiliki pengaruh
positif pada peningkatan kekuatan motorik ekstremitas pasien pasca stroke non hemoragik


Keywords


Stroke Non Hemoragik, Fisioterapi, Kekuatan Motorik Ekstremitas



DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v3i2.2008

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Medika Malahayati



PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI