HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBUDIDAYA TANAMAN HIAS TERHADAP KONTAMINASI TANAH OLEH SOIL TRANSMITTED HELMINTHS DI DESA KOTAGAJAH

Ade Tia Ningrum, Eka Sulistianingsih, Marhamah Marhamah

Abstract


World Health Organization menyebutkan lebih dari 1,5 miliar orang atau 24% penduduk dunia terinfeksi cacing yang ditularkan melalui tanah atau soil transmitted helminths. Tanah dapat terkontaminasi telur cacing yang dikeluarkan bersama tinja oleh orang yang terinfeksi. Pengetahuan dan perilaku merupakan faktor yang berperan dalam penyebaran infeksi soil transmitted helminths. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui persentase tanah yang terkontaminasi telur soil transmitted helminths, mengetahui tingkat pengetahuan dan perilaku pembudidaya tanaman hias (kebiasaan buang air besar, cara pengelolaan sampah, dan cara pengelolaan limbah cair), mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku pembudidaya tanaman hias dengan kontaminasi tanah oleh soil transmitted helminths. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Hasil penelitian didapatkan persentase tanah yang terkontaminasi telur soil transmitted helminths sebanyak 8 (26,7%). Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kontaminasi tanah oleh soil transmitted helminths (p value 0,009). Terdapat hubungan kebiasaan buang air besar dengan kontaminasi tanah oleh soil transmitted helminths (p value 0,002), tidak ada hubungan antara cara pengelolaan sampah dengan kontaminasi tanah oleh soil transmitted helminths (p value 0,284), dan tidak ada hubungan cara pengelolaan limbah cair dengan kontaminasi tanah oleh soil transmitted helminths (p value 0,060).

Keywords


Kontaminasi Tanah, Pengetahuan, Perilaku, Soil Transmitted Helminths

References


Damayanti, P.A.S., Laksmi, D.A. (2006). Prevalensi Soil Transmitted Helminths pada Pekerja Tanaman Hias di Kelurahan Renon, Denpasar Tahun 2006, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Bali.

Gazali, M., Marwanto, A., Rahmawati, U. (2018). Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Terhadap Kejadian Infeksi Kecacingan pada Pekerja Penyadap Karet. Journal of Nursing and Public Health 6(2).

Inayati, N., Tatontos, E.Y., Fihiruddin. (2015). Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths pada Penjual Tanaman Hias di Bintaro Kota Mataram. Jurnal Penelitian 9(4).

Juhairiyah, Indriyati, L., Hairani, B., Fakhrizal, D. (2020). Kontaminasi Telur Dan Larva Cacing Usus Pada Tanah di Desa Juku Eja Kabupaten Tanah Bumbu. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, Balai Litbangkes Tanah Bumbu, Badan Litbang Kesehatan, Kalimantan Selatan.

Lestari, Titi Widya. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pencegahan Kecacingan dengan Status Kecacingan Siswa SDN 03 Pontianak Timur Kotamadya Pontianak Tahun 2014. [Naskah Publikasi]. Pontianak: Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak.

Nurjana, M.A., Samarang, Sumolang, P.P.F., Gunawan. (2012). Pengetahuan dan Perilaku Anak Sekolah Tentang Kecacingan di Beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Tahun 2012. Jurnal Vektor Penyakit 6(1).

Oyebamiji D.A., Ebisike, A.N., Egede, J.O., Hassan, A.A. (2018). Knowledge, attitude and practice with respect to soil contamination by Soil-Transmitted Helminths in Ibadan, Southwestern Nigeria. Journal Research, Parasitology Unit, Department of Zoology, Faculty of Science, University of Ibadan, Oyo State, Nigeria.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan.

Rahmayanti, Razali, Mudatsir. (2014). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan dengan Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) Pada Murid Kelas 1, 2 dan 3 SDN Pertiwi Lamgarot Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Biotik 2(2).

Samad, H. (2009). Hubungan Infeksi dengan Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing yang ditularkan Melalui Tanah dan Perilaku Anak Sekolah Dasar di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung. [Tesis]. Sumatera Utara: Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.

Silver Z.A.,Saravanakumar, Kaliappan, Samuel, P., Venugopal, S.,Kang, G., Sarkar., R., Ajjampur, S.R.R. (2018). Geographical distribution of Soil transmitted helminths and The Effects of Community Type in South Asia and South East Asia ± A Systematic Review. Research Article, PLOS Neglected Tropical Diseases.

Siregar, I., Zulkarnain, Anita, S. (2013). Hubungan Personal Hygiene dengan Penyakit Cacing (Soil Transmitted Helminth) pada Pekerja Tanaman Kota Pekanbaru. Jurnal Penelitian, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Riau.

Sumanto, Didik. (2012). Uji Paparan Telur Cacing Tambang pada Tanah Halaman Rumah. Jurnal Penelitian, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah.

Sutanto, I., Ismid, I.S., Sjarifuddin, P.K., Sungkar, S. (2008). Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi Keempat, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta Keempat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Syavira, N.A., (2018). Identifikasi Pencemaran Tanah oleh Telur dan Larva Soil Transmitted Helminths di Desa Klungkung Kecamatan Sukorambi Kabuapaten Jember. [Skripsi]. Jawa Timur: Fakultas Kedokteran, Jember, Jawa Timur.

WHO. (2020). Soil-Transmitted Helminth Infections. Tersedia: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/soil-transmitted-helminth-infections [13 Oktober 2020].




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v5i3.4800

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI