EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE-2 DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG

Putri Ayu Sari, Annisa Primadiamanti, Martianus Perangin Angin

Abstract


Menurut badan kesehatan dunia atau World Heart Organization (WHO) memprediksi peningkatan jumlah orang terdiagnosa diabetes melitus tipe 2 di Indonesia meningkat berkisar 12.9 juta pada tahun 2000-2030. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat antidiabetes oral pada pasien rawat inap DM tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di Rumah sakit Pertamina Bintang Amin periode tahun 2020-2021. Metode penelitian ini adalah non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif evaluatif retrospektif. Hasil penelitian pada 52 sampel diperoleh 40 (77%) adalah perempuan dan pasien usia 50-59 yaitu (48%). Terapi antidiabetes yang digunakan yaitu 3 golongan sulfonilurea jenis obat glimepiride 13 (18.84%) dan gliquidon 21 (30.43%), golongan biguanin jenis obat metformin 29 (40.03%), thiazolinedone jenis obat pioglitazone 6 (8.7%). Jenis obat antihipertensi yang digunakan untuk pasien DM tipe 2 yaitu golongan obat kanal kalsium jenis obat amlodipine sebanyak 42 (70%), kemudian golongan ACE Inhibitor jenis obat captopril sebanyak 9 (15%), lisinopril sebanyak 3 (6,67%), ramipril sebanyak 2 (5%) dan golongan Angiotensin Reseptor Blockers (ARB) jenis obat candesartan sebanyak 4 (8,33%). Evaluasi rasionalitas pada penelitian ini tepat diagnosis 96,16% , tepat obat 100%, tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, tepat dosis 100%, dan tepat lama waktu dan cara pemberian 100%. Penggunaan obat antidiabetes pada pasien DM tipe-2 dengan komplikasi hipertensi di Rumah sakit pertamina Bintang Amin Bandar Lampung sebagian besar sudah rasional dengan persentase 99,45%.

Keywords


diabetes melitus tipe 2, hipertensi, rasionalitas penggunaan obat antidiabetes

References


Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2006, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi,Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik,2005, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

International Diabetes Federation. IDF Diabetes Atlas 8th ed. 2017 avaible from: http://www.diabetesatlas.org

Kemenkes RI] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Kemenkes.RI.

Lestari, S. 2016. Farmakologi dalam Keperawatan (Edisi 1). Jakarta: Departemen Farmakologik dan Teraupik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

PERKENI, 2019. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan DM tipe 2 Dewasa Di Indonesia 2019, Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia,Jakarta.

PERKENI, 2021. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM tipe 2 Di Indonesia 2021, Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia,Jakarta.

Restyana, N. F., 2015. Diabetes Melitus Tipe 2, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.Lampung. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/viewFile/615/619

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

Sutedjo, A.Y., 2010. Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Amara Books,Yogyakarta.

Tandra, H., 2014. Strategi Mengalahkan Komplikasi Diabetes Melitus. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

WHO, 2006, Guidelines for The Prevention, Management and Care of Diabetes Melitus, http://whqlibdoc.who.int/emro/2006/9789290214045_eng.pdf




DOI: https://doi.org/10.33024/jmm.v7i1.9109

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Medika Malahayati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

PRODI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI