SOSIALISASI TERKAIT SELF MEDICATION (SWAMEDIKASI) PADA PENATALAKSANAAN DIARE

Yovita Endah Lestari, Mauli Handa Yani, Melita Regina Putri, Melani Risma Indriyani

Sari


Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir. Pada pelaksanaannya swamedikasi dapat menjadi sumber terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan masyarakat akan obat dan penggunaannya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanganan diare serta pemilihan obat diare yang tepat untuk anak. Kegiatan ini menggunakan metode partisipatori. Metode ini melibatkan peran dan partisipasi Wali Murid (20 orang) secara langsung. Kegiatan ini terdiri dari 4 tahapan yaitu pre-test, penyampaian materi, diskusi dan tanya jawab, dan di akhiri dengan post test. Hasil pre-test untuk tingkat pengetahuan tinggi hanya 10%, setelah dilakukan sosialisasi didapatkan peningkatan persentase tingkat pengetahuan tinggi menjadi 85%. Tingkat pengetahuan rendah masih didapatkan pada hasil pre-test (10%), sedangkan pada hasil post-test (setelah sosialisasi) tingkat pengetahuan rendah 0% sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang signifikan pada Wali Murid SD N 03 Bandar Sakti tentang Self medication (Swamedikasi) dalam pengobatan diare setelah dilakukan sosialisasi.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim, 2010, Swamedikasi: Peran dan Tanggung Jawab Apoteker, swamedikasi/,[12 Desember 2012]

Depkes RI. 2011. Target Tujuan Pembangunan MDGs. Direktorat Jendral Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.

DirjenFar. 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas Dan Bebas Terbatas. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Dirjen Binfar. 2008. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI.

Gibson GR and Roberfroid MB., 1995, Dietary modulation of the human colonic microflora introducing the concept of probiotics, Journal of Nutrition 125, 1401–1412

Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar, RISKEDES. Jakarta, Balitbang. Kemenkes RI

Kemenkes RI,2021. Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta; Kemenkes RI

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI; 2015.

Notoatmojo, Soekidjo, 2005. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta. Soekidjo, 2005

Suraatmaja, Sudrajat. 2005. Gastroenterologi Anak Edisi Pertama. Jakarta: Kapita Selekta. Hlm. 4-5, 7, 9, 12-14

Suryadi & Yuliana, Rita.2006. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : Sagung seto

World Health Organization (WHO). 2014. Health for the World’s Adolescents: A Second Chance in the Second Decade. Geneva, World Health Organization Departemen of Noncommunicable disease surveillance

WHO, 1998. The Role of The Pharmacist in Self-Care and Self Medication. The Hague, The Netherlad: WHO




DOI: https://doi.org/10.33024/jpfm.v6i2.13712

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##