PEMANFAATAN DAUN SAMBILOTO SEBAGAI TEH HERBAL ANTIDIARE DI KELURAHAN KEDAUNG KOTA BANDAR LAMPUNG

Dwi Susanti, Anggel Alba Gatra, Anggun Triana Revanti, Anis Wahyuni

Sari


Diare merupakan peningkatan frekuensi dan perubahan konsitensi feses yang disebabkan oleh agen infeksi pada gastrointestinal dan sering terjadi pada balita paling sedikit 3 kali dalam 24 jam. Salah satu penyebab penyakit diare adalah bakteri Escherichia coli. Teh herbal adalah minuman yang mengandung herbal berkhasiat untuk kesehatan. Sambiloto diyakini memiliki khasiat dalam pengobatan tradisional salah satunya sebagai antidiare. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan inovasi masyarakat di Kelurahan Kedaung. Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah, demonstrasi, diskusi, dan tanya jawab dengan alat bantu kuesioner, leaflet, video, dan alat demonstrasi. Hasil pretest (sebelum penyuluhan) dari 30 peserta penyuluhan menunjukkan persentase tingkat pengetahuan masyarakat masih rendah 42%, sedangkan tingkat pengetahuan tinggi 63% pada hasil posttest (setelah penyuluhan). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat di Kelurahan Kedaung tentang pemanfaatan daun sambiloto sebagai teh herbal antidiare meningkat secara signifikan setelah dilakukan penyuluhan serta masyarakat dapat membuat teh herbal dari daun sambiloto untuk alternatif pengobatan penyakit diare.

Kata Kunci: Diare, Sambiloto, Teh, Penyuluhan

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Badan Pusat Statistik. (2020). Indeks pembangunan Manusia (IPM). Jakarta:BPS-Statistic Indonesia.

Hartoyo A. (2003). Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius.

Juffrie, M., Soenarto, S. S. Y., Oswari, H., Arief, S., Rosalina, I., & Mulyani, N. S. (2010). Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. In Jakarta: Badan Penerbit IDAI.

Kemenkes RI. (2019). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta:Kementerian Kesehatan RI.

Nabila Arvi, Y. C. (2021). Gambaran Aktivitas Antibakteri Rebusan Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) Pada Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. ICME.

Rijal AS. (2016). Pengaruh Lama Pengeringan Terhadap Daya Oksidasi Teh Daun Kelor (Moringa oleifera) [Skripsi]. Mataram:Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram.

Sikumalay, A., Suharti, N., & Masri, M. (2016). Efek Antibakteri dari Rebusan Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) dan Produk Herbal Sambiloto Terhadap Staphylococcus aureus. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1).

Sumampouw, O. J., Studi, P., Kesehatan, I., Fakultas, M., Masyarakat, K., Sam, U., & Manado, R. (2018). Uji Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Escherichia Coli Penyebab Diare Balita di Kota Manado (The Sensitivity Test of Antibiotics to Escherichia coli was Caused The Diarhhea on Underfive Children in Manado City). 2(1), 104–110.

Walewangko, G. V. C., Bodhi, W., & Kepel, B. J. (2015). Merkuri dan Ampisilin. eBiomedik, 3(1).

Yanti, Y. N., & Mitika, S. (2017). Uji efektivitas antibakteri ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees) terhadap bakteri Staphylococus aureus. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(1), 158-168.




DOI: https://doi.org/10.33024/jpfm.v7i1.14350

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.copyrightStatement##