PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) BIJI PALA SEBAGAI ANTIDIARE DI SMK HAMPAR BAIDURI KALIANDA
Sari
Penyakit diare adalah salah satu masalah kesehatan yang sering menyerang masyarakat berbagai usia, bahkan dapat juga menyebabkan kehilangan elektrolit, dehidrasi, shock, dan bahkan kematian. Faktor yang menyebabkan penularan penyakit ini, yakni sarana air bersih (SAB), sanitasi lingkungan, jamban, kualitas bakterologis air, saluran pembuangan air limbah (SPAL), dan kondisi rumah. Salah satu bakteri yang menyebabkan diare yaitu bakteri Escherichia coli yang menghasilkan enterotoksin. Diare dapat diatasi dengan berbagai cara diantaranya yaitu membiasakan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) seperti biji pala (Myristica fragfrans). Biji pala berpotensi sebagai bahan antibakteri karena mengandung senyawa fenol, terpenoid, flavonoid. Sifat lipofilik flavonoid dapat merusak membran sel bakteri karena membran sel mengandung lipid sehingga memungkinkan senyawa tersebut melewati membran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan bertujuan untuk mengedukasi siswa/i akan pentingnya melestarikan pemanfaatan tanaman obat untuk pengobatan yang salah satunya yaitu tanaman pala yang dapat digunakan sebagai antidiare di SMK Hampar Baiduri Kalianda. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam bentuk presentasi materi, diskusi, dan tanya jawab yang dapat digunakan sebagai indikator peningkatan pemahaman dan pengetahuan siswa/i di SMK Hampar Baiduri Kalianda tentang biji pala sebagai antidiare.
Kata Kunci: Tanaman Obat Keluarga (TOGA), biji pala, diare, flavonoid
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Arrizqiyani, T., Sonjaya, N., & Asty, A. (2017). Optimalisasi potensi tanaman pala sebagai antibakteri Escherichia coli menggunakan metode ekstraksi. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL, 1(1).
Farkhati, D. U. (2021). Kajian Literatur: Gambaran Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita. Muhammadiyah Public Health Journal, 1(2), 115-128.
Giovanna, V. N. (2016). UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI BIJI PALA (Myristica fragrans Houtt) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans [Doctoral dissertation]. Universitas Andalas.
Gupta, R., & Marko, J. L. (2015). A Study of Antidiarrhoeal Effects of Nutmeg. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, 31(1), 94-96.
Larasati, T. A., Hardita, W. A., & Dewi, I. K. (2016). Aktifitas Musa Paradisiaca Dalam Terapi Diare Akut Pada Anak. JK Unila Edisi Khusus PEPKI VIII, 1(2), 424-427.
Muttaqin, G. M. E., Hartoyo, E., & Marisa, D. (2016). Gambaran isolat bakteri aerob diare pada anak yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2015. Berkala Kedokteran, 12(1), 87-93.
Nuraini, N. (2021). Pemanfaatan Tumbuhan Tradisional Sebagai Obat Diare Pada Masyarakat Kecamatan Terangun Kabupaten Gayo Lues. Jurnal Jeumpa, 8(1), 501-515.
“Profil Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2022”. Diakses pada 30 November 2023 dari http://www.dinkeslampungselatankab.go.id/
Rumopa, P. M., Awaloei, H., & Mambo, C. (2016). Uji daya hambat ekstrak biji pala (Myristicae fragrans) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes. eBiomedik, 4(2).
Rupilu, B., & Watuguly, T. (2018). Studi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Suku Oirata Pulau Kisar Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan Kabupaten Maluku Barat Daya. BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan Dan Terapan, 5(1), 53-64.
Wang, T. Y., Li, Q., & Bi, K. S. (2018). Bioactive flavonoids in medicinal plants: Structure, activity and biological fate. Asian journal of pharmaceutical sciences, 13(1), 12-23.
DOI: https://doi.org/10.33024/jpfm.v7i1.14890
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##