DAYA SERAP CO2 TANAMAN PENGISI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PRIVAT RUMAH BESAR PERUMAHAN SPRINGHILL DAN CITRA MAS DI KELURAHAN KEMILING PERMAI

Aldy Rahmat Febriansyah, Rani Ismiarti Ergantara, Panisean Nasoetion

Abstract


ABSTRAK

 

Kelurahan Kemiling Permai berpotensi besar terjadi pencemaran udara akibat kegiatan transportasi, dan perdagangan. Sedangkan saat ini ketersediaan ruang terbuka hijau menurun akibat konversi lahan menjadi pemukiman. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengembangkan ruang terbuka hijau di kelurahan kemiling permai dengan memaksimalkan daya serap emisi karbon dioksida oleh tanaman. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah emisi di kelurahan kemiling permai serta mengevaluasi kecukupan daya serap emisi karbon dioksida oleh pohon pengisi ruang terbuka hijau. Analisis dilakukan dengan metode perhitungan emisi dari kendaraan bermotor. Perhitungan emisi kendaraan bermotor merujuk pada PermenLH 12/2010, jumlah pohon menggunakan sensus, daya serap diperoleh dari studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total emisi karbon dioksida di Perumahan Citra Mas 3,86 g CO2/jam, Springhil Blok A 2,37 g CO2/jam dan Springhill Blok B 13,28 g CO2/jam. Lebih lanjut, daya serap tanaman di Perumahan Citra Mas 1813,47 g CO2/jam, Springhill Blok A 369,84 g CO2/jam dan Springhill Blok B 879,88 g CO2/jam. Dengan demikian ruang terbuka hijau yang tersedia di Citra Mas dan Springhill Blok A dan B telah mencukupi untuk menyerap emisi CO2. Strategi pengoptimalan ruang terbuka hijau dilakukan melalui pemilihan jenis pohon serta tanamnan pelengkap perdu dan semak dengan daya serap karbon dioksida yang tinggi, antara lain 1) Ficus benjamina 2) Mangrifera indica 3) Persea Americana 4) Zamioculcas 5) Pennisetum purpureum.

 

Kata Kunci : emisi, ruang terbuka hijau, rumah besar, rekomendasi, tanaman

 

ABSTRACT

 

CO2 Absorption Of Private Green Open Space Filling Plants At Springhill And Citra Mas Residence In Kemiling Permai Sub District. Kelurahan Kemiling Permai has a large potential for air pollution due to transportation activities and  trade. Meanwhile, currently the availability of green open space has decreased due to land conversion into settlements. One of the strategic steps taken is to develop green open spaces in rural villages by maximizing the absorption of carbon dioxide emissions by plants. The purpose of this study was to determine the amount of emissions in the village of Kemiling Terbang and to evaluate the adequacy of the absorption of carbon dioxide emissions by the trees filling green open spaces. The analysis was carried out by the method of calculating emissions from motorized vehicles. The calculation of motor vehicle emissions refers to PermenLH 12/2010, the number of trees using a census, absorption capacity is obtained from literature studies. The results showed that the total carbon dioxide emissions in Citra Mas residence were 3,86 g CO2/hour, Springhil Block A 2,37 g CO2/hour and Springhill Block B 13,28 g CO2/hour. Furthermore, the plants absorption capacity in Citra Mas residence is 1813.47 g CO2/hour, Springhill Block A 369,84 g CO2/hour and Springhill Block B 879,88 g CO2/hour. Thus, the green open space available in Citra Mas and Springhill Blocks A and B is sufficient to absorb CO2 emissions. The strategy for optimizing green open spaces is done by selecting tree species and complementary shrubs and shrubs with high carbon dioxide absorption,  including 1) Ficus benjamina 2) Mangrifera indica 3) Persea Americana 4) Zamioculcas 5) Pennisetum purpureum.

 

Keywords : emissions, green open space, big houses, recommendations, plants


Full Text:

PDF

References


BPS Provinsi Lampung. (2015). Lampung dalam Angka.

Chaudhari, P., et al., Monitoring of environmental parameters for CO 2 sequestration: a case study of Nagpur City, India. Environmental monitoring and assessment, 2007. 135(1-3): p. 281-290.

Dahlan, E. N. (2007). Analisis kebutuhan luasan hutan kota sebagai sink gas CO2 antropogenik dari bahan bakar minyak dan gas di kota Bogor dengan pendekatan sistem dinamik.

Edita E.P, Wardhana I.W, Sutrisno E. 2016. Kemampuan Ruang Terbuka Hijau Dalam Menyerap Emisi CO2 Kendaraan Bermotor Berdasarkan Kemampuan Serapan Co2 Pada Tanaman (Studi Kasus: Kampus Universitas Diponegoro, Tembalang. Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016).

Ergantara, R. I., & Khikmawati, E. (2020). Analisis Pemilihan Jenis Tanaman Penyerap Emisi Udara Dalam Mendukung Ruang Terbuka Hijau Privat Di Kecamatan Kemiling Kota Bandarlampung. Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains, 4(1), 7-12.

Fidayanti, N. (2016). Analisis Serapan Karbondioksida Berdasarkan Tutupan Lahan Di Kota Palangka Raya. Jurnal Matematika Sains dan Teknologi, 17(2), 77-85.

Ismail, N., & Aulia, B. (2017). KAJIAN DAYA SERAP VEGETASI TERHADAP EMISI GAS CO2 YANG DIHASILKAN KENDARAAN BERMOTOR DALAM MITIGASI BENCANA EKOLOGI DI KOTA BANDA ACEH. Jurnal Ilmu Kebencanaan: Program Pascasarjana Unsyiah, 4(1).

Karyadi, A. (2005). Pengukuran Daya Serap Karbon Dioksida Lima Jenis Tanaman Hutan Kota.[Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Ogunkunle, C. O., Suleiman, L. B., Oyedeji, S., Awotoye, O. O., & Fatoba, P. O. (2015). Assessing the air pollution tolerance index and anticipated performance index of some tree species for biomonitoring environmental health. Agroforestry Systems, 89(3), 447-454.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (2008). PU No. 5/ PRT/ M Thn. Tentang Pedoman Penyediaan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Sekertariat Negara Republik Indonesia. Jakarta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (2010). LH No. 12/ PRT/ M Thn. 2010 Tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara. Sekertariat Negara Republik Indonesia. Jakarta

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Nomor : 26, Tentang Penataan Ruang. Sekertariat Negara Republik Indonesia. Jakarta

Pratiwi, Y., Dachlan, E. N., & Prasetyo, L. B. (2016). Kebutuhan Hutan Kota Berdasarkan Emisi Karbondioksida Di Kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 6(1), 45-45.

Roshintha, R. R., & Mangkoedihardjo, S. (2016). Analisis kecukupan ruang terbuka hijau sebagai penyerap emisi gas karbon dioksida (CO2) pada kawasan Kampus ITS Sukolilo, Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 5(2), D132-D137.

Suryaningsih, L., Haji, A. T. S., & Wirosoedarmo, R. (2015). Analisis spasial defisiensi ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Mojokerto. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 2(2), 1-10.

Umum, D. P. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.

Wibowo, A., & Samsoedin, I. (2012). Potensi dan kontribusi pohon di perkotaan dalam menyerap GRK: Studi kasus Taman Kota Monas. Jurnal Sosek Vol 9 No, 1.

Yamin, M., Makhyani, F., Hariyati., Pencemaran udara karbon monoksida dan nitrogen oksida akibat kendaraan bermotor pada ruas jalan padat lalu lintas di Kota Makassar,”, Nov. 14 (2009). Simposium XII FSTPT, Universitas Kristen Petra Surabaya, 2009.

Yusuf, M. (2015). Kemampuan penyerapan gas CO2 beberapa jenis tanaman pada ruang terbuka hijau di Kota Makassar (Doctoral dissertation, Tesis]. Makassar: Universitas Hasanuddin).




DOI: https://doi.org/10.33024/jrets.v6i1.5862

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains View My Stats

 Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains  indexed by:


Secretariat Office:
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Mail  : Jl. Pramuka No. 27, Kemiling, Kota Bandar Lampung
Telp  : 0811729009
email: jurnalrts.ft@malahayati.ac.id

<" Copyright UNIVERSITAS MALAHAYATI
 
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License