INOVASI CETING GETELOR (CEGAH STUNTING DENGAN NUGET TEMPE KELOR) DI DESA PEMANGGILAN KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 202
Stunting merupakan suatu kasus kurangnya gizi untuk masa pertumbuhan pada anak yang bersifat kronik. Stunting menjadi masalah bagi negara-negara berkembang yang sangat beresiko karena berhubungan dengan meningkatnya resiko penyakit dan kematian. Asian Development Bank menunjukkan bahwa kasus stunting mencapai 31,8 % pada tahun 2020. Stunting dapat menurunkan kecerdasan yang disebabkan oleh kurangnya asupan bergizi. Permasalah kurang gizi juga dapat berdampak menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Tujuan dari inovasi ini adalah pembentukan dan peningkatan ketrampilan kader pendamping ibu balita dengan pemanfaatan tempe dan kelor untuk meningkatkan gizi balita.
Metode kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Kegiatan inovasi ini dilakukan dengan cara mengundang tenaga kesehatan setempat, tokoh masyarakat setempat (kepala desa, kepala RT ,RW, kader) dengan cara memberi penjelasan berupa penyuluhan tentang pencegahan stunting dengan terus memberikan makanan yang baik bagi anak pada tanggal 26 Juni 2024 di Desa Pemanggilan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Selanjutnya demonstrasi membuat olahan nugget tempe kelor, serta pembagian leaflet.
Terdapat peningkatan pengetahuan setelah di berikan pendidikan kesehatan dan telah di lakukan pelaksanaan dengan hasil semua ibu memiliki balita BGM mendapatkan porsi Nugget serta leaflet cara pembuatan nugget agar di praktikan dirumah.
Pemberdayaan kader memiliki dampak positif terhadap pemanfaatan tempe kelor sebagai untuk membantu dalam pemberian makanan tambahan pada balita merupakan salah satu pendekatan untuk meningkatkan berat badan anak.
Kata kunci : Balita, Stunting, Tempe, Kelor, Pemberdayaan Kader.
- Kementrian, Kesehatan, R. (2019) „Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia‟, Menteri Kesehatan Republik.
- Kemenkes Ri (2018) „Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018‟, Kementrian Kesehatan Ri
- Kudadiri, R., & Afriandi, F. (2023). Pemanfaatan Pangan Unggul Daerah dalam Pencegahan Stunting: Pembuatan Nugget Berbahan Daun Kelor dan Tempe. PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 139-145.
- Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13– 19.
- Mutia, A. (2021, November 25). Prevalensi Stunting Balita Indonesia Tertinggi ke-2 di Asia Tenggara.
- Muliawati, D., & Sulistyawati, N. (2019). Pemberian Ekstrak Moringa Oleifera Sebagai Upaya Preventif Kejadian Stunting Pada Balita. https://doi.org/10.36569/jmm.v10i2.81
- Putri, E. B. A., Nurbaeti, T. S., Dhewi, S., Conterius, R. E. B., Badi’ah, A., Afrinis, N., Rozi, F., Saragih, M., Bintanah, S., Widyarni, A., Pijaryani, I., Utami, K. D., Sambriong, M., Wahyuni, L. E. T., Wahyuningrum, D. R., Siddiq, M. N. A. A., Inayah, H. K., Lasepa, W., Yolanda, H., … Majiding, C. M. (2023). Ilmu Gizi dan Pangan (Teori dan Penerapan). Media Sains Indonesia.
- Wahyuningsih, R., Darni, J., Pandu Ruslan Ninggrat, J., Gizi, J., Kemenkes Mataram, P., & Naskah, G. (2023). KELEPE (KELOR LELE TEMPE) Sebagai Makanan Tinggi Protein Untuk Upaya Pencegahan Stunting Anak Balita. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo, 4(2), 131–138. http://jkp.poltekkesmataram.ac.id/index.php/PKS/index Depkes RI: Jakarta