Pemanfaatan Daun Kelor Untuk Mencegah Stunting Pada Balita
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang yang ditandai dengan tinggi anak yang lebih pendek daripada standar usianya Stunting disebabkan oleh malnutrisi yang dialami ibu saat hamil, atau anak pada masa pertumbuhannya. Oleh karena itu, stunting masih menjadi masalah yang harus segera ditangani dan dicegah. Tujuan : kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi pemenfaatan daun kelor untuk mencegah stunting pada ibu yang memiliki balita dengan memanfaatkan daun kelor untuk mencegah stunting. Metode: Kegiatan dilaksanakan dengan cara ceramah, diskusi dan demonstrasi pembuatan berbagai jenis makanan berbahan dasar daun kelor yang diikuti oleh 14 ibu yang memiliki balita. Evaluasi dinilai berdasarkan hasil pretest dan posttest yang dilaksanakan sebelum dan setelah kegiatan edukasi. Indikator keberhasilan peserta dilakukan saat monitoring dengan kunjungan rumah ibu yang memiliki balita bersama mahasiswa dengan melibatkan kader kesehatan. Manfaat: kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang pencegahan stunting pada balita dengan memanfaatkan daun kelorsebagai bahan pangan lokal yang bernilai gizi tinggi. Hasil: Diperoleh nilai rata–rata pretest sebesar 79,28 poin dan nilai rata–rata posttest sebesar 85,71 poin. Kesimpulan: Adanya peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki balita tentang pemanfatan daun kelor untuk mencegah stunting sebesar 6,43 poin berdasarkan nilai rata-rata. Diharapkan ibu dapat mebuat dan memberikan bermacam makanan berbahan dasar daun kelor dan petugas kesehatan berkolaborasi dengan Kader kesehatan dapat pemberian PMT berupa makanan berbahan pokok daun kelor sebagai alternatif mencegah stunting pada balita.
- district with complementary foods fortified with Moringa oleifera leaf powder – a pilot study.
- BPK. (2021). Salinan: Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. https://peraturan.bpk.go.id/Details/174964/perpres-no-72-tahun-2021
- Bapeda Provinsi Lampung. (2022). Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Provinsi Lampung Tahun 2022. https://bappeda.lampungprov.go.id/berita-penilaian-kinerja-aksi-konvergensi-penurunan-stunting-provinsi-lampung-tahun-2022.html
- Bapeda Provinsi Lampung (2024). Rembuk Stunting Provinsi Lampung Tahun 2024. https://bappeda.lampungprov.go.id
- Conitha, E. Y., Dachi, R. A., Sitorus, M.E. J., Nababan, D., & Tarigan, F. (2023). Hubungan Promosi Kesehatan, Mental Healthdengan Mental Health Awarenesspada Remaja Oleh Orang Tua. Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 8(3), 758-767.
- De Onis, M. and Branca, F. (2016). Childhood stunting: A global perspective’, Maternal and Child Nutrition. 12, pp. 12–26. doi: 10.1111/mcn.12231
- Kemenkes RI (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia’, Kementerian Kesehatan RI, 301(5), pp. 1163–1178. https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id.
- Kemenkes RI. (2022). Faktor-faktor Penyebab Kejadian Stunting pada Balita. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/defisiensi-nutrisi/stunting
- Kemenkes RI, DirjenYanKes. (2023). Mengenal Lebih Jauh Tentang Stunting. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2657/mengenal-lebih-jauh-tentang-stunting
- Kementerian Sekretariat Negara, Sekretaris Wakil Presiden RI (2023). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting). https://stunting.go.id/stranas-p2k/
- Mune, M.A.M., Emilienne, C.N., Bassogog, C.B.B., & Minka, S.R. (2016). A comparison on the nutritional quality of proteins from Moringa oleifera leaves and seeds. Cogent Food & Agriculture, 2(1), 1-8.
- Nasrayanti, Nurdin, Sunandar, Ariyana (2022). Olahan Daun Kelor Untuk Perbaikan Status Gizi Balita dalam Upaya Pencegahan Stunting. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat. 4 (1). https://journal.literasisains.id
- Nareza T, Meva (2024). Stunting, https://www.alodokter.com/stunting.
- Nisa, F., Subrata, A., & Pangestu, E. (2018). Kehilangan bahan kering, acid detergent fiber dan N-acid detergent fiber daun Moringa oleifera secara in vitro. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 13(3), 282- 286.
- Notoatmodjo Soekidjo. (2014). Promosi Kesehatan. Rineka Cipta.
- Rahayu, T. B., Anna, Y., & Nurindahsari, W. (2018). Peningkatan Status Gizi Balita Melalui Pemberian Daun Kelor (Moringa Oleifera). Jurnal Kesehatan Madani Medika, 9(2), 87–91. https://doi.org/10.36569/jmm.v9i2.14
- Soedikno, I. R. I. (2020). Mengawal Pencapaian Target Penurunan Stunting Dalam RPJMN 2024.
- Siedlecki, Sandra L., Mary Beth Modic, Esther Bernhofer, Jeanne Sorrell, Patricia Strumble, and Irene Kato. (2014). “Original Article Exploring How Bedside Nurses Care for Patients with Chronic Pain : A Grounded Theory Study.” Pain Management Nursing 15(3):565–73. doi:10.1016/j.pmn.2012.12.007. National Library of Madicine (BIH). https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23466194/
- Krisnadi, A.D. (2015). Kelor Super Nutrisi. Blora: LSM-MEPELING
- Kurniasih. (2015). Khasiat dan Manfaat Daun Kelor Untuk Penyembuhan Berbagai Penyakit. Yogya: Pustaka Baru Press