Pemanfaatan Lubang Biopori sebagai Sistem Drainase dan Kompos Alami di SD 2 Kota Bengkulu
Sari
ABSTRAK
Program Adiwiyata merupakan program untuk mewujudkan sekolah berbudaya lingkungan. Guna mencapai Sekolah Adiwiyata, setiap sekolah wajib mengelola sarana pendukung yang ramah lingkungan anatara lain menyediakan ruang terbuka hijau (RTH), pengolahan air limbah, drainase yang baik, pengolahan air bersih, dan penyediaan tempat sampah terpisah (pengomposan). Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan aplikasi pembuatan lubang biopori sebagai resapan air hujan dan kompos alami di SDN 02 Kota Bengkulu. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan memberikan sosialisasi, demostrasi dan praktek pembuatan lubang biopori. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman terkait pemanfaatan lubang biopori serta mampu membuat lubang biopori. Kesimpulan: sebanyak 20 lubang biopori telah terbentuk di halaman sekolah. Saran: untuk keberlanjutan kegiatan ini diharapkan guru dan siswa SD memanfaatkan lubang biopori sebagai sarana pengelolaan sampah organik sebagai kompos.
Kata Kunci : Lubang Biopori, Kompos, Resapan Air Hujan
ABSTRACT
The Adiwiyata program is a program to create an environmentally cultured school. In order to achieve Adiwiyata Schools, each school is required to manage environmentally friendly supporting facilities, including providing green open spaces (RTH), waste water treatment, good drainage, clean water treatment, and provision of separate trash bins (composting). The purpose of this Community Service is to increase knowledge and application of making biopore holes as rainwater infiltration and natural compost at SDN 02 Bengkulu City. The method used in this community service activity is to provide socialization, demonstrations and practice of making biopore holes. The results of this community service activity are increasing knowledge and understanding regarding the use of biopore holes and being able to make biopore holes. Conclusion: as many as 20 biopore holes have formed in the school yard. Suggestion: for the continuation of this activity it is hoped that elementary school teachers and students will utilize biopore holes as a means of managing organic waste as compost. Keywords: Biopore holes, compost, rainwater infiltration
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Mulyana, Rahmat. 2009. Penanaman Etika Lingkungan Melalui Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan; PPS UNIMED, 6 (2): 175-180
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.02/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata
Muslih, Muhamad. 2016. Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 6 SDN Limbangan. Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia. 1 (4), 41-50. https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/34/51
Al-anwari A. M. (2014). Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Adiwiyata Mandiri. TA’DIB, 20 (19. 227-252
Milfont, T., Duckitt, J., & Cameron, L. (2006). “A Cross-Cultural Study Of Enviromental Motive Concerns and Their Implications For Proenviromental Behavior”. Enviroment and Behavior, 38 (6), 745-767
Dasrita, Yanti, Zulfan Saam, Bintal Amin, and Yusni Ikhwan Siregar. 2015. “Kesadaran Lingkungan Siswa Sekolah Adiwiyata.” Dinamika Lingkungan Indonesia 2 (1): 61–64
Menlhk RI. (2021). Capaian Kinerja Pengelolaan Sampah Tahun 2021. https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/
Satrio Pangarso Wisanggeni, M Puteri Rosalina, Albertus Krisna, (2021). Sampah Makanan Indonesia Mencapai Rp 330 Triliun. https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/05/18/sampah-makanan-capai-lebih-rp-330-triliun
Wahyudi, ach.Firman dkk. (2008) Lubang Resapan sebagai Teknologi untuk Mengurangi Sampah Organik dan Mengatasi Banjir. Bogor; Institut Pertanian Bogor
Griya. (2008). Mengenal dan Memanfaatkan Lubang Biopori.http://kumpulan.info/rumah/tips-rumah/52-mengenal-dan-memanfaatkan-lubang-biopori.
Brata, K.R., Nelistya A., (2008), Lubang Resapan Biopori, Jakarta: Penebar Swadaya.
Brata, K.R. (2008). Lubang Resapan Biopori untuk Mitigasi Banjir, Kekeringan dan Perbaikan. Prosiding Seminar Lubang Biopori (LBR) dapat Mengurangi Bahaya banjir di Gedung. Jakarta; BPPT
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.70/Menhut-II/2008 Tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Kesuma, R. W. (2011). Studi Pemaksimalan resapan Air Hujan Menggunakan Lubang Resapan Biopori Untuk Mengatasi Banjir. Bandung; Fakultas ilmu dan Teknologi Kebumian ITB
Abdul, U. (2012). Kajian Kapasitas Serap Biopori dengan Variasi Kedalaman dan Perilaku Resapannya. Jurnal Konstruksia, 4, 47-52 https://doi.org/10.24853/jk.4.1.%25p
Sibrani, R.T., Didik Bambang S., (2010), Penelitian Biopori Untuk Menentukan Laju Resap Air Berdasarkan Variasi Umur dan Jenis Sampah, Teknik Lingkungan FTSP ITS, http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10743-Paper.pdf
Juliandri, Murti, dkk, 2013, Efektivitas Lubang Resapan Biopori Terhadap Laju Resapan Infiltrasi, Universitas Tanjungpura, .http://jurnal. untan.ac.id/index.php/jmtluntan/article/view/3441/3463
Juliandri, Murti, dkk, 2013, Efektivitas Lubang Resapan Biopori Terhadap Laju Resapan Infiltrasi, Universitas Tanjungpura, .http://jurnal. untan.ac.id/index.php/jmtluntan/article/view/3441/3463
Djanuardi, N, Setiawan. (2008). Cara Cepat Membuat Kompos. Jakarta; PT Agro Media Pustaka
Maryati, et al.. (2010). Lubang Resapan Biopori (LRB) teknologi Teknologi Tepat Guna Untuk Mengatasi Banjir Dan Sampah Serta Menjaga Kelestarian Air Bawah. Yogyakarta : Tim PPM Biopori UNY
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i9.11164
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.