Penggunaan Kombinasi Zinc Cream & Cadexomer Iondine sebagai Balutan Primer Serta Polyurithane Foam & Transparan Film sebagai balutan sekunder dalam Manajemen Diabetic Wound Abses

Rizki Hidayat, Naziyah Naziyah, Masdiana Masdiana

Sari


ABSTRAK

 

Abses merupakan massa lunak yang umumnya dikelilingi oleh area berwarna dari merah jambu hingga merah tua. Abses disebabkan oleh infeksi. Di dalamnya penuh dengan nanah, bakteri, dan kotoran. Bagian tengah abses dapat berlubang dan mengandung sel-sel mati, bakteri, dan kotoran lainnya. Area ini mulai tumbuh, menciptakan ketegangan di bawah kulit dan peradangan lebih lanjut pada jaringan di sekitarnya.Tekanan dan peradangan menyebabkan rasa sakit. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih sering mengalami abses tertentu. Mereka yang memiliki salah satu kondisi berikut ini berisiko mengalami abses yang lebih parah. Hal ini disebabkan karena tubuh mengalami penurunan kemampuan dalam menangkal infeksi. pada pasien diabetes, fluktuasi glukosa, resistensi insulin, sirkulasi yang buruk, dan kemungkinan kerusakan kekebalan tubuh dapat dengan mudah menyebabkan infeksi. Abses sering terjadi pada pasien diabetes dan berhubungan dengan angka kematian yang tinggi karna sepsis. Tujuan untuk melihat efektivitas Penggunaan Kombinasi Zinc Cream & Cadexomer Iondine pada diabetic wound abses. Case Study dengan mengaplikasi zinc cream & cadexomer iodine sebagai balutan primer dan foam sebagai balutan sekunder dengan menggunakan winner scale sebagai evaluasi penyembuhan luka. Hasil didapatkan hasil bahwa penggunaan Kombinasi Zinc Cream & Cadexomer Iondine sebagai Balutan Primer Serta Polyurithane Foam & Transparan Film sebagai balutan sekunder efektif dalam penyembuhan Diabetic Wound Abses.

 

Kata Kunci: Diabetic Wound Abses, Wound Care

 

 

ABSTRACT

 

An abscess is a soft mass that is generally surrounded by an area colored from pink to dark red. Abscesses are caused by infection. Inside it is full of pus, bacteria and dirt. The center of the abscess can be hollow and contain dead cells, bacteria, and other debris. This area begins to grow, creating tension under the skin and further inflammation in the surrounding tissue. Pressure and inflammation cause pain. People with weakened immune systems experience certain abscesses more often. Those with any of the following conditions are at risk of developing more severe abscesses. This is because the body's ability to ward off infection decreases. in diabetic patients, glucose fluctuations, insulin resistance, poor circulation, and possible immune damage can easily lead to infection. Abscesses often occur in diabetes patients and are associated with a high mortality rate due to sepsis. To see the effectiveness of the combination of Zinc Cream & Cadexomer Iondine in diabetic wound abscesses. Case Study by applying zinc cream & cadexomer iodine as a primary dressing and foam as a secondary dressing using the winner scale to evaluate wound healing. The results showed that the use of a combination of Zinc Cream & Cadexomer Iondine as a primary dressing and Polyurithane Foam & Transparent Film as a secondary dressing was effective in healing Diabetic Wound Abscess.


Keywords: Diabetic Wound Abses, Wound Care


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Alexiadou, K., & Doupis, J. (2012). Management of diabetik ulcers. Diabetes Therapy, 3(1), 4.

Ariningrum, D., Subandono, J., Metria, I. B., Agustriani, N., Muthmainah, Wijayanti, L., Putra, K. Y., Mulyani, S., Erindra, Listyaningsih, E., Muthmainah, & Ermawan, R. (2018). Buku Manual Keterampilan Klinik Topik: Manajemen Luka (pp. 1–32).

Armstrong, D. G., Swerdlow, M. A., Armstrong, A. A., Conte, M. S., Padula, W. V., & Bus, S. A. (2020). Five year mortality and direct costs of care for people with diabetik foot complications are comparable to cancer. Journal of Foot and Ankle Research, 13(1), 2–5. https://doi.org/10.1186/s13047-020- 00383-2

Atlas, I. D. F. D. (1955). International Diabetes Federation. In The Lancet (Vol. 266, Issue 6881). https://doi.org/10.1016/S0140-6736(55)92135-8 Błażkiewicz, M., Sundar, L., Healy, A., Ramachandran, A., Chockalingam, N., &

Federation, I. D. (2019). IDF diabetes atlas ninth. Dunia: IDF.

Ferreira, M. C., Tuma Júnior, P., Carvalho, V. F., & Kamamoto, F. (2006) Complex wounds. Clinics, 61(6), 571–578.

Alberti KG, Zimmet PZ (1998) Definition, diagnosis and classifi- cation of diabetes mellitus and its complications. Part 1: diagnosis and classification of diabetes mellitus provisional report of a WHO consultation. Diabet Med 15(7):539–553. https://doi.org/10.1002/(SICI)10969136(199807)15:7<539::AIDDIA668>3.0.CO;2S

Delamaire M, Maugendre D, Moreno M, Le Goff MC, Allannic H, Genetet B (1997) Impaired leucocyte functions in diabetic patients. Diabet Med 14(1):29–34. https://doi.org/10.1002/(SICI)1096-9136(199701)14:1<29::AID-DIA300>3.0.CO;

HuH,JiangH,RenH,HuX,WangX,HanC(2015)AGEsand chronic subclinical inflammation in diabetes: disorders of immune system. Diabetes Metab Res Rev 31(2):127–137. https://doi.org/10. 1002/dmrr.2560

Bar-Dayan Y, Beer I, Boaz M, Landau Z, Jakubowicz D, Wainstein J (2015) Hyperglycaemia in patients with no history of diabetes presenting to Internal Medicine Departments. Int J Clin Pract 69(11):1289–1295. https://doi.org/10.1111/ijcp.12690




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i12.12482

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.