Pendampingan Kader Berbasis Pemberdayaan dan OTA2S di Kelurahan LILIBA

Yurissetiowati Yurissetiowati, Wanti Wanti, Namsyah Baso

Sari


ABSTRAK

 

Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang pada anak  di bawah usia 5 tahun dan diakibatkan kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan di bawah normal. Jika panjang atau tinggi badan anak kurang dari minus 2 dari standar deviasi (2SD) panjang atau tinggi anak seusianya, maka anak tersebut tergolong stunting. Pada tahun 2021 di Indonesia prevalensi kejadian stunting adalah sekitar 7,9%. Angka tersebut termasuk di dalamnya adalah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang menduduki angka stunting 22,6%. Penanganan stunting bisa dilakukan dengan membuat suatu kegiatan Orangtua Asuh Anak Stunting/ OTA2S. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan penanganan stunting melalui pemberdayaan kader dan OTA2S di Kelurahan Liliba Kota Kupang. Pelaksanaan kegiatan pengabmas dilakukan dengan metode :  Sosialisasi, Pelaksanaan pengabmas pembekalan materi (Konsep stunting, Pemeriksaan Antropometri, Pemberian Makanan Tambahan, penilaian tumbuh kembang dengan KPSP, pijat bayi, pemberian makanan tambahan dengan gizi seimbang selama 90 hari), dan Evaluasi kegiatan. Hasil pengabmas terdapat kenaikan berat badan, tinggi badan dan juga LILA yang cukup signifikan. Kesimpulan terdapat peningkatan pengetahuan orangtua dan kader tentang pemberian makanan tambahan yang bergizi seimbang, dan cara mengukur tumbuh kembang anak, stimulasi dengan pijat bayi.

 

Kata Kunci: Kader, OTA2S, Stunting

 

 

ABSTRACT

 

Stunting is failure to grow and develop in children under 5 years of age and is caused by chronic malnutrition which is characterized by body length or height below normal. If a child's length or height is less than minus 2 of the standard deviation (2SD) of the length or height of children of his age, then the child is classified as stunted. In 2021 in Indonesia, the prevalence of stunting is around 7.9%. This figure includes East Nusa Tenggara Province which has a stunting rate of 22.6%. Handling stunting can be done by creating an activity for Foster Parents of Stunting Children/ OTA2S. The aim of this community service activity is to handle stunting through empowering cadres and OTA2S in Liliba Village, Kupang City. Implementation of community service activities is carried out using the following methods: Socialization, Implementation of community service material provision (Stunting concept, Anthropometric examination, Provision of additional food, assessment of growth and development with KPSP, baby massage, provision of additional food with balanced nutrition for 90 days), and Evaluation of activities. The results of the community service showed significant increases in weight, height and LILA. The conclusion is that there is an increase in parents' and cadres' knowledge about providing nutritionally balanced supplementary food, and how to measure children's growth and development, stimulation with baby massage.

 

Keywords: Cadres, OTA2S, Stunting


Kata Kunci


Kader, OTA2S, Stunting

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Abuya, B. A., Ciera, J., & Kimani-Murage, E. (2012). Effect of mother’s education on child’s nutritional status in the slums of Nairobi. BMC Pediatrics, 12(1), 1–10.

Afifa, I. (2019). Kinerja Kader dalam Pencegahan Stunting: Peran Lama Kerja sebagai Kader, Pengetahuan dan Motivasi. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 30(4), 336–341.

Aguayo, V. M., Badgaiyan, N., & Paintal, K. (2015). Determinants of child stunting in the R oyal K ingdom of B hutan: an in‐depth analysis of nationally representative data. Maternal & Child Nutrition, 11(3), 333–345.

Aridiyah, F. O., Rohmawati, N., & Ririanty, M. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). Pustaka Kesehatan, 3(1), 163–170.

Azriful, A., Bujawati, E., Habibi, H., Aeni, S., & Yusdarif, Y. (2018). Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Kelurahan Rangas Kecamatan Banggae Kabupaten Majene. Al-Sihah: The Public Health Science Journal.

Bahri, E. S. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan. FAM Publishing.

Darsini, D., Fahrurrozi, F., & Cahyono, E. A. (2019). Pengetahuan; Artikel Review. Jurnal Keperawatan, 12(1), 13.

Dhirah, U. H., Rosdiana, E., Anwar, C., & Marniati, M. (2020). Hubungan Perilaku Ibu Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Dengan Status Gizi Baduta Di Gampong Mibo Kecamatan Banda Raya Banda Aceh. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 6(1), 549–561.

Fiti. (2012). Berat lahir sebagai faktor dominan terjadinya stunting pada balita (12-59 bulan) di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010). Universitas Indonesia.

Gusmiyati, G. (2022). Evaluasi Kebijakan Pencegahan Stunting di Pasaman Barat. Journal Of Policy, Governance, Development and Empowerment, 2(3), 299–304.

Indonesia, P. A. G. (2018). Stop stunting dengan konseling gizi. Penebar PLUS+.

Kemendagri.(2022).Https://Aksi.Bangda.Kemendagri.Go.Id/Emonev/Dashprev/Index/2. 2022.

Khasanah, D. P., Hadi, H., & Paramashanti, B. A. (2016). Waktu pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) berhubungan dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 4(2), 105–111.

Manggala, T., Suminar, J. R., & Hafiar, H. (2021). Faktor-Faktor Keberhasilan Program Promosi Kesehatan “Gempur Stunting” Dalam Penanganan Stunting di Puskesmas Rancakalong Sumedang. CoverAge: Journal of Strategic Communication, 11(2), 91–102.

Megawati, G., & Wiramihardja, S. (2019). Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam Mendeteksi Dan Mencegah Stunting. Dharmakarya, 8(3), 154–159.

Muzdalia, I., Ns, S. K., Sri Darmawan, S. K. M., Sakka, L., Farm, S., & Muzakkir, S. S. (2022). Belajar Promosi Kesehatan: Study Health Promotion (Vol. 1). Eksismedia Grafisindo.

Mzumara, B., Bwembya, P., Halwiindi, H., Mugode, R., & Banda, J. (2018). Factors associated with stunting among children below five years of age in Zambia: evidence from the 2014 Zambia demographic and health survey. BMC Nutrition, 4(1), 1–8.

Nadiyah, N., Briawan, D., & Martianto, D. (2014). Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 0—23 Bulan Di Provinsi Bali, Jawa Barat, Dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi Dan Pangan, 9(2).

Paramita, L. D. A., Devi, N. L. P. S., & Nurhesti, P. O. Y. (2021). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Mengenai Stunting Dengan Kejadian Stunting Di Desa Tiga, Susut, Bangli. Coping: Community of Publishing in Nursing, 9, 323–331.

Ramadhan, K., Maradindo, Y. E., Nurfatimah, N., & Hafid, F. (2021). Kuliah kader sebagai upaya meningkatkan pengetahuan kader posyandu dalam pencegahan stunting. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(4), 1751–1759.

RI, K. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.

Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul, M. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 275–284.

Sjarif, D. (2012). Impact Of Micronutrients Malnutrition On Growth: The, 3-4.

Suryana, D. (2016). Pendidikan anak usia dini: stimulasi & aspek perkembangan anak. Prenada Media.

Totok, M., & Poerwoko, S. (2013). Pemberdayaan Masyarakat Dalam perspektif kebijakan publik. Bandung: Alfabeta.

Unicef. (2018). Malnutrition rates remain alarming: stunting is declining too slowly while wasting still impacts the lives of far too many young children. New York, Ny: Unicef.[Google Scholar].

Untung, Andi Sari Bunga., Margaresa, Riza Afriani., Kusumawati, Marti Rahayu Diah., Damawanti, Bhinuri & Purba, T. R. N. (2021). Petunjuk Teknis Penyusunan Dan Pelaksanaan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Percepatan Pencegahan Stunting. Direktorat Promosi Kesehtaan Dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.

Wardanis, D. T. (2021). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Baduta Dalam Upaya Pencegahan Stunting Di Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. Journal Of Health Care, 2(3).

Wati, S. K., Kusyani, A., & Fitriyah, E. T. (2021). Pengaruh Faktor Ibu (Pengetahuan Ibu, Pemberian ASI-Eksklusif & MP-ASI) Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak. Journal of Health Science Community, 2(1), 40–52.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i2.13170

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.