Peer Group Health Education sebagai Upaya Pembentukan Kelompok Inklusif Kesehatan Reproduksi dan Manajemen Gizi Remaja Putri

Tika Lubis, Intan Yusita, Linda Rofiasari, Agustina Suryanah, Supriyatni Kartadarma

Sari


ABSTRAK

 

Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa, dengan kelompok usia 10 sampai 18 tahun. Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang sangat pesat tidak hanya fisik tapi juga mental dan sosial dengan melakukan berbagai upaya kesehatan pada remaja putri yang berhubungan kesehatan reproduksi yaitu perkembangan reproduksi primer dan sekunder, perilaku hidup sehat, gizi, dan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) guna menyiapkan generasi remaja putri yang sehat. Pemenuhan gizi yang baik dan pencegahan anemia diharapkan dapat menciptakan remaja putri yang tumbuh dan berkembang menjadi calon ibu yang sehat serta melahirkan bayi sehat. Pengandian masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada remaja putri tentang pentingnya mengetahui kesehatan reproduksi, gizi, konsumsi TTD dan pemberdayaan konselor teman sebaya untuk mencegah anemia sejak sejak dini. Kegiatannya dilaksanakan di SMA Plus Assalaam kepada siswi kelas X. Setelah kegiatan selesai didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan penetahuan remaja tentang pengetahuan dari nilai pretest sebesar 68,4% meningkat setelah posttest yaitu menjadi 81,6%. Edukasi tidak hanya didapatkan melalui kegiatan pengabdian masyakarat tetapi juga dapat memberdayakan pihak sekolah dan teman sebaya untuk saling memberikan atau mengingatkan penting pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan anemia sejak dini, agar dapat menjadikan remaja putri sebagai calon ibu yang sehat dan nantinya juga akan melahirkan bayi yang sehat.

 

Kata Kunci: Kesehatan Reproduksi, Gizi, Tablet Tambah Darah, Pencegahan Anemia Remaja Putri

 

 

ABSTRACT

 

Adolescence is a transition period from childhood to adulthood, with an age group of 10 to 18 years. During this period there was very rapid growth not only physically but also mentally and socially by carrying out various health efforts for young women related to reproductive health, namely primary and secondary reproductive development, healthy living behavior, nutrition, and giving blood supplement tablets to prepare a generation health of adolescent girls. It is hoped that providing good nutrition and preventing anemia can create who grow and develop into healthy mothers-to-be and give birth to healthy babies. This community service is carried out to provide knowledge to adolescent girls about the importance of knowing reproductive health, nutrition, consuming blood supplement tablets and empowering peer counselors to prevent anemia from anearly age. The activity was carried out at Plus Assalaam High School for class X female students. After the activity was completed, the results showed that there was an increase in adolescent girls knowledge regarding knowledge from the pretest score of 68.4%, increasing after the posttest, namely to 81.6%. Education is not only obtained through community service activities but can also empower schools and peers to provide or remind each other of important knowledge about reproductive health and preventing anemia from an early age, in order to make young women into healthy future mothers who will also give birth to healthy babies.

 

Keywords: Reproduction Health, Nutrition, Blood Increasing Tablets, Prevention of Anemia in Adolescent Girls


Kata Kunci


Kebidanan; Pendidikan Kesehatan; Penyuluhan; Kesehatan

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Aditianti, A., & Djaiman, S. P. H. (2020). Pengaruh Anemia Ibu Hamil terhadap Berat Bayi Lahir Rendah: Studi Meta Analisis Beberapa Negara Tahun 2015 hingga 2019. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 11(2),163–177.

Asda, P. (2021). Penyuluhan Kesehatan Reproduksi pada Remaja di SMK Kesehatan Amanah Husada, Bantul. DIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2).

Astuti, R. W., & Suryani, I. (2020). Edukasi Kelompok Sebaya Sebagai Upaya Pencegahan Anemia Gizi Besi Pada Remaja. Jurnal Nutrisia, 22(1), 32–38.

Azizah, N., Rosyidah, R., & Nastiti, D. (2020). Masa remaja dan pengetahuan kesehatan reproduksi santri putri pondok pesantren Al- Hamdaniyah. Jurnal Penamas Adi Buana, 4(1), 1–4.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung. (2021). Persentase Balita StuntingdiKabupatenBandung(Persen).https://bandungkab.bps.go.id/indicator/30/359/1/persentase- balita-stunting-di-kabupaten-bandung.html

Hanifah, D. L., Kristien Andriani, S. K. M., Soviana, E., Gz, S., & Gizi, M. (2015). Perbedaan Pengetahuan Remaja Sebelum dan Sesudah diberikan Penyuluhan Tentang Gizi Seimbang dengan Menggunakan Media Video di SMP Negeri 2 Kartasura. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Indonesia, U. (2019). Program Gizi Remaja Aksi Bergizi: Dari Kabupaten Percontohan Menuju Perluasan Nasional. UNICEF Indonesia. https://www.unicef.org/indonesia/media/9246/file/Program Gizi Remaja Aksi Bergizi dari Kabupaten Percontohan menuju Perluasan Program.pdf

Kementerian Kesehatan. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesa Nomor 88 Tahun 2014 Tentang Standar Tablet Tambah Darah BagiWanitaUsiaSubur Dan Ibu Hamil. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1840.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). RUU Kesehatan BertujuanMelindungi Kesehatan Remaja di Indonesia. Kementerian KesahatanRI.https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/attachment s/17add724a6b94ae896ded5dc0ac64051.pdf

Organization, W. H. (2016). Guideline: daily iron supplementation in adult women and adolescent girls. World Health Organization.

PPRI. (2014). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9).

Presiden RI. (2023). Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. In Presiden Republik Indonesia.

Retni, R., Margawati, A., & Widjanarko, B. (2017). Pengaruh status gizi & asupan gizi ibu terhadap berat bayi lahir rendah pada kehamilan usia remaja. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 5(1), 14–19.

RI, M. K. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Tetrahedron Letters.

Utari, A. P., Kostania, G., & Suroso, S. (2019). Pengaruh pendidikan sebaya (Peer education) terhadap sikap dalam pencegahan anemia pada remaja putri di posyandu remaja desa pandes klaten. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, 4(1), 51–56.

Vitaloka, F. S. W., Setya, D. N., & Widyastuti, Y. (2019). Hubungan Status Anemia Ibu Hamil dengan Kejadian Stunting Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gedangsari II Gunung Kidul. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Waluyo, D., Hidayanty, H., & Seweng, A. (2018). Pengaruh pendidikan gizi anemia terhadap peningkatan pengetahuan pada anak remaja sma negeri 21 makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim, 1(3).




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i3.13471

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.