Pendidikan Kesehatan Pola Makan Teratur dan Peran Makanan Menjadi Landasan Terapi Kesehatan Mental “Sehat Pencernaan Sehat Otak”

Dadang Purnama, Witdiawati Witdiawati, Setiawan Setiawan, Zaenal Muttaqin

Sari


ABSTRAK

 

Otak manusia sebagai pusat pengaturan mental tersusun atas material nutrisi esensial yang tidak dapat disintesis oleh tubuh. Kesehatan otak tentu menjadi kunci dalam kesehatan mental, karena pusat aktivitas mental berada di otak. Sehingga peran makanan menjadi urgensi dalam mengontrol kesehatan mental dan berelasi dengan kesehatan usus atau pencernaan. Kesehatan pencernaan dan kesehatan mental merupakan hal yang harus sejalan dalam kehidupan manusia untuk menjamin produktifitas pada setiap individu. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pola makan teratur untuk menjaga kesehatan pencernaan berelasi dengan kesehatan mental. Metode kegiatan dengan ceramah dan diskusi. Sasaran pelaksanaan edukasi adalah siswa-siswi kelas 12 MAN 1 Garut berjumlah 31 orang siswa. Hasil kegiatan menunjukan 71% siswa sering mengalami stress dan 29% sangat sering.  Koping stress yang dilakukan 29% dengan cerita bersama teman, 25,8 % makan, 19,4% tidur, dan sisa aktivias lain seperti jalan-jalan, bermain, dan beroda atau ritual spiritual lainnya. Berdasarkan data pola makan pokok ditemukan 32,3% hanya makan 1 kali sehari, 51,6% 2 kali sehari, hanya 16,1% makan 3x sehari, dan 0% dengan pola makan lebih dari 3 kali sehari. Pretest dan post test menunjukan perubahan yang signifikan. Kesimpulan. Perubahan perilaku pola makan teratur dapat membantu kesehatan mental sehingga meningkatkan kualitas Kesehatan siswa.

 

Kata Kunci: Pola Makan Teratur, Kesehatan mental

 

 

ABSTRACT

 

The human brain as the center of mental regulation is composed of essential nutritional materials that cannot be synthesized by the body. Brain health is certainly key in mental health, because the center of mental activity is in the brain. So that the role of food becomes an urgency in controlling mental health and is related to intestinal or digestive health. Digestive health and mental health are things that must be in line in human life to ensure productivity in each individual. The purpose of this service activity is to increase knowledge about the importance of a regular diet to maintain digestive health related to mental health. Method of activity with lectures and discussions. The target of the education implementation is 31 students of grade 12 MAN 1 Garut. The results showed that 71% of students experienced stress frequently and 29% very often.  29% coped with stories with friends, 25.8% ate, 19.4% sleep, and the rest of other activities such as walking, playing, and wheeling or other spiritual rituals. Based on basic diet data, it was found that 32.3% only ate 1 meal a day, 51.6% 2 times a day, only 16.1% ate 3x a day, and 0% ate more than 3 times a day. Pretest and post test showed significant changes. Conclusion. Changes in regular dietary behavior can help mental health thereby improving the quality of student health.

 

Keywords: Regular Diet, Mental Health


Kata Kunci


Pendidikan Kesehatan; Pola Makan; Sehat Pencernaan; Sehat Otak

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Bonnie S, Worthington-Roberts, William SR.2000. Nutrition Throughout the Life Cycle. 4th ed. USA: McGraw-Hill.

Clark, E. et al., 2005. Interferon Induces Translocation of Commensal.,pp.1258-1267.

Chaput JP, Tremblay A 2007. Acute effects of knowledge-based work on feeding behavior and energy intake. Physiology & Behavior, 90, 66-72.

Foster, J. A., Rinaman, L., & Cryan, J. F. (2017). Stress & the gut-brain axis: regulation by the microbiome. Neurobiology of stress, 7, 124-136.

Fakhriyani, D. V. (2019). Kesehatan mental. Pamekasan: duta media publishing, 11-13.

Foster, J. A., Rinaman, L., & Cryan, J. F. (2017). Stress & the gut-brain axis: Regulation by the microbiome. Neurobiology of Stress, 7, 124-136. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ynstr.2017.03.001

Hanurawan, F. (2012). Strategi Pengembangan Kesehatan Mental Di Lingkungan Sekolah Mental Health Development Strategy in the Schools. Psikopedagogia, 1(1).

Kemenkes (2020). Gizi saat Remaja Tentukan Kualitas Keturunan. https://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/gizi-saat-remaja-tentukan-kualitas-keturunan

Margareta, A., Safitri, L., & Andika Ramadhani, F. (2023). Sosialisasi Mengenai Pentingnya Konsumsi Probiotik Dalam Menjaga Kesehatan Pencernaan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesosi, 6(1), 69-75. https://doi.org/10.57213/abdimas.v6i1.152

Maes,M. et al., 1998. The effects of psychological stress on humans: increased production of pro-inflammatory cytokines and a Th1-like response in stress-induced anxiety. Cytokine, 10 (4),pp.313-318.

Matur, E., & Erasl, E. (2012). The Impact of Probiotics on the Gastrointestinal Physiology. New Advances in the Basic and Clinical Gastroenterology, April 2012. https://doi.org/10.5772/34067

Rahmawaty, F., Silalahi, R. P., Berthiana, T., & Mansyah, B. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental pada Remaja: Factors Affecting Mental Health in Adolesents. Jurnal Surya Medika (JSM), 8(3), 276-281.

Rochmah, I. A., Nabawiyah, H., Damayanti, A. Y., & Pibriyanti, K. (2024). Hubungan tingkat stres, aktivitas fisik, dan pengetahuan gizi seimbang dengan pola makan remaja. Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan, 5(2), 307-314.

Rahayu, E. S. 2008. Probiotic for digestive health.Food review-referensi industry dan teknologi pangan Indonesia.

Saulnier, D.M. et al.,2013. The Intestinal microbiome, probiotics and prebiotics in neurogastroenterology., (February),pp.17-27

Studi, P., Fakultas, G., Kesehatan, I., Muhammadiyah, U., Jln, S., Yani, A., & Kartasura, P. (2011). Peran Probiotik Untuk Kesehatan Endang Nur Widiyaningsih. Jurnal Kesehatan, 4(1), 14–20.

Sarmini, S., Putri, A., Maria, C., Syahrias, L., & Mustika, I. (2023). Penyuluhan Mental Health Upaya Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Remaja. Monsu'ani Tano Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(1), 154-161.

Saulnier, D. M., Ringel, Y., Heyman, M. B., Foster, J. A., Bercik, P., Shulman, R. J., Versalovic, J., Verdu, E. F., Dinan, T. G., Hecht, G., & Guarner, F. (2013). The intestinal microbiome, probiotics and prebiotics in neurogastroenterology. Gut Microbes, 4(1), 17-27. https://doi.org/10.4161/gmic.22973

Sitoayu, L., Aminatyas, I., Angkasa, D., Gifari, N., & Wahyuni, Y. (2021). Hubungan konsumsi makanan cepat saji, tingkat stres dan kualitas tidur terhadap status gizi pada remaja putra SMA DKI jakarta. Indonesian Journal of Human Nutrition, 8(1), 55-64.

Wilanda, A., Mubarok, A. S., Suprayitno, E., Sumarni, S., & Imran, S. (2024). Pengaruh Gaya Hidup Sehat, Kualitas Tidur, dan Pola Makan terhadap Tingkat Kesehatan Mental pada Pekerja Kantoran di Jawa Barat. Jurnal Multidisiplin West Science, 3(01), 69-77.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i7.13472

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.