Program Kemitraan Masyarakat untuk Pencegahan Hipertensi dengan Pemberdayaan Budidaya Rosella di Kelurahan Anggut Atas

Linda Linda, Reka Lagora Marsofelly, Reny Suryanti

Sari


ABSTRAK

 

Penyakit tidak menular (PTM) adalah salah satu penyebab kematian paling umum di dunia. Menggunakan bahan alami seperti daun rosella (Hibicus Sabdarifa Fam) adalah salah satu cara untuk mengurangi tekanan darah. Rosella memiliki kimia yang dapat membantu mengurangi kreatinin dan glukosa dalam serum. Untuk mencegah komplikasi akibat hipertensi, masyarakat harus dididik tentang pencegahan PTM hipertensi. Pemberdayaan masyarakat untuk membudidayakan tanaman lokal untuk mencegah penyakit tidak menular adalah salah satu upaya yang dilakukan.Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kader posyandu untuk menanam rosella untuk mengurangi hipertensi di kelurahan Anggut atas kota Bengkulu. Dalam budidaya rosella, kegiatan ini menggunakan pendekatan pendampingan kader. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa mendorong budidaya teh rosella dan memberikan edukasi dapat meningkatkan pengetahuan dan kemandirian masyarakat tentang cara mencegah hipertensi. Kader dan anggota masyarakat yang telah mengikuti kegiatan pemberdayaan ini dapat memberikan contoh kepada orang lain dengan menanam tanaman lokal untuk mencegah hipertensi. Di kelurahan Anggut Atas Kota Bengkulu, kader posyandu diberdayakan, dibantu, dan dievaluasi untuk mencegah hipertensi.

 

Kata Kunci: Pemberdayaan, Kader, Hipertensi, Budidaya, Rosella

 

 

ABSTRACT

 

Non-communicable diseases (NCDs) are one of the most common causes of death in the world. Using natural ingredients such as rosella leaves (Hibicus Sabdarifa Fam) is one way to reduce blood pressure. Rosella has chemicals that can help reduce creatinine and glucose in serum. To prevent complications due to hypertension, the community must be educated about the prevention of hypertensive NCDs. Community empowerment to cultivate local plants to prevent non-communicable diseases is one of the efforts made. This activity aims to encourage posyandu cadres to plant rosella to reduce hypertension in the upper Anggut village of Bengkulu city. In cultivating rosella, this activity uses a cadre mentoring approach. The results of this community service activity show that encouraging rosella tea cultivation and providing education can increase community knowledge and independence on how to prevent hypertension. Cadres and community members who have participated in this empowerment activity can set an example to others by planting local plants to prevent hypertension. In the Anggut Atas urban village of Bengkulu City, posyandu cadres are empowered, assisted and evaluated to prevent hypertension.

 

Keywords: Empowerment, Hypertension, Rosella


Kata Kunci


Pemberdayaan, Kader, Hipertensi, Budidaya, Rosella

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Alifariki, L.O., et.al. (2019). Epidemiologi Hipertensi (Sebuah Tinjauan Berbasis Riset). Yogyakarta: LeutikaPrio

Anwar. (2007). Manajemen Pemberdayaan Perempuan. Bandung: Alfabeta

Apriliyanti, Devi, and Lensi Natalia Tambunan. (2018). “Pengaruh Pemberian Ekstrak Kelopak Bunga Rosella Terhadap Penurunan Kadar Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Puskesmas Pahandut Palangka Raya Kalimantan Tenga.” Jurnal Dinamika Kesehatan 9(2):268–77.

Arellano, H.A., Romero, S.F., and Tortoriello, M.A.C.J. (2004). Effectivencess and tolerability of a standardizided extract from hibiscus sabdariffa in patients with mild to moderate hypertention: a controlled and randomized clinical trial. Phytomedicine 11: 375-382.

Ariyani, and Sutanta. (2018). “Pengaruh Bunga Effect Giving Of Steeping Tea Interest Rosella Of Changes In Blood Pressure In Patients With Hypertension,.” Jurnal Kebidanan VIII(02):183–93.

Bustan, M. N. (2007). Epidemiologi : penyakit tidak menular. Cetakan 2. Jakarta : Rineka Cipta

Chiang, L.C., Ng, L.T., Chiang, W., Chang. M.Y.,and Lin, C.C, (2003), Immunomodulatory activities of flavonoids, monoterpenoids, triterpenoids, iridoid glycosides and phenolic compounds of plantago species, Planta Medica, 69, 600-604.

Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. (2018). Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu. Bengkulu: Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.

Dinas Kesehan Provinsi Bengkulu. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Bengkulu. Bengkulu: Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.

Djaeni, M., Nita Ariani, Rahmat Hidayat, and Febiani Dwi Utari. (2017). “Ekstraksi Antosianin Dari Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) Berbantu Ultrasonik: Tinjauan Aktivitas Antioksidan Ultrasonic Aided Anthocyanin Extraction of Hibiscus Sabdariffa L. Flower Petal: Antioxidant Activity.” Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 6(3):71.

Elfarisna, Erlina Rahmayuni, Nurul Fitriah, Naswandi Nur, Sukrianto, and Sa’diyah El Adawiyah. (2021). “Mengajar Budidaya Tanaman Hias Di Yayasan Assyifa Al Islami.” Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ 1–6.

Endah, Kiki. (2020). “Pemberdayaan Masyarakat : Menggali Potensi Lokal Desa.” Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan 6(1):135–43.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Direktorat Pengendalian penyakit Tidak Menular.

Lismayanti, Lilis, Miftahul Falah, Siti Desi Nazila, Zainal Muttaqin, and Nina Pamela Sari. (2023). “Pengaruh Pemberian Teh Bunga Rosella Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.” HealthCare Nursing Journal 5(1):484–95. doi: 10.35568/healthcare.v5i1.3156.

Lili Baridi, Muhammad Zein, dan M. Hudri, Zakat Dan Wirausaha. (2007). Jakarta: CED

Mahadevan, N. (2007). “Hibiscus Sabdariffa Linn.” Indian Medicinal Plants 8(1):1–1. doi: 10.1007/978-0-387-70638-2_749.

Rahmadhani, Mayasari. (2021). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi Pada Masyarakat Di Kampung Bedagai Kota Pinang.” Jurnal Kedokteran STM (Sains Dan Teknologi Medik) 4(1):52–62. doi: 10.30743/stm.v4i1.132.

Rahmayanti, Elyda, and Arief Hargono. (2017). “Implementasi Surveilans Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Berbasis Posbindu Berdasarkan Atribut Surveilans.” Jurnal Berkala Epidemiologi 5(3):276. doi: 10.20473/jbe.v5i32017.276-285.

Rosmedi and Riza Risyanti. (2006). Pemberdayaan Masyarakat. Sumedang: Alqaprit Jatinegoro

Seftiani L, Hendra, M. Ali Maulana. Hubungan Kualitas Hidup Lansia denganHipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II Kelurahan Sungai BeliungKecamatan Pontianak Barat. Jurnal Ilmiah Universitas Tanjungpura.

Suharto. (2005). Membangun Masyarakat, Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT Refika Aditama

Syahrul, Yusni. (2011). “Efek Pemberian Kelopak Kering Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa Linn) Terdahap Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Pada Wanita Lanjut Usia Penderita Hipertensi.” Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 11(3):151–56.

Wahdian, Agus, and Framz Hardiansyah. (2023). “Meningkatkan Literasi Masyarakat Melalui Pemberdayaan Dan Pembentukan Perpustakaan Desa Di Balai Desa Batu Putih Sumenep.” Jurnal Welfare 1(2):305–12.

Widjaja, AW, (2003). Peranan Motivasi dalam Kepemimpinan, cetakan pertama, Jakarta : Akademika Pressindo

Who Searo. (2001). Non Communicable Diseases, Prevention and Management, New Delhi




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i4.13518

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.