Pelatihan dan Pendampingan Kader Posyandu dalam Rangka Pencegahan Stunting di Desa Taman Bogo
Sari
ABSTRAK
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga mengakibatkan dampak kurang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan upaya pencegahan stunting adalah kemampuan kader dalam melakukan pemantauan pertumbuhan balita di wilayahnya masih lemah. Keterampilan dan kemampuan kader dalam pengukuran antropometri yang dilakukan oleh kader sebagian besar kurang akurat (over estimate). Selain itu, belum tersedianya alat untuk mengukur stunting menggunakan antropometri kit yang sesuai standar SNI. Tujuan: Meningkatkan kemandirian masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dengan memberikan edukasi tentang stunting dan pemantauan pertumbuhan balita dan makanan balita. Sasaran kegiatan pengabmas ini adalah seluruh kader kesehatan di Desa Taman Bogo Kec. Purbolinggo Kab. Lampung timur berjumlah 35 orang. Metode: Kegiatan pengabmas meliputi; sosialisasi kegiatan, edukasi tentang stunting, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting, penyuluhan teknik pengukuran dan penilaian status gizi balita khusus stunting menggunakan antropometri kit yang sesuai standar SNI serta monitoring dan pendampingan kader kesehatan. Hasil kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang stuntung dari perolehan nilai rerata pretest 44,74 meningkat saat postest dengan rerata menjadi 52,46. Juga terjadi peningkatan pengetahuan kader tentang teknik pengukuran dan penailaian status gizi balita menggunakan antropometri kit terstandar dari rerata pretest 40,66 meningkat saat postest dengan rerata menjadi 50,37. Serta terdapat peningkatan keterampilan kader menilai status gizi balita menggunakan antropometri terstandar dari rerata pretest 41,86 meningkat menjadi rerata 52,46 saat postest. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan kader posyandu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak khususnya deteksi kasus stunting pada balita.
Kata Kunci: Pelatihan, Kader Posyandu, Stunting
ABSTRACT
Stunting is a growth disorder experienced by toddlers which results in delays in the child's growth that are not in accordance with standards, resulting in negative impacts, both short and long term. One of the problems faced in relation to efforts to prevent stunting is that cadres' ability to monitor the growth of toddlers in their area is still weak. The skills and abilities of cadres in anthropometric measurements carried out by cadres are mostly inaccurate (overestimated). Apart from that, there are no tools to measure stunting using anthropometric kits that comply with SNI standards. Objective: Increase community independence by increasing the knowledge and skills of cadres by providing education about stunting and monitoring the growth of toddlers and toddler food. The target of this community service activity is all health cadres in Taman Bogo Village, District. Purbolinggo District. East Lampung numbered 35 people. Method: Community service activities include; socialization of activities, education about stunting, providing additional food (PMT) for stunted toddlers, counseling on measuring techniques and assessing the nutritional status of stunting toddlers using anthropometric kits that comply with SNI standards as well as monitoring and assisting health cadres. The results of the activity showed an increase in cadres' knowledge about stunting from the pretest mean score of 44.74, increasing during the posttest with the average being 52.46. There was also an increase in cadres' knowledge about techniques for measuring and assessing the nutritional status of toddlers using standardized anthropometric kits from a pretest mean of 40.66, increasing during the posttest with a mean of 50.37. There was also an increase in cadres' skills in assessing the nutritional status of toddlers using standardized anthropometry from a pretest mean of 41.86 increasing to a mean of 52.46 at posttest. Conclusion: Posyandu cadre training activities can increase cadres' knowledge and skills in monitoring children's growth and development, especially detecting cases of stunting in toddlers.
Keywords: Training, Posyandu Cadres, Stunting
Kata Kunci
Teks Lengkap:
Download ArtikelReferensi
Afifa, I. (2019). Kinerja Kader dalam Pencegahan Stunting: Peran Lama Kerja sebagai Kader, Pengetahuan dan Motivasi. Jurnal Kedokteran Brawijaya.
Agustina, & Novita. (2022). Faktor-Faktor Penyebab Kejadian Stunting pada Balita. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://yankes.kemenkes.go.id
Akintola, O., & Chikoko, G. (2016). Factors Motivation and Job Satisfaction among Supervisor 2017 of Community Health Workers in Marginalized Communities in South Africa. Human Resources for Health,.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2021). Salinan: Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan PenurunanStunting.https://peraturan.bpk.go.id/Details/174964/perpres-no-72-tahun-2021
Bapeda, Litbang, & Kabupaten Banyuasin, P. (2020). Mari Kenali Stunting dan Pahami Cara Pencegahannya. https://bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id/mari-kenali-stunting-dan-pahami-cara-pencegahanya
Dinas Kesehatan Lampung Timur. (2022). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Buku Saku Posyandu. https://www.kemkes.go.id/
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Mengenal Lebih Jauh TentangStunting.https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2657/mengenal-lebih-jauh-tentang-stunting
Kosasih, C. E., Purba, C. I., & Sriati, A. (2018). Upaya Peningkatan Gizi Balita Melalui Pelatihan Kader Kesehatan. Media Karya Kesehatan.
Legi, N. N., Rumagit, F., Montol, A. B., & Lule, R. (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru. Jurnal GIZIDO.
Mardhiyah, Aini, Wijaya, A., & Roni, F. (2021). Hubungan Motivasi dengan Kinerja Kader Posyandu. Jurnal Keperawatan, 19.
Mathis, R. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba.
Nugraheni, Nisa, Malik, & Abdul. (2023). Peran Kader Kesehatan dalam Mencegah Kasus Stunting di Kelurahan Ngijo Kota Semarang. Lifelong Education Journal, 3. https://journal.imadiklus.or.idj
Purbolinggo, P. (2022). Laporan hasil validasi stunting Puskesmas Purbolinggo Lampung Timur Tahun 2022. Puskesmas Purbolinggo.
Subandi, S. (2018). Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota: Jakarta.
Syarifah, & Liza. (2023). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.
WHO. (2018). Reducing Stunting In Children. In Equity Considerations For Achieving The Global Nutrition Targets 2025. World Health Organization.https://apps.who.int/Iris/Bitstream/Handle/10665/260202/9789241513647-Eng.Pdf?Sequence=1
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i7.14743
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.