Edukasi Pentingnya Pemberian Asi Eklusif dan Pemantauan Rutin di Posyandu Mampu Mencegah Anak Dari Stunting pada Ibu yang Memiliki Bayi dan Balita di RW 20 Kelurahan Kota Wetan Kabupaten Garut

Nina Sumarni, Udin Rosidin, Dadang Purnama, Iwan Shalahuddin, Witdiawati Witdiawati

Sari


ABSTRAK

 

Siklus hidup manusia bergantung pada gizi. Pada ibu hamil, kekurangan gizi dapat menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR) dan penurunan kecerdasan. Antara usia 0 hingga 24 bulan, seseorang mengalami pertumbuhan dan perkembangan pesat yang disebut masa emas dan kritis. Masa emas (golden age) dapat terwujud apabila pada masa bayi anak mendapat asupan gizi yang cukup untuk tumbuh kembangnya secara optimal. Stunting merupakan permasalahan gizi yang dialami balita akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama. Indonesia merupakan negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di Kawasan Asia Tenggara (SEAR). Stunting berdampak pada perkembangan kognitif, motorik, dan verbal anak yang tidak optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi ibu bayi dan balita tentang pentingnya ASI eksklusif dan pemantauan rutin di posyandu untuk mencegah anak stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan diskusi. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita serta kader Posyandu Kecamatan Kota Wetan Puskesmas Guntur, serta dibantu oleh 6 orang mahasiswa Unpad yang melakukan tahapan komunitas. Rata-rata skor pre-test yang diperoleh sebesar 64 poin dan rata-rata skor post-test sebesar 78 poin yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 14 poin setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang “Pentingnya ASI Eksklusif dan pemantauan rutin di Posyandu”. yang mampu meningkatkan pengetahuan Ibu untuk mencegah anak stunting di RW 20 Kota Wetan Kabupaten Garut.” Terdapat peningkatan pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif dan pemantauan rutin di Posyandu.

 

Kata Kunci: Pendidikan, Ibu, Bayi Stunting

 

 

ABSTRACT

 

The human life cycle depends on nutrition. In pregnant women, malnutrition can cause low birth weight (LBW) and decreased intelligence. Between 0 and 24 months, a person experiences rapid growth and development called the golden and critical period. The golden age can be realized if in infancy children receive appropriate nutritional intake for optimal growth and development. Stunting is a nutritional problem experienced by toddlers due to a lack of nutritional intake over a long period. Indonesia is the third country with the highest prevalence in the Southeast Asia Region (SEAR). Stunting impacts children's cognitive, motor, and verbal development which is not optimal. This activity aims to educate mothers of babies and toddlers about the importance of exclusive breastfeeding and routine monitoring at posyandu to prevent children from stunting. The method used in this activity is lecture and discussion. This activity was attended by 25 mothers with babies and toddlers as well as Posyandu cadres from Kota Wetan District, Guntur Health Center, and assisted by 6 Unpad students who carried out community stages. The average pre-test score obtained was 64 points and the average post-test score was 78 points, which shows an increase in knowledge of 14 points after health education was carried out about "The importance of exclusive breastfeeding and routine monitoring at Posyandu" which was able to improve Mothers' knowledge to prevent children from stunting in RW 20, Kota Wetan, Garut Regency." There is an increase in mothers' knowledge about the importance of exclusive breastfeeding and routine monitoring at Posyandu.

 

Keywords: Education, Mother, Stunting Baby


Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Andriani, Wa Ode Sri, Farit Rezal, and WD. ST. Nurzalmariah. (2020). “Perbedaan Pengetahuan, Sikap, Dan Motivasi Ibu Sesudah Diberikan Program Mother Smart Grounding (Msg) Dalam Pencegahan Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017.” Jimkesmas 2(6):1–9.

Al Rahmad, Agus Hendra. (2016). “Pemberian ASI Dan MP-ASI Terhadap Pertumbuhan Bayi Usia 6–24 Bulan.” 8–14.

Anggryni, Meri, Wiwi Mardiah, Yanti Hermayanti, Windy Rakhmawati, Gusgus Ghraha Ramdhanie, and Henny Suzana Mediani. (2021). “Faktor Pemberian Nutrisi Masa Golden Age Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Negara Berkembang.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(2):1764–76. doi: 10.31004/obsesi.v5i2.967.

B.Koletzko. (2015). Childhood Feeding Problems. Vol. 113.

Depkes, (2017). 2017. “Manfaat Dari Kegiatan Posyandu Sangat Banyak Khususnya Bagi Masyarakat, Antara Lain Masyarakat Dapat Memperoleh Kemudahan Akses Dalam Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Dasar, Selain Itu Masyarakat Juga Lebih Mudah Untuk Mendapatkan Informasi Terkait Kesehat.” Depkes 2017. doi: 10.23917/jiti.v15i2.2498.

Dinkes Jabar. (2019). “Profil Kesehatan Indonesia Jawa Barat Tahun 2019.” Dinkes Jabar.

Fatimah, Siti,( 2014). Program Studi, Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan, and Universitas Muhammadiyah Jakarta.. “Hubungan Motivasi Ibu Balita Dengan Keteraturan Kunjungan Balita Ke Posyandu Teratai V Rt 002 Rw 010.” 1–9.

Fauziatin, Naila, Apoina Kartini, Sa Nugraheni.( 2019). Magister Promosi-Kesehatan, Fakultas-Kesehatan Masyarakat, and Fakultas Kesehatan-Masyarakat.. “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Lembar Balik Tentang Pencegahan Stunting Pada Calon Pengantin.” VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat 224–33.

Imam Z dan Nova A, J. (2012). “Hubungan Antara Motivasi Ibu Dengan Kunjungan Balita Ke Posyandu Di Dusun Belahan Wilayah Kerja Puskesmas Puri.” Mojokerto: Stikes Bina Sehat PPNI. 2(2). doi: 10.21831/jpv.v2i2.1025.

Islam, M. Munirul, Kazi Istiaque Sanin, Mustafa Mahfuz, A. M. Shamsi. Ahmed, Dinesh Mondal, Rashidul Haque, and Tahmeed Ahmed. (2018). “Risk Factors of Stunting among Children Living in an Urban Slum of Bangladesh: Findings of a Prospective Cohort Study.” BMC Public Health 18(1):1–13. doi: 10.1186/s12889-018-5101-x.

Julianti, Erna, and Elni. (2020). “Determinants of Stunting in Children Aged 12-59 Months.” Nurse Media Journal of Nursing 10(1):36–45. doi: 10.14710/nmjn.v10i1.25770.

Kemenkes. (2013). Kader Kesehatan Yang Telah Mendapatkan Pelatihan Dan Pendidikan Sebelum Bisa Menjadi Kader Sebagai Upaya Meningkatkan Kesehatan Yang Berbasis Masyarakat Yang Diselenggarakan Dan Juga Dikelola Dari, Oleh, Untuk Dan Bersama Masyarakat.

Kemenkes RI. (2015). “Semakin Cepat Ditemukan Balita Yang Berat Badannya Tidak Naik Atau Sakit Maka Akan Semakin Baik Untuk Mecegah Stunting, Gizi Kurang Atau Gizi Buruk Sehingga Bisa Dilakukan Upaya Penulihan Serta Pencegahan.” Kementrian Kesehatan RI.

Kemenkes RI. (2019). “Laporan Pelaksanaan Integrasi Susenas Maret 2019 Dan SSGBI Tahun 2019.” Badan Pusat Statistik, Jakarta - Indonesia 1–69.

Kemenkes RI. (2020). Buku Saku Pencegahan Dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita Di Layanan Rawat Jalan Bagi Tenaga Kesehatan.

Kemenkes RI. (2022). “Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.” Kemenkes 1–150.

Kementerian Kesehatan RI, (2018). 2017. Health Profile of Indonesia 2016. In Profil Kesehatan Provinsi Bali. Retrieved from Http://Www.Depkes.Go.Id/Resources/Download/Pusdatin/Profil-Kesehatan-Indonesia/Profil-KesehatanIndonesia-2016.Pdf.

Kosasih, Cecep Eli, Chandra Isabella, and Aat Sriati. (2018). “Upaya Peningkatan Gizi Balita Melalui Pelatihan Kader Kesehatan Di Desa Cilumba Dan Gunungsari Kabupaten Tasikmalaya.” Media Karya Kesehatan 1(1):90–100. doi: 10.24198/mkk.v1i1.16945.

Mediani, Henny Suzana, and Et Al. (2020). “Pemberdayaan Kader Kesehatan Tentang Pencegahan Stunting Pada Balita.” Media Karya Kesehatan 3(1):82–90. doi: 10.24198/mkk.v3i1.26415.

Mufida, Lailina, Tri Dewanti Widyaningsih, and Jaya Mahar Maligan. (2015). “Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MP-ASI ) Untuk Bayi 6 – 24 Bulan : Kajian Pustaka. Basic Principles of Complementary Feeding for Infant 6 - 24 Months : A Review.” Jurnal Pangan Dan Agroindustri 3(4):1646–51.

Permadi, M. Rizal, Diffah Hanim, Kusnandar Kusnandar, and Dono Indarto. (2017). “Risiko Inisiasi Menyusu Dini Dan Praktek ASI Eksklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak 6-24 Bulan.” The Journal of Nutrition and Food Research 39(1):9–14.

Purwati, Yuni, Suri Salmiyati, and Rosiana Nur Imallah. (2018). “Pendampingan Kader Kesehatan Dalam Strategi Produksi Dan Promosi Mp-Asi.” Abdimas Dewantara 1(2):96. doi: 10.30738/ad.v1i2.3057.

Rahmandiani, Rizkia Dwi, Sri Astuti, Ari Indra Susanti, Dini Saraswati Handayani, and Didah. (2019). “Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Tentang Stunting Dengan Karakteristik Ibu Dan Sumber Informasi Di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.” Jsk 5(2):74–80.

RISKESDAS. (2018). “Pokok-Pokok Hasil Riskesdas Indonesia 2018.” Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan 90.

Rita, D, DCN. M.Les, Dkk. (2018). “Stop Stunting Dengan Konseling Gizi. Yogyakarta: Penebar Plus.” Universitas Islam Indonesia.

Rosha, Bunga Ch, Andi Susilowati, Nurillah Amaliah, and Yurista Permanasari. (2020). “Penyebab Langsung Dan Tidak Langsung Stunting Di Lima Kelurahan Di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor (Study Kualitatif Kohor Tumbuh Kembang Anak Tahun 2019).” Buletin Penelitian Kesehatan 48(3):169–82. doi: 10.22435/bpk.v48i3.3131.

Satriawan, Elan. (2018). “Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024 (National Strategy for Accelerating Stunting Prevention 2018-2024).” Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia (November):1–32.

SSGI. (2022). “Hasil Survei Status Gizi Indonesia.” Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 77–77.

Sutarto, Diana Mayasari, and Reni Indrayani. (2018). “Stunting,Faktor Resiko Dan Pencegahan.” Argomedicine 5(1):540. doi: 10.1201/9781439810590-c34.

Wahdah, Siti, M. Juffrie, and Emy Huriyati. (2016). “Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Umur 6-36 Bulan Di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.” Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) 3(2):119. doi: 10.21927/ijnd.2015.3(2).119-130.

Waliulu, Syariefah Hidayati, Diki Ibrahim, and M. Taufan Umasugi. (2018). “Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Upaya Pencegahan Stunting Anak Usia Balita.” Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 9(4):269–72.

WHO. (2015). “World Health Organization, 2015. Stunting in a Nutshell. [Online] Available at: .” (February):1–19.

WHO. (2018). “Reducing Stunting in Children.” Who 1–2.

World Health Organization. (2020). “WHO. 2020. Infant and Young Child Feeding [Accessed 9 Maret 2024].”

Wulandari, dkk. (2016). “Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dan Pola Asuh Pemberian Makan Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Puskesmas Uluk Muid Kabupaten Melawi.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.

Yuwanti , Festy Mahanani, Meity Mulya Susanti. (2021). “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Di Kabupaten Grobogan.” Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama 10(1):74. doi: 10.31596/jcu.v10i1.704.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i6.14855

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.