Skrining Faktor Risiko dan Konseling Penyakit Tidak Menular

Abdullah Azam Mustajab, Fibrinika Tuta Setiani, Ika Purnamasari, Anisa Ell Raharyani, Banar Astuti, Triani Husnul Khotimah

Sari


ABSTRAK

 

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi isu dunia termasuk di Indonesia. Pergeseran penyakit yang awalnya didominasi penyakit menular sekarang didominasi penyakit tidak menular. PTM jika tidak ditangani segera dan tepat bisa mengakibatkan komplikasi penyakit seperti penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke. Kegiatan melakukan skrining faktor risiko dan pemberian konseling terkait dengan penyakit tidak menular pada Pegawai UNSIQ Wonosobo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melakukan skrining faktor risiko PTM, pengukuran antropometri (pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar perut), pemeriksaan kesehatan (pengecekan gula darah, kolesterol dan asam urat) dan diberikan konseling penyakit tidak menular. Pegawai antusias mengikuti kegiatan skrining faktor risiko dan pemberian konseling terkait dengan penyakit tidak menular. Pegawai yang mengikuti kegiatan pengabdian ini sebanyak 128 orang, setelah dilakukan skrining PTM dan pemeriksaan kesehatan, pegawai aktif melakukan tanya jawab pada saat sesi konseling penyakit tidak menular. Semakin dini terdeteksi terkait dengan penyakit tidak menular maka akan semakin cepat pula diberikan penanganan sehingga kesehatan bisa terpantau dan terjaga.

 

Kata Kunci: Deteksi Dini, Konseling, Faktor Risiko, Penyakit Tidak Menular

 

 

ABSTRACT

 

Non-communicable diseases (NCDs) have become a global issue, including in Indonesia. The shift in disease that was initially dominated by infectious diseases is now dominated by non-communicable diseases. NCDs if not treated immediately and appropriately can cause complications such as heart disease, kidney failure and stroke. The activity is to conduct risk factor screening and provide counseling related to non-communicable diseases for UNSIQ Wonosobo Employees. Method: this community service activity is carried out by conducting NCD risk factor screening, anthropometric measurements (measurement of weight, height and waist circumference), health checks (checking blood sugar, cholesterol and uric acid) and providing counseling for non-communicable diseases. Employees enthusiastically participated in risk factor screening activities and provided counseling related to non-communicable diseases. Employees who participated in this community service activity were 128 people, after NCD screening and health checks, employees actively asked questions during the non-communicable disease counseling session. The earlier it is detected related to non-communicable diseases, the faster the treatment will be provided so that health can be monitored and maintained.

 

Keywords: Counseling, Early Detection, Non-Communicable Disease, Risk Factors


Kata Kunci


Deteksi dini, konseling, faktor risiko, penyakit tidak menular

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Bhupally, A., Ghigiri, S., Swathi, M., Rohini, M., & Shurthi, T. (2015). Ocular trauma. Int J Res Med Sci, 3(12), 3714–3719.

Bridger RS. (2002). Introduction to ergonomic. MC Graw Hill Inc.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (2015). Profil Kesehatan Tahun 2015 Kota Yogyakarta.

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. (2012). Profil kesehatan Propinsi Jawa Tengah 2011.

Dinkes RI. (2014). Kebijakan nasional pengendalian penyakit tidak menular.

Dinkes Wonosobo. (2023). Profil kesehatan kabupaten Wonosobo 2022. Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo.

Djaafar, Z., Helmi, & D, R. R. (2012). Kelainan telinga tengah. dalam : Soepardi EA, Iskandar HN editors. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan kepala leher (7th ed.). FKUI.

Ikatan Dokter Indonesia. (2016). Hari kesehatan jiwa sedunia; penyebab munculnyagangguankesehatanjiwa.http://www.idionline.org/berita/harikesehatajiwaseduniapenyebabmunculnyagangguankesehatanjiwa/

Katz AR. (2013). Noncommunicable diseases: global health priority or market opportunity? An illustration of the World Health Organization at its worst and at its best. International Journal of Health Services : Planning, Administration, Evaluation, 43(3), 437–458.

Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 tentang Pedoman Gizi Seimbang.

Kemenkes RI. (2023). Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Semester I Tahun 2023. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI.

Kupfer Gm. (N.D.). Childhood Cancer, Epidemiology. Retrieved June 4, 2004, From Www.Emedicine.Com

Nurarif, & Kusuma. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis Dan Nanda Nic Noc Jilid 2. Egc.

Sitorus,R.,Sitompul,R.,Widyawati,S.,&Bani,A.(2017). Buku ajar oftalmologi. FKUI.

Sundberg, L.-E. A. K., Wengström, Y., Blomberg, K., Hälleberg-Nyman, M., & Frank, C. (2017). Early detection and management of symptoms using an interactive smartphone application (Interaktor) during radiotherapy for prostate cancer. Support. Care Cancer, 5(7),

Warganegara, N. N., & Nur, E. (2016). Faktor risiko perilaku penyakit tidak menular. J. Major, 5(2), 88–94.

WHO.(2014).Thelobalburdenofdiseaseupdate.www.who.int/healthinfo/global_burden_disease/

WHO.(2023). Penyakit Tidak Menular. Who.Int. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/noncommunicable-diseases

Widiyani, R. (2024). Cara dokter menghitung risiko bila ortu punya riwayat diabetes. Detikhealth.Com. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4624095/cara-dokter-menghitung-risiko-bila-ortu-punya-riwayat-diabetes?

Yuhefizar, D. Y., Nasution, A., Putra, R., Asri, E., & Satria. (2019). Alat Monitoring Detak Jantung Untuk Pasien Beresiko Berbasis IoT Memanfaatkan Aplikasi OpenSID berbasis Web. J. RESTI (Rekayasa Sist. Dan Teknol. Informasi), 3(2), 265–270.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v7i9.16429

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.