Penyuluhan Deteksi Dini Gangguan Jiwa pada Masyarakat Wilayah Kerja Batang Beruh

Herlina Evi Yanti Manik, Jojor Silaban, Perak Maruli Asi Roha Hutagalung

Sari


ABSTRAK

 

Gangguan Jiwa tidak terbatas pada psikotik atau yang kita kenal sebagai gila. Banyak macam gangguan jiwa ringan yang jika tidak segera diterapi menjadi berat dan mengancam nyawa. Gangguan jiwa disebabkan oleh adanya berbagai stressor fisik, psikososial,atau sosial. Prevalensi Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) terus meningkat secara global dan Indonesia.  Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) menunjukkan bahwa prevalensi gangguan jiwa berat di indonesia mencapai 7 permil atau 1,7 juta jiwa,meningkat dari tahun sebelumnya. Puskesmas Batang Beruh merupakan Puskesmas dengan jumlah ODGJ tertinggi di Kabupaten Dairi, pada tahun 2023 ada 51 ODGJ yang rutin berobat dan check Kesehatan dan jumlah ini masih menetap sampai dengan tahun 2024. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Batang Beruh tentang gangguan jiwa. Khalayak sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Batang Beruh Sidikalang berjumlah 55 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ada 3 tahapan : pertama melaksanakan  pre test; kedua memberikan edukasi melalui ceramah dan demonstrasi dan ketiga melakukan evaluasi atau post test test. Hasil yang didapatkan Pengetahuan masyarakat/sasaran sebelum edukasi mayoritas kurang sebanyak 69,09% tetapi setelah diberikan edukasi menjadi mayoritas baik sebanyak 58,19%. Sikap sasaran tentang deteksi dini pencegahan gangguan jiwa sebelum dilakukan edukasi adalah mayoritas negative sebanyak 80%% dan setelah  diberikan edukasi menjadi mayoritas positif sebanyak 76,36%. Penyuluhan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa dan mengubah sikap tentang deteksi dini gangguan jiwa. Hal ini penting sebagai langkah awal dalam pencegahan dan penanganan lebih lanjut gangguan jiwa di masyarakat..

 

Kata Kunci: Penyuluhan, Ganngguan Jiwa, Masyarakat

 

 

ABSTRACT

 

Mental disorders are not limited to psychotic or what we know as crazy. There are many kinds of mild mental disorders that if not treated immediately become severe and life-threatening. Mental disorders are caused by various physical, psychosocial, or social stressors. The prevalence of people with mental disorders (ODGJ) continues to increase globally and in Indonesia.  Basic Health Research data (Riskesdas 2018) shows that the prevalence of severe mental disorders in Indonesia reached 7 per cent or 1.7 million people, an increase from the previous year. Puskesmas Batang Beruh is the Puskesmas with the highest number of ODGJ in Dairi Regency, in 2023 there were 51 ODGJ who routinely seek treatment and health checks and this number will remain until 2024. The purpose of this activity is to improve the knowledge and attitude of the community in the Batang Beruh Health Centre working area about mental disorders. The target audience in this extension activity is the community in the Batang Beruh Sidikalang Health Centre Working Area, totalling 55 people. The method of implementing service activities has 3 stages: first carrying out a pre-test; second providing education through lectures and demonstrations and third conducting an evaluation or post-test test. The results obtained by the community / target knowledge before education were mostly lacking as much as 69.09% but after being given education the majority were good as much as 58.19%. The target's attitude about early detection of mental disorder prevention before education was a majority negative as much as 80% and after education was given to a majority positive as much as 76.36%. This counselling proved effective in increasing community knowledge about mental disorders and changing attitudes about early detection of mental disorders. This is important as a first step in the prevention and further treatment of mental disorders in the community.

 

Keywords: Counselling, Mental Illness, Community


Kata Kunci


penyuluhan, ganngguan jiwa, masyarakat

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


American Psychiatric Association (APA). (2013). Mental Health Facts: Stigma and Mental Illness. APA Publishing.

Hendrawati, H., Amira, I., Maulana, I., Senjaya, S., & Rosidin, U. (2023). Peranan Keluarga dan Masyarakat pada Odgj (Orang dengan Gangguan Jiwa). Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(2), 488-496.

Keliat, B. A. (2011). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

Kemenkes RI. (2014). Pedoman Pelaksanaan Deteksi Dini Masalah Kesehatan Jiwa di Puskesmas

Kusumawaty, I., Yunike, Y., & Pastari, M. (2020). Penyegaran kader kesehatan jiwa mengenai deteksi dini gangguan jiwa dan cara merawat penderita gangguan jiwa. Journal of Community Engagement in Health, 3(1), 25-28.

Wulandari, D., & Hermiati, D. (2019). Deteksi dini gangguan mental dan emosional pada anak yang mengalami kecanduan gadget. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(1), 382-392.

Febrianto, T., Livana, P. H., & Indrayati, N. (2019). Peningkatan pengetahuan kader tentang deteksi dini kesehatan jiwa melalui pendidikan kesehatan jiwa. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 1(1), 33-40.

Daulay, W., Wahyuni, S. E., & Nasution, M. L. (2020). Pemberdayaan Keluarga Dalam Upaya Deteksi Dini Gangguan Jiwa Di Masyarakat. Jurnal Abdidas, 1(6), 812-816.

Mawaddah, A. U., & Wisnusakti, K. (2022). Pengaruh Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa Terhadap Self Efficacy, Pengetahuan Dan Keterampilan Kader Dalam Mendeteksi Dini Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Masyarakat: Litteratur Review. Journal of Health Research Science, 2(01), 39-46.

Widjajanto, E., & Kapti, R. E. (2018). Pengetahuan sebagai Faktor Dominan Efikasi Diri Kader dalam Melakukan Deteksi Dini Gangguan Jiwa. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 30(2), 138-141.

Djohan, S. E., Lestari, R. D., Lestari, E., & Napitu, I. C. (2022). Gangguan mental emosional dan depresi pada remaja. HealthCare Nursing Journal, 4(2), 429-434.

Livana, P. H., Ayuwatini, S., Ardiyanti, Y., & Suryani, U. (2019). Gambaran Kesehatan Jiwa Masyarakat. Jurnal Keperawatan Jiwa, 6(1), 60-63.

Ismunandar, I., Yasmin, Y., Siahaya, A. P. P. A., Chatika, A., Arya, A. B., & Rafly, M. (2022). Pelatihan Deteksi Dini Gangguan Jiwa Pada Kader Kesehatan di Desa Buntuna Wilayah Kerja Puskesmas Baolan Kabupaten Toli-Toli. Jurnal Pengabdian Masyarakat Lentora, 2(1), 7-12.

Kemenkes RI. 2019. Laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018. Jakarta. BPPSDM Kemenkes RI

Putri, T. H., Tafhwidah, Y., & Fujiana, F. (2023). Peningkatan Pengetahuan Remaja dalam Mereduksi Stigma Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Melalui Edukasi. Abdimas Universal, 5(1), 105-109.

Sadock, B.J., & Sadock, V. A. (2020). Kaplan and Sadock's Synopsis of Psychiatry. SAGE Publications.

Suhartini, E. (2019). Deteksi Dini Gangguan Jiwa: Pendekatan Berbasis Komunitas. Jurnal Kesehatan Komunitas, 5(2)

Sulastri, S., & Kartika, Y. (2016). Psikoedukasi Keluarga Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat ODGJ di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan, 7(2), 323-328

World Health Organization. (2020). Mental health: New understanding, new hope. World Health Report.

Anggraini, N. (2020, August). Pengaruh pendidikan kesehatan jiwa terhadap pengetahuan dan sikap keluarga dalam mencegah kekambuhan pada orang dengan gangguan jiwa (odgj). In Proceeding Seminar Nasional Keperawatan (Vol. 6, No. 1, pp. 179-184).




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v8i2.18683

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.