OPTIMALISASI PERAN KELUARGA SEBAGAI PENGAWAS MENELAN OBAT PADA PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGALO PADANG
Sari
ABSTRAK
Pengendalian TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo belum terintegrasi dengan pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat sehingga angka kejadian TB paru masih tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo. Hambatan yang ditemukan dalam upaya pengendalian TB Paru adalah pengobatan tidak adekuat (dosis, jenis, jumlah obat dan jangka waktu), belum tersedianya informasi yang adekuat tentang TB Paru pada klien dan keluarga. Pelibatan keluarga dalam perawatan pasien TB Paru menentukan keberhasilan pengobatan. Salah satu peran keluarga adalah sebagai pengawas menelan obat. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah untuk meningkatkan peran keluarga sebagai pengawas menelan obat. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Nanggalo Kota Padang pada bulan November 2019. Metode yang dilakukan adalah memberikan edukasi melalui kegiatan penyuluhan dan roleplay, serta memberikan booklet. Hasil dari kegiatan didapatkan terdapat peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang TB Paru dan peran keluarga sebagai pengawas menelan obat.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
DAFTAR PUSTAKA
Bisara D, dkk. (2012). Survei pengetahuan sikap dan perilaku tuberkulosis (psp-tb) indonesia, kerjasama badan penelitian dan pengembangan kesehatan, direktorat jenderal pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Deswinda, Rasyid, R., & Firdawati. (2019). Evaluasi penanggulangan Tuberkulosis Paru di Puskesmas dalam penemuan penderita Tuberkulosis Paru di Kabupaten Sijunjung. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(2), 211 – 219.
Hapsari JR. (2008). Hubungan kinerja pengawas minum obat (PMO) dengan keteraturan berobat pasien TB paru strategi DOTS di RSUD dr Moewardi Surakarta. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Kementrian Kesehatan. (2016). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kementrian Kesehatan. (2018). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Manalu HS dan Sukana B. (2011). Aspek pengetahuan sikap dan perilaku masyarakat kaitannya dengan penyakit TB paru. MLK, 21 (1): 39-46.
Nurhidayati, I., & Fitrianingrum, M. (2016). Perawatan kesehatan masyarakat pada keluarga dengan Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Klaten : Studi fenomenologi. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat: Cendekia Utama, 2(4), 31-40.
Palupi. (2011). Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku penderita tuberculosis yang berobat di wilayah kerja Puskesmas Surakarta. Tesis. Surakarta: Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Rondags AE. (2014). Factor influencing non adherence to tuberculosis treatment in Jepara, Central Java, Indonesia. SAJTMPH, 25 (4): 859-868.
Sari, Yunita. (2018). Gambaran stigma diri klien tuberkulosis paru (TB Paru) yang menjalani pengobatan di Puskesmas Malingping. Menara Ilmu Kesehatan, 7(1), 43 – 48.
Setyowati, I., Saraswati, D., & Adi, M.S. (2018). Gambaran faktor-faktor yang terkait dengan kinerja petugas dalam penemuan kasus pada program Tuberkulosis Paru di Kabupaten Grobogan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 264 -273.
Suharjo & Girsang M. (2015). Hubungan faktor sosial demografi terhadap kejadian tuberkulosis menurut stratifikasi jenis kelamin di Jawa Tengah. JEK, 14 (1): 48-59.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
Zainal, M., Muljono, P., Sugihen, B.G, & Susanto, D. (2018). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan pengobatan penderita Tuberculosis (TB) pada program community TB Care Aisyiyah Kota Makasar. Jurnal PIKOM, 19(2), 129 – 141.
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v3i1.2289
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.