Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia Yang Menderita Hipertensi Di RT 03 RW 09 Kelurahan Slipi Palmerah Jakarta Barat
Sari
Lanjut usia (lansia) adalah bagian dari proses tumbuh kembang manusia. Manusia tidak secara tiba tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir atau periode penutup dalam rentang hidup seseorang, masa ini di mulai usia enam puluh sampai meninggal yang di tandai dengan adanya perubahan fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang semakin menurun. Penyakit yang sering dijumpai pada lansia adalah hipertensi berdampak pada jantung dan stroke. Pengobatan hipertensi berlangsung seumur hidup sehingga harus dikombinasikan dengan pengobatan non farmakologis yaitu relaksasi napas dalam. Proses menua akan terjadi perubahan-perubahan baik anatomis, biologis, fisiologis maupun psikologis. Gejala-gejala kemunduran fisik antara lain kulit mulai mengendur, timbul keriput, mulai beruban, pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan mulai lamban dan kurang lincah masalah tersebut akan berpotensi pada masalah kesehatan baik secara umum maupun kesehatan jiwa adalah satu kesehatan jiwa yang terganggu adalah mengalami kecemasan. Rasa cemas ini merupakan keadaan mental yang tidak enak berkenaan dengan sakit yang mengancam atau yang dibayangkan, ditandai oleh kekawatiran, ketidakenakan dan perasa tidak baik yang tidak dapat dihindari, disertai perasaan tidak berdaya karena merasa menemui jalan buntu dan kemampuan untuk menemukan pemecahan masalah terhadap masalah yang diahadapi. Tujuan relaksasi nafas dalam adalah mencapai keadaan relaksasi menyeluruh, mencakup keadaan relaksasi secara fisiologis, secara kognitif, dan secara behavioral. Secara fisiologis, keadaan relaksasi ditandai dengan penurunan kadar epinefrin dan non epinefrin dalam darah, penurunan frekuensi denyut jantung (sampai mencapai 24 kali per menit), penurunan tekanan darah, penurunan frekuensi nafas (sampai 4-6 kali per menit), penurunan ketegangan otot, metabolisme menurun, vasodilatasi dan peningkatan temperature pada extermitas.
Kata Kunci : Cemas, Lansia, Hipertensi, Relaksasi Nafas Dalam
ABSRACT
Elderly (elderly) is part of the human development process. Humans do not suddenly get old, but develop from babies, children, adults and eventually become old. Old age is the last period of human life or the closing period in a person's life span, this period from the age of sixty to death which is marked by decreasing physical, psychological, social and spiritual changes. A disease that is often found in the elderly is hypertension which affects the heart and stroke. Hypertension treatment lasts a lifetime so it must be combined with non-pharmacological treatment, namely deep breath relaxation. The aging process will result in anatomical, biological, physiological and psychological changes. Symptoms of physical deterioration include sagging skin, wrinkles, graying, reduced hearing and vision, fatigue, slow movement and less agility.These problems will potentially lead to health problems both in general and mental health is a disturbed mental health. is experiencing anxiety. This anxiety is an uncomfortable mental state with regard to threatening or imagined pain, characterized by unavoidable worry, displeasure and bad feelings, accompanied by feelings of helplessness due to feeling stuck and the ability to find solutions to problems. faced. The goal of deep breath relaxation is to achieve a state of complete relaxation, including a physiological, cognitive, and behavioral state of relaxation. Physiologically, a state of relaxation is characterized by decreased levels of epinephrine and non-epinephrine in the blood, decreased heart rate (up to 24 times per minute), decreased blood pressure, decreased breathing frequency (up to 4-6 times per minute), decreased muscle tension, decreased metabolism, vasodilation and increased temperature at extermitas.
Keywords: Anxiety, Elderly, Hypertension, Deep Breath Relaxation
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Depkes. (2019). Riset sehatan Dasar 2008. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Republik Indonesia.
Ghofur, A. (2007). Pengaruh Teknik Nafas Dalam Terhadap Perubahan Tingkat Kecemasan Pada Ibu Persalinan Kala I Di Pondok Bersalin Ngudi Saras Trikilan Kali Jambe Sragen. Jurnal Kesehatan Surya Medika.
Hartini, N. (2012). Hubungan Antara Penerimaan Diri Dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja Pada Tunadaksa Di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Tubuh Pasuruan. Skripsi tidak dipublikasikan. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
Herdman. (2018). NANDA International. Nursing diagnoses: Definition & classification 2012-2014. USA, Philadelphia.
Heningsih. (2014). Gambaran Tingkat Ansietas Pada Lansia Di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta. Jurnal Kesehatan.
Stuart, G.W. (2016). Principles and practice of Psychiatric Nursing. ( 7th ed). Philadelphia. Mosby.
Suryani,dkk. (2016). Psikoedukasi Menurunkan Tingkat Depresi, Stres dan Kecemasan pada pasien Tuberculosis Paru. Jurnal Ners Vol.11 Tahun 2016
Syisnawati, dkk. (2017). Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif pada Klien Ansietas di Kelurahan Ciwaringin Bogor. Journal of Islamic Nursing Volume 2 Tahun 2017
Umi RK dkk. (2019). Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan terkait Insomnia dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) guna Menurunkan tanda dan Gejala Insomnia di Layanan Sosial Lanjut Usia di Tresna Werdha Natar Propinsi Lampung, Jurnal Kreatifitas Kepada Masyarakat (PKM) P-ISSN:2815-E-ISSN:2822-2622-6030 Volume 3 No 1 April 2020 hal 8-12
Untari, I, & Rohmawati. (2014). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Usia Pertengahan Dalam Menghadapi Proses Menua (Aging Process). Jurnal Keperawatan.
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v3i2.3194
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.