Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dalam Penurunan Debris Index Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di Slb Ypac Banda Aceh
Sari
ABSTRAK
Kesehatan gigi dan mulut diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitas yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Status atau derajat kesehatan masyarakat ditentukan oleh beberapa faktor yang meliputi lingkungan, perilaku masyarakat dan pelayanan kesehatan. Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang berisiko tinggi atau mempunyai kondisi secara fisik, perkembangan, perilaku atau emosi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan bahwa hasil analisis statistik didapatkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan status kebersihan gigi dan mulut murid (p=0,15) dan ada hubungan sikap ibu (p=0,02) serta ada hubungan tindakan ibu dengan status kebersihan gigi dan mulut murid (p=0,01). Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan meningkatkan keterampilan anak dalam menyikat gigi untuk penurunan debris indek pada anak berkebutuhan khusus. Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sikat gigi dan pasta gigi. Kegiatan pengabdian berupa memberikan penyuluhan dan melaksanakan sikat gigi pada anak berkebutuhan khusus. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah secara umum semua anak yang hadir dapat menerima penjelasan dan mempraktekkan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan status kebersihan gigi dan mulut anak-anak berkebutuhan khusus dan peningkatan keterampilan dalam menyikat gigi sehingga angka debris index menurun, diharapkan kepada anak berkebutuhan khusus agar menjaga kebersihan gigi dan mulutnya dengan cara menyikat gigi tiga kali sehari serta diharapkan kepada orang tuanya secara rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut anaknya setiap 6 bulan sekali.
Kata kunci : menyikat gigi, anak berkebutuhan khusus, debris
ABSTRACT
Dental and oral health are organized in the form of activities with a promotive, preventive, curative and rehabilitation approach which are carried out in an integrated, comprehensive and sustainable manner. The status or degree of public health is determined by several factors including the environment, community behavior and health services. Children with special needs (ABK) are children who are at high risk or have physical, developmental, behavioral or emotional conditions. Based on the results of the research and discussion that has been presented, the results of statistical analysis showed that there was no relationship between maternal knowledge and students' oral hygiene status (p = 0.15) and there was a relationship between maternal attitudes (p = 0.02) and there was a relationship between maternal actions. with the dental and oral hygiene status of the students (p = 0.01). The community service that is carried out aims to improve children's skills in brushing their teeth to reduce index debris in children with special needs. The materials used in this activity are toothbrushes and toothpaste. Service activities in the form of providing counseling and implementing toothbrushes for children with special needs. The result of this activity was that in general all children present could receive explanations and practice proper and correct way of brushing their teeth. It can be concluded that there has been an increase in the dental and oral hygiene status of children with special needs and an increase in skills in brushing their teeth so that the debris index rate decreases, it is hoped that children with special needs to keep their teeth and mouth clean by brushing their teeth three times a day and it is hoped that their parents routinely check their children's oral and dental health every 6 months.
Key words: brushing teeth, children with special needs, debris
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Arkell, S., Shinnick, A. (2003). Keperawatan Kandidosis Oral, 99. Hal : 48, 52-53.
Budiharto. (2010). Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta, Egc.
Chamidah, A. N. (2010). Pendidikan Inklusif Untuk Anak Dengan Kebutuhan Khusus. Jurnal Pendidikan Khusus.
Dahlan, Z. (2010). Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Gigi Berdasarkan Konsep Dental Hygiene Process Of Care. Hal : 1-25.
Depkes, R. I. (2009). Undang-Undang R.I No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Jakarta, Direktorat.
Fitzpatrick, J. (2000). Perawatan Kesehatan Mulut Kebutuhan Tergantung Orang Tua: Tanggung Jawab Perawat Dan Staf Perawatan. Journal of Advanced Nursing , 32:6. Hal : 1325-1332.
Herijulianti, E., Indriani,T S Dan Artini, S. (2002). Pendidikan Kesehatan Gigi, Jakarta, Egc.
Kemenkes, R. I. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Laporan Nasional). Jakarta.
Kosasih, E. (2012). Cara Bijak Memahami Anak Berkebutuhan Khusus, Yrama Widya, Bandung.
Mangunsong, F. (2009). Psikologi Dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, Luxima, Jakarta.
Nandiyah, A. (2013). Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus, Fakultas Psikologi Unwidha Klaten.
Notoatmodjo, S. (2015). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.
Pratiwi, D. (2012). Gigi Sehat Dan Cantik, Perawatan Praktis Sehari-Hari, Jakarta, Kompas.
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i1.3444
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.