Penyuluhan ASI, MPASI, Stunting Di Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung

Hetty Rusmini, Vita Lestari Ayuningsih, Anggunan Anggunan, Aswan Jhonet, Neno Fitriyani Hasbie, Zulfian Zulfian

Sari


 

ABSTRAK

 

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang diciptakan khusus oleh Tuhan yang keluar langsung dari payudara seorang ibu untuk bayinya. Pemberian ASI Eksklusif merupakan proses pemberian makan pada bayi yang berupa ASI saja tanpa makanan tambahan lain hingga bayi berumur 6 bulan. Makanan Pendamping ASI (MPASI) merupakan makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan secara bertahap sesuai dengan usia serta kemampuan pencernaan bayi guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. Stunting merupakan keadaan indeks tinggi badan menurut umur di bawah minus dua standar deviasi berdasarkan standar WHO. Stunting merupakan manifestasi jangka panjang faktor konsumsi diet berkualitas rendah, penyakit infeksi berulang, dan lingkungan. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ASI, MPASI, dan Stunting. Metode yang digunakan adalah metode Simposium diikuti dengan demonstrasi artinya lebih dari 2 presentan menjelaskan materi ASI, MPASI dan Stunting diikuti dengan tindakan peragaan memasak MPASI yang benar. Hasil dan kesimpulan dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan ibu tentang ASI,MPASI, dan Stunting setelah di lakukan penyuluhan. Saran Ibu harus memberikan asi esklusif selama 6 bulan setelahnya dilakukan MPASI dan juga dilakukan pencegahan stunting dimulai dari awal kehamilan sampai 2 tahun.

 

Kata Kunci : ASI, MPASI, Stunting

 

 

ABSTRACT

 

Breastmilk is a the milk produced by the breast of mother which created specially by God. Exclusive breastfeeding is the process of feeding a baby only from breastmilk without other supplementary food until baby is 6 month. MPASI, complementary food to breast milk, is food or drink containing nutrients, given to babies or infants aged 6-24 months, and given in stages according to the age and digestive capacity of the babies or infants to meet their nutritional needs other than breast milk. Stunting was a state of height-for-age index below minus two standard deviation based on WHO standard. Stunting was a long-term manifestation of low-quality dietary factor, recurrent infectious diseases, and environment. Community service activities are carried out to increase knowledge and understanding ASI, MPASI, and Stunting. The method used is the Symposium method followed by words of more than 2 presentations explaining the material of breastfeeding, complementary foods and stunting followed by a demonstration of proper complementary cooking. The result of this activity is an increase in the knowledge of mothers about breastfeeding, complementary foods, and stunting after counseling. Suggestion, mothers should provide exclusive breastfeeding for 6 months after which complementary feeding and stunting prevention should be done starting from the beginning of pregnancy until the 2nd year.

 

Keywords : ASI, MPASI, Stunting


Kata Kunci


Kesehatan

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2015). Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Hasil pemantauan status gizi (PSG) dan penjelasannya tahun 2016. Jakarta: Direktoral Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI.

Kurniawan B. (2013). Determinan Keberhasilan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol.27, No. 4, Agustus 2013. Hal 2

Marjan A.Q, dkk. (2019). Penyuluhan Makanan Pendamping ASI pada Ibu Bayi

Usia 6—24 Bulan di Puskesmas Sukmajaya. JURNAL MITRA Vol. 3 No. 1

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Ketiga ed. Jakarta: PT Rineka Citra.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.Diakses: 19 Oktober 2014, dari http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%20 2013.pdf.

Setiawan E, dkk. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas

Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas

Yusrina A, Shrimarti R D. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Niat Ibu Memberikan Asi Ekslusif Di Kelurahan Magersari, Sidorjo. Jurnal Promkes, Vol. 4, No. 1

WHO. (2010). Nutrition Landscape Information System (NLIS) Country Profile Indicators: Interpretation Guide. Switzerland: WHO press




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i3.3687

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.