Pelatihan Komunikasi Sisbar Untuk Handover Antara Perawat Dan Dokter Di Santosa Hospital Bandung Central (SHBC)
Sari
ABSTRAK
Komisi bersama Amerika serikat antara tahun 1995 sampai 2006 menyebutkan bahwa Kesalahan dalam komunikasi adalah penyebab utama peristiwa 25000-30000 kejadian buruk menyebabkan cacat permanen 11% kejadian buruk ini adalah karena masalah komunikasi yang berbeda 6% (WHO, 2007). Di Indonesia data tentang kejadian tidak diharapkan (KTD) apalagi kejadian nyaris cedera (KNC) masih langka, namun di lain pihak terjadi peningkatan tuduhan “mal praktek”. Komunikasi effectif adalah salah satu Sasaran keselamatan pasien, unsur yang utama dari layanan asuhan ke pasien. Santosa Hospital Bandung Central (SHBC) menggunakan komunikasi SBAR dalam komunikasi antara perawat dengan dokter dalam handover, tapi masih ada unsur yang kurang dalam komponen mengenalakan diri perawat saat menelpon dokter dan juga terkait dengan aspek rekomendasi dan dokumentasi dalam catatan keperawatan. Melihat hal ini, pentingnya penerapan kominikasi yang effectif antara perawat dan dokter yang belum konsisten dalam penerapan komunikasi SBAR ini, maka diadakan pelatihan SISBAR ( Salam Introduction Situation Background Asessment dan Recommendation). Pelatihan ini menggunakan aplikasi zoom meeting dan langsung. Pelatihan pengabdian ini di fasilitasi oleh Pendidikan STIKES A Yani, Departemen keperawatan SHBC dan Diklat SHBC. Pelatihan ini melibatkan 35 orang, terdiri dari KaUnit di lingkungan SHBC, CI dan Penanggung Jawab (PJ) tim di tiap Ruangan. Dengan melibatkan mereka di harapkan setelah pelatihan akan didapatkan hasil yang signifikan dalam proses pelaporan SISBAR ini. Dari hasil pengabdian masyarakat ini terkait pelatihan ini didapatkan hasil yang baik pengetahaun SISBAR, juga peningkatan terkait pelaksanaan SISBAR di ruangan juga role play pembuatan vidio SISBAR yang sudah baik dan observasi langsung pada 20 orang di ruang perawatan.
Kata Kunci : SISBAR, Kemunikasi efectif, Handover
ABSTRACT
The United States Joint Commission between 1995 and 2006 states that communication errors are the main cause of 25,000-30000 adverse events causing permanent disability 11% of these adverse events are due to communication problems about 6 % (WHO, 2007). In Indonesia, data on unexpected incidents (KTD) especially near-injury incidents (KNC) are still scarce, but on the other hand, there is an increase in accusations of “malpractice”. Effective communication is one of the goals of patient safety, a major element of patient care. Santosa Hospital Bandung Central (SHBC) uses SBAR communication in communication between nurses and doctors in handovers, but there are still elements that are lacking in the component of recognizing nurses when calling doctors and also related to aspects of recommendations and documentation in nursing records. Seeing this, the importance of implementing effective communication between nurses and doctors who have not been consistent in implementing SBAR communication, a SISBAR training (Salam Introduction Situation Background Assessment and Recommendation) was held. This training uses the zoom meeting application and directs in the ward. This community service training was facilitated by STIKES Jenderal A Yani Cimahi, SHBC Nursing Department, and SHBC Education and Training. This training involved 35 people, consisting of the Unit in the SHBC, CI, and Person in Charge (PJ) team in each ward. By involving them, it is hoped that after the training there will be significant results in the SISBAR reporting process. From the results of this community service related to this training, there were good results in SISBAR knowledge, as well as improvements related to the implementation of SISBAR in the wards as well as the role play of making good SISBAR videos and direct observation of 20 people in the wards.
Keywords: SISBAR, Effective Communication, Handover
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Aldrich R, Duggan A, Lane K, Nair K, Hill KN. (2009). ISBAR revisited: identifying and solving barriers to effective clinical handover in inter-hospital transfer: final project report. Newcastle: Hunter New England Health
Aldrich, R. National Clinical Handover Initiative, Hunter New England, NSW Health.(2009). ISBAR Revisited: Identifying and solving Barriers to effective clinical handover in inter-hospital transfer. Australian Commision on Safety and Quality in Health Care.
Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E., Fram, N., Boblin, S., Poole, N. (2006). Transfer of accountability: transforming shift handover to enhance patient safety. Health care quarterly Dikses pada tanggal 18 Februari 2020 dari http://web.ebscohost.com/ehost/resultadvanced.
Badrujamaludin, A., & Kumala, T. F. (2019). Penerapan Introduction, Situation, Background, Assessment and Recommendation (ISBAR) untuk komunikasi efektif antara perawat dan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Kota Cimahi. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(4), 306-317.
DepKes RI. (2008). Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit (patient safety). ed: 2. Jakarta.
Fitria, C. (2011). Efektivitas pelatihan komunikasi SBAR dalam meningkatkan motivasi dan psikomotor perawat ruang medikal bedah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Yogyakarta: Program Magister Manajemen Rumah Sakit.
Ramasubbu, B., Stewart, E. & Spiritoso, R. (2017). Introduction of the identification, situation, background, asessment, recommendations tools to improve the quality of information transfer during medical handover in intensive care. Journal of the Intensive Care Society 2017, vol. 18(1) 17-23.
Riesenberg LA, Leitzsch J, Cunningham JM. (2010). Nursing handoffs: a sistematic review of the literatuter. Am J Nurs. 110(4):24-34; doi: 10.1097/01.NAJ.0000370154.79857.09.
Rokhmah, N. A., & Anggorowati, A. (2017). Komunikasi efektif dalam praktek kolaborasi interprofesi sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan. JHeS (Journal of Health Studies), 1(1), 65-71.
Supinganto, A.,Mulianingsih, M dan Suharmanto. (2015). Identifikasi Komunikasi Efektif SBAR (Situation, Background, Assesment, Recommendation) Di RSUD Kota Mataram. STIKes Yarsi Mataram. Tersedia dalam : (diakses 5 April 2019).
WHO (2007). Patient Safety Solutions; Communication during patient hand-overs http://www.who.int/patientsafety/solutions/patientsafety/PS-Solution3.pdf
DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i5.4209
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.