Pemberdayaan Masyarakat Desa Srengat Dalam Pembuatan Antiseptik Alami Dari Ekstrak Daun Miana

Afidatul Muadifah, Khoirul Ngibad, Nabila Puteri Salsabela

Sari


ABSTRAK

 

Sulit diterapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan covid-19 di Desa Srengat, karena memberikan pendidikan kepada masyarakat desa dengan latar belakang yang mayoritas adalah petani dan peternak (bukan akademisi) adalah cukup sulit. Mereka lebih mengedepankan kepercayaan dalam bertindak daripada menggunakan ilmu pengetahuan. Pada sisi lain, ketersediaan tempat mencuci tangan juga kurang memadai  pada mayoritas rumah, sehingga membuat masyarakat semakin tidak terampil dalam mencuci tangan setelah keluar rumah ataupun ketika bertamu. Pengetahuan akan penggunaan antiseptik seperti handsanitizer masih rendah, dan sebagian masyarakat yang mengetahui lebih memperhitungkan biaya jika harus membelinya, sehingga membuat ketersediaan handsanitizer dirumah-rumah warga sangat terbatas padahal banyak masyarakat yang sudah menanam tanaman Miana yang berpotensi sebagai antiseptik. Tujuan dan metode: Meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Srengat tentang covid-19 melalui penyuluhan, pemberdayaan Jam’iyah Yasin Desa Srengat dalam peningkatan jumlah tanaman miana melalui gerakan menanam, dan difusi ipteks serta pelatihan kepada Jam’iyah Yasin Desa Srengat dalam pembuatan produk gel handsanitizer dari ekstrak daun miana sebagai alternatif antiseptik alami dan diberikan secara gratis untuk masyarakat Desa Srengat. Hasil : Program penyuluhan berjalan dengan baik dengan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat sebesar 60%, tanaman Miana mengalami peningkatan hasil panen sebesar 62,5% pada bulan ke-3, dan ketersediaan handsanitizer di Desa Srengat sudah cukup memadai (tersedia pada 40 Kartu Keluarga) sehingga dapat digunakan sebagai alternatif antiseptik alami pengganti cuci tangan.

 

Kata Kunci: Antiseptik Alami; Miana; Hand sanitizer; Desa Srengat

 

 ABSTRACT

 

It is difficult to apply health protocols in an effort to prevent covid-19 in Srengat Village, because providing education to village communities with backgrounds whose majority are farmers and ranchers (not academics) is quite difficult. They prioritize trust in action rather than using knowledge. On the other hand, the availability of a place to wash hands is also inadequate in the majority of homes, thus making people increasingly unskilled in washing their hands after leaving the house or when visiting. Knowledge of the use of antiseptics such as hand sanitizers is still low, and some people who know are more aware of the costs if they have to buy them, thus making the availability of hand sanitizers in people's homes very limited even though many people have planted Miana plants which have the potential as antiseptics. Objectives and methods: Increasing the knowledge of the Srengat Village community about covid-19 through counseling, empowerment of Jam'iyah Yasin in Srengat Village in increasing the number of miana plants through planting movements, and the diffusion of science and technology as well as training for Jam'iyah Yasin in Srengat Village in making hand sanitizer gel products from miana leaf extract as an alternative to natural antiseptic and given free of charge to the people of Srengat Village. Results: The extension program went well with an increase in community knowledge of 60%, Miana plants experienced an increase in yields of 62.5% in the 3rd month, and the availability of hand sanitizer in Srengat Village was sufficient (available on 40 Family Cards) so that can be used as an alternative to natural antiseptics instead of hand washing.

 

Keywords: Natural Antiseptic, Miana, Hand sanitizer, Srengat Village


Kata Kunci


muadifah; srengat; hand sanitizer; antiseptik; miana

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Al-Adham, I., Haddadin, R., Collier, P. (2013). Types of Microbicidal and Microbistatic Agents. Blackwell Publishing.

Asngad, A., R. Bagas, A., & Nopitasari. (2018). Kualitas Gel Pembersih Tangan (Handsanitizer) dari Ekstrak Batang Pisang dengan Pemnambahan Alkohol, Triklosan dan Gliserin yang Berbeda Dosisnya. bioeksperimen, 4(2), 61-70. doi:https://doi.org/10.23917/bioeksperimen.v4il.2795

Darsana, I. Besung, I., & Mahatmi, H. (2012). Potensi Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steenis) Dalam menghambat pertumbuhan Bakteri Escherichia coli secara in Vitro. Indonesia Medicus Veterinus.

Mpila, D., Fatimawali, & Wiyono, W. I. (2012). Uji Aktivitas Antibakteri Daun Mayana (Coleus atropurpureus (L) Benth) Terhadap Staphylococcus aureus, Eschericia coli dan Pseudomonas aeruginosa secara in vitro. 13.

Nuria, M. C., Faizaitun., Arvin., & Sumantri. (2009). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Terhadap Bakteri Satphylococcus aureus Atcc 25923, Escherichia Coli Atcc 25922 dan Salmonella Typhy Atcc 1408. Mediagro, 5(2), 26-37.

Shu, M. (2013). Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer dengan bahan Aktif Triklosan 0,5% dan 1 %. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1), 1-14.

Sinaga, L. R. V., Seri, A. M., & Henny, A. B. (2020). Sosialisasi Perilaku Cuci Tangan pakai Sabun di Desa Sawo Sebagai Bentuk Kepedulian Terhadap Masyarakat Di tengah Mewabahnya Virus Covid-19. Jurnal Abdimas mutiara, 1, 19-28.

Tarigan, I. L., Sari, A.K., Huda, C., Jovanncha, C., & Muadifah, A. (2020). Phytochemical Screening and Quantitative Analysis of coleus Arthropurpureus Ethyl Acetat Fraction and Antibacterial Activity Against Staphylococcus aureus. ALKIMIA : Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan , 4(1), 17-23.

Widyawati, L., Mustariani, Aprilia, B. A., & Purmafitriah, E. (2017). Formulasi Sediaan Gel Hand Sanitizer Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn) sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus. Jurnal Farmasetis, 6(2), 47-57.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i2.4726

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.