Kripik Bayam di Campur dengan Gula Aren (Amaranthus Gengeticus Arenga Pinuata) Sebagai Alternatif Cemilan Bergizi pada Anak

Yohanes Jakri, Adelgonda Fitri Jeharut, Didiana Nurhayati, Fredheric Collin Brosnan, Nur Wahida

Sari


ABSTRAK

Usia 5-10 tahun merupakan usia pertumbuhan maksimal. Pada masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan konsumsi pangan dengan gizi seimbang. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukan bahwa Proporsi Konsumsi Buah/Sayur per Hari dalam Seminggu pada Penduduk Umur 5 Tahun ≥ 5 porsi di Propinsi NTT adalah 7,61 % dan secara spesifik pada Kabupaten Manggarai lebih renda yakni 4,49%. Hasil tersebut berbeda jauh dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh WHO, bahwa konsumsi buah dan sayur adalah 400 g (5 porsi) per hari untuk semua kelompok usia. Permasalahan utama yang dialami oleh anak-anak adalah kurangnya minat anak untuk mengkonmsumsi sayuran. Tujuan dari pembuatan Kripik bayam dicampur dengan gula aren (Amaranthus Gengeticus Arenga Pinuata), adalah menghasilkan inovasi cemilan yang berbahan dasar sayur bayam sebagai alternative pemenuhan gizi pada anak. Kegiatan ini sudah dilakukan di Kecamatan Wae Rii Kabupaten Manggarai, NTT pada bulan Juli 2021. Hasinya 90% anak mengatakan Kripik ini enak dikonsumsi dan menjadi alternative cemilan bergizi untuk mereka.

 

Kata Kunci: Sayur, Kripik Bayam, Gula Aren

 

 

ABSTRACT

The age of 5-10 years is the age of maximum growth. At this time children experience a period of growth and development that requires food consumption with balanced nutrition. The results of the 2018 Basic Health Research (Riskesdas) show that the proportion of fruit/vegetable consumption per day of the week in the population aged 5 years 5 portions in NTT Province is 7.61% and specifically in Manggarai Regency it is lower at 4.49%. These results differ greatly from the recommendations issued by WHO, that consumption of fruit and vegetables is 400 g (5 servings) per day for all age groups. The main problem experienced by children is their lack of interest in consuming vegetables. The purpose of making spinach chips mixed with palm sugar (Amaranthus Gengeticus Arenga Pinuata), is to produce an innovative snack made from spinach as an alternative for nutritional fulfillment in children. This activity was carried out in Wae Rii Subdistrict, Manggarai Regency, NTT in July 2021. As a result, 90% of children said these chips were delicious to eat and became an alternative nutritious snack for them.

 

Keywords: Vegetables, Spinach Chips, Palm Sugar


Kata Kunci


Keperawatan; Sayur; Kripik Bayam; Gula Aren

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


AR PUSTAKA

Dianissafitrah Hidayanti, S. R. (2017). Faktor Risiko Kurang Konsumsi Buah Dan Sayur Pada Anak Usia Sekolah Dasar (Studi Kasus-Kontrol pada Siswa SDN Sendangmulyo 03 Semarang Tahun 2017). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 638-647.

Hermina, & Prihatini, S. (2016). Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk Indonesia dalam Konteks Gizi Seimbang: Analisis Lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014. Buletin Penelitian Kesehatan, 44(3), 205–218.

Hidayati, D., Suyatno, Aruben, R., & Pradigdo, S. F. (2017). Faktor Risiko Kurang Konsumsi Buah dan Sayur pada Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4), 638–647.

Kemenkes. (2019). Laporan Provinsi NTT RISKESDAS 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Litbang Kesehatan.

Lock, K., Pomerlau, J., Causer, L., The, M. M., Lock, K., Pomerleau, J., … Mckee, M. (2005). The global burden of disease attributable to low consumption of fruit and vegetables : implications for the global strategy on diet. Bulletin of the World Health Organization, (March), 100–108. https://doi.org/10.1590/S0042-96862005000200010

Nilakesuma, N. F., Reni, I., & Mulyani, D. (2019). Penilaian Status Gizi dan Deteksi Keterlambatan Perkembangan Murid TK Al-Qur’an Kenagarian Kasang Kabupaten Padang PAriaman, Provinsi Padang. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(April), 1–8.

Putri, R. M., Susmini, & Hadi, H. S. (2017). Gambaran Pengetahuan Sayur Anak Usia 5-12 Tahun di Yayasan Eleos Indonesia Desa Sukodadi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Jurnal Ilmu Keperawatan, 5(1), 74–80.

Rianto, D., & Ahmad, N. (2017). Optimalisasi Kandungan Serat pada Saus Bayam. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian, 2(2), 227–231.

Wahyuni, F., Yazia, V., Rahmayanti, R., Hamdayani, D., Hasni, H., & Reni, I. (2020). Peningkatan Status Gizi Anak, mengurangi Kejadian Kurus dan Pendek Melalui Penerepan Gizi Seimbang di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 3(April), 13–19.

WHO. (2005). Nutrition in adolescence – Issues and Challenges for the Health Sector.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i1.4735

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.