Upaya Peningkatan Kesehatan Keluarga Terhadap Penyakit Kolesterol Pada Usia 46-55 Tahun Di Kelurahan Pakuan Ratu Way Kanan

Andoko Andoko, Riska Wandini, Alfabet 0kstristyan fakuriza

Sari


ABSTRAK

 

Pendirian bila ragu, kadar kolesterol biasa adalah 46-55 tahun. Lampung memiliki fire pace sebesar 11,9%. Arti penting kerukunan sangat digarisbawahi pada keserbagunaan lingkungan, masyarakat yang tinggal di Lampung. Semakin tinggi kemiripannya dengan kolesterol, semakin tinggi pula bahaya kematiannya. Penilaian ini untuk menentukan unsur-unsur peningkatan kadar kolesterol pada kelompok usia jangka panjang. Penyiapan investigasi logis telah selesai di Kota Negara Harjakuan Ratu Way Kanan, dengan kasus 4 orang dewasa berusia 46-55 tahun yang memeriksakan kadar kolesterol di puskesmas seperti Indah Pakuan Ratu Way Kanan. melalui data melalui pengalaman dan penegasan langsung. risiko meningkatnya kadar kolesterol pada sekumpulan umur yang berlarut-larut adalah arah seksual, usia, keturunan. Arah seksual adalah penunjuk utama peningkatan kadar kolesterol. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesehatan keluarga terhadap penyakit kolesterol. Metode yang digunakan adalah metode ceramah diskusi, alat yang digunakan berupa leaftlet dan brosur. Hasil dari kegiantan ini yaitu peningkatan pengetahuan keluarga tentang penyakit kolesterol. Kesimpulan yang bisa di angkat adalah peserta sebagian besar paham akan pengetahuan tentang kolesterol.

 

Kata Kunci: Kolesterol, Dewasa, Peningkatan Pengetahuan

 

ABSTRACT

 

Determination when in doubt, the usual cholesterol level is 46-55 years. Lampung has a fire pace of 11.9%. The importance of harmony is underlined in the versatility of the environment, and of the people living in Lampung. The higher the resemblance to cholesterol, the higher the danger of death. This assessment is to determine the elements of increasing cholesterol levels in the long-term age group. Preparations for a logical investigation have been completed in the State City of Harjakuan Ratu Way Kanan, with the case of 4 adults aged 46-55 years who were checked for cholesterol levels at health centers such as Indah Pakuan Ratu Way Kanan. through data through direct experience and discernment. The risk of increasing cholesterol levels in the protracted age group is sexual direction, age, and heredity. Sexual direction is a leading indicator of elevated cholesterol levels. The purpose of this activity is to improve family health against cholesterol disease. The method used is the lecture-discussion method, the tools used are leaflets and brochures. The result of this activity is an increase in family knowledge about cholesterol disease. The conclusion that can be drawn is that most of the participants understand knowledge about cholesterol.

 Keywords: Cholesterol, Adults, Increased Knowledge


Kata Kunci


meningkatnya kolesterol. bahaya, umur 46-55 tahun,

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


KemenKes, R. I. (2013). Buku Pegangan Sosialisasi cakupan Medis Publik dalam Kerangka kerja pembantu pensiun Federal Publik.

Astawan, M., Wresdiyati, T., Dan Hartanta, A. B. (2005). Penggunaan pertumbuhan laut sebagai sumber serat makanan untuk mengurangi kolesterol serum pada hewan pengerat. HAYATI Diary of Biosciences, 12(1), 23-23.

Dye, C., Reeder, J. C., dan Terry, R. F. (2013). Eksplorasi untuk semua inklusi kesejahteraan inklusif.

Aballay, L. R., Eynard, A. R., Díaz, M. D. P., Navarro, A., dan Muñoz, S. E. (2013). Kegemukan dan kegemukan: survei hubungan mereka dengan kondisi metabolisme, penyakit kardiovaskular, dan penyakit di Amerika Selatan. Survei nutrisi, 71(3), 168-179.

Handajani, A., Roosihermatie, B., dan Maryani, H. (2010). Variabel diidentifikasi dengan contoh kematian pada infeksi degeneratif di Indonesia. Pemberitahuan penelitian kerangka kerja kesejahteraan, 13(1), 21301.

Waloya, T., Forester, R., dan Andarwulan, N. (2013). Hubungan antara pemanfaatan makanan dan kerja aktif dengan kadar kolesterol darah orang dewasa di Bogor. Buku Harian Rezeki dan Makanan, 8(1), 9-16.

Rasdini, I.G.A.A. (2016). Hubungan Sirkuit Abdomen dengan Kadar Kolesterol LDL Pada Pasien Penyakit Koroner di Ruang ICCU Klinik Sanglah Denpasar. Buku Harian Kesejahteraan, 7(1), 46-51.

Harahap, H., Hardinsyah, H., Setiawan, B., dan Effendi, I. (2008). Hubungan antara Daftar Berat Badan, Orientasi Seksual, Umur, Klasifikasi Darah dan Riwayat Bawaan dengan Ketegangan Peredaran Darah pada PNS di Pekanbaru.

Wongkar, M. C., Kepel, B., dan Hamel, R. (2013). Hubungan status gizi dengan kadar kolesterol absolut secara lokal di Kecamatan Bahu, Malalayang, Manado. Buku Harian Keperawatan, 1(1).

Ujani, S. (2016). Hubungan umur dan jenis kelamin dengan kadar kolesterol pada pasien besar di Klinik Umum Abdul Moeloek Wilayah Lampung. Buku Harian Kesejahteraan, 6(1).

Taylor, A. J., Arora, N. S., Bindeman, J., Bhattari, S., Feuerstein, I. M., & O'malley, P. G. (2006). Conventional, emerging, heredity, lifestyle, and psychosocial coronary risk factors: relationships to subclinical atherosclerosis. Preventive cardiology, 9(1), 25-32.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i7.5000

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.