Pelatihan Pembuatan Produk Teh Pegagan untuk P-IRT di Desa Pagersari, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya

Nitya Nurul Fadilah, Richa Mardianingrum, Gina Septiani Agustien

Sari


ABSTRAK

 

Pemanfaatan tumbuhan sebagai alternatif pengobatan banyak ditemukan di masyarakat desa. Salah satunya Desa Pagersari yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. Desa ini terletak di bagian utara Tasikmalaya. Sebagian besar mata pencaharian penduduk di sana merupakan petani, sehingga lingkungannya masih relatif dikelilingi oleh pesawahan yang sebagian besar lahannya dipakai untuk padi, palawija, sayuran dan tanaman lainnya. Selain itu masyarakat di kalangan ibu rumah tangga juga sering menanam tanaman obat di pekarangan rumah. Namun, pemanfaatannya masih belum optimal karena kurangnya pengetahuan dalam mengolah potensi sumberdaya yang dimiliki. Salah satu tanaman yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah pegagan yang banyak tumbuh di Desa Pagersari. Pegagan berkhasiat untuk meningkatkan imun, membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, kecantikan, dan lain-lain. Pegagan ini dapat dijadikan masker yang dapat digunakan kapan saja sebagai penunjang kecantikan atau penunda penuaan dini. Masker pegagan bisa dikemas dalam bentuk menarik menjadi masker wajah. Selain itu teh pegagan ini terjamin proses pembuatanya karena melalui tahapan yang sudah sesuai dengan syarat P-IRT. Program pengabdian masyarakat (Pengembangan Masyarakat Desa Binaan) ini menginisiasi pembuatan masker pegagan yang ditanam sendiri serta siap digunakan kapan saja. Masyarakat Desa Pagersari akan dibina melalui penyuluhan dan praktik pembuatan masker  pegagan dari mulai pengolahan tanaman obat hingga berbentuk kemasan sehingga bisa dijadikan produk industri rumah tangga (P-IRT) sebagai bukti bahwa produk tersebut terjamin dan aman. Program ini dapat membantu pengembangan tanaman pegagan di Desa Pagersari yang dapat dijadikan sebagai produk kosmetik dan penunjang kecantikan untuk selanjutnya dapat dikemas dalam bentuk kemasan yang menarik dan dapat dijual sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.

 

Kata kunci: Pegagan, Desa Pagersari, masker

 

 

ABSTRACT

 

The use of plants as alternative medicine is found in many rural communities. One of them is Pagersari Village which is one of the villages in Pagerageung District, Tasikmalaya Regency. This village is located in the northern part of Tasikmalaya. Most of the livelihoods of the people there are farmers, so the environment is still relatively surrounded by rice fields, most of which are used for rice, secondary crops, vegetables and other crops. In addition, people among housewives also often plant medicinal plants in their yards. However, its utilization is still not optimal due to lack of knowledge in processing the potential of its resources. One of the plants that has not been used optimally is pegagan which grows a lot in Pagersari Village. Pegagan is efficacious for increasing immunity, cleansing the blood, improving blood circulation, beauty, and others. Pegagan can be used as a mask that can be used at any time to support beauty or delay premature aging. Pegagan masks can be packaged in an attractive form into a face mask. In addition, pegagan tea is guaranteed to be made because it goes through stages that are in accordance with the P-IRT requirements. This community service program (Development of Fostered Village Community) initiates the manufacture of pegagan masks that are self-grown and ready to be used at any time. The community of Pagersari Village will be fostered through counseling and the practice of making pegagan masks from processing medicinal plants to packaging so that they can be used as home industry products (P-IRT) as proof that the product is guaranteed and safe. This program can help the development of pegagan plants in Pagersari Village which can be used as cosmetic and beauty support products which can then be packaged in attractive packaging and can be sold so as to improve the community's economy.

 

Keywords: pegagan, Pagersari village, mask


Kata Kunci


Pegagan, Desa Pagersari, masker

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Anggraini, T., Silvy, D., Ismanto, S. D., & Azhar, F (2014). "Pengaruh Penambahan Peppermint (Mentha piperita, L.) Terhadap Kualitas Teh Daun Pegagan (Centella asiatica, L. Urban)." Litbang Industri 4: 79.

Elfahmi, W., H. J., & Kayser, O (2014). "Jamu: Indonesian traditional herbal medicine towards rational phytopharmacological use. Journal of Herbal Medicine." journal of Herbal and medicine 4(2): 51-73.

Fatchiya, A., Amanah, S., & Kusumastuti, Y. I. (2016). "Penerapan Inovasi Teknologi Pertanian dan Hubungannya dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani." Jurnal Penyuluhan 12: 190.

Hadi, I. (2012). Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pembangunan Di Kecamatan Kemiling. Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012. lampung, Unila.

IPB, B. (2013). Quality of Herbal Medicine Plants and Traditional Medicine. http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-article/587-Quality-of-herbal-medicine-plants-and-traditional-medicine-2013

Muchtaromah, B., & Umami, R. L. (2016). Efek Farmakologi Pegagan(Centella asiatica(L.) Urban)Sebagai Suplemen Pemacu Daya Ingat. Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education: 262–266.

Nuraeni, N., Noor, T. I., & Sudrajat, S. (2019). "PROSES PRODUKSI DAN PEMASARAN AGROINDUSTRI TEH CELUP DAUN KELOR DI PT. LENTERA BUMI NUSANTARA (Studi Kasus di Desa Ciheras Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya)." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh 6(3): 627.

Sutardi, S. (2017). "Kandungan Bahan Aktif Tanaman Pegagan dan Khasiatnya untuk Meningkatkan Sistem Imun Tubuh." Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pertanian 35(3): 121.

Vinolina, N. S., Nainggolan, M., & Siregar, R. (2018). "Production enhancement technology of Pegagan (Centella asiatica)." Agrivita 40: 304-312.

Wahjuni, S., Putra, M. I. B., Rahayu A. N. P., & Wahyu Dwijani, S.((2012). "Uric Acid Inhibition Activity of Annona muricata L LeaveExtract in Hyperuricemia induced Wistar Rat." World Science Publisher, United States 2: 86-90.

Wuryantoro, H., & Susanto, W. H. (2014). "PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURES INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN PEMANIS ALAMI INSTAN SARI STEVIA (Stevia rebaudiana). ." Jurnal Pangan Dan Agroindustri 2: 76-87.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i4.5527

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.