Pemijatan pada Bayi Usia 0-2 Tahun di Rw 4 (Rt 1 Dan 3) Desa Wantisari Kec. Leuwidamar, Kab. Lebak

Nurulicha Nurulicha, Imelda Diana Marsilia, Eka Maulana Nurzannah, Dina Martha Fitri, Yulita Nengsih

Sari


ABSTRAK

 

Stimulasi atau rangsangan yang baik untuk anak dapat diberikan oleh orang tua untuk perkembangan potensinya secara maksimal. Faktor yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak yaitu nutrisi yang tercukupi, lingkungan keluarga yang mendukung merupakan dasar untuk tumbuh kembang anak. Selain itu dari segi personal anak dapat diberikan stimulasi, salah satu bentuk stimulasi yang umum dilakukan orang tua untuk bayi. Saat memijat bayi, kita membantu otak anak memproduksi hormon oksitosin, yang menurunkan kadar stres dalam otaknya. Dengan kata lain, pijatan bayi bisa membantunya relaks, mengurangi lama ia menangis, dan membantunya tidur. Selain itu, salah satu keuntungan lain untuk pijat bayi adalah kemampuannya untuk memperkuat sistem pencernaannya, sehingga membantu ketidaknyamanan yang dialami bayi, seperti masuk angin dansembelit. Selain membantu sistem penting dalam tubuh si anak, memijat bayi juga membantu pertumbuhannya. Saat kita memijat si bayi, sentuhan tersebut mengirimkan sinyal kepada kelenjar pituitary di dalam otak si kecil. Hal ini kemudian melepaskan HGH, hormon pertumbuhan manusia, yang artinya membantu si bayi tumbuh dan berkembang. Pengabdian Masyarakat ini mulai dilaksanakan pada bulan Maret 2022 di RW 04 (RT 1 dan 3) Desa Wantisari, Kec. Leuwidamar, Kab Lebak. Metode pelaksanaan kegiatan yang diberikan adalah dalam bentuk penyuluhan dan Demonstrasi pentingnya Baby Massage. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan terhadap ibu ibu diketahui bahwa ibu sudah mengerti tentang pemijatan bayi dan dapat mengaplikasikan langsung gerakan gerakan massage tersebut pada bayinya dan kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari Kepala Desa, Bidan desa dan Kader.

 

Kata Kunci: Tumbuh Kembang Anak, Pemijatan Bayi, Perkembangan Anak

 

 ABSTRACT

 

Development is an increase in the structure and function of the body which is more complex in the ability of gross motion, fine motion, speech and language as well as socialization and independence. Stimulation, Detection and Early Intervention on Growth and Development (SDIDTK) really need to be done, especially at the age of under five years because it will influence and determine the next child's development. In this community service activity, all toddlers and pre-school children receive stimulation, detection and early intervention services for growth and development deviations according to their age. Early Detection and Intervention on Child Development aims to detect infants in their growth and development, so that stimulation will be carried out if deviations are found in the growth and development of the baby. The implementation of this community service was attended by 28 early childhood children from Cikal Cendikia Kindergarten, Cileungsi. The stimulation was carried out using the KPSP (Pre-screening Development Questionnaire). This activity also carried out weight weighing, TB measurements and head circumference. The results of the examination in early childhood at Cikal Cendikia Kindergarten were that the child's growth was within normal limits, namely examination of weight, body length, head circumference. children's development results KPSP children according to development, vision test 10% of children have difficulty seeing the letter E on the third row. Hearing test with normal results the children carried out the instructions properly and correctly.

 

Keyword: Child Growth, SDIDTK, KPSP


Kata Kunci


Tumbuh kembang anak, Pemijatan Bayi, Perkembangan anak

Teks Lengkap:

Download Artikel

Referensi


Dewi, N.N., Soetjiningsih, & Prawirohartono, E. . (2011). Effect of massage stimulation on weight gain in full term infants. Paediatrica Indonesiana, 51, 202–206.

Ivra, S. S., D. (2014). Pengaruh Terapi Pijat Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi. JOM PSIK, 1(1).

MA Diego. (2020). Preterm infant massage elicits consistent increase in vagal activity and gastric motility that are associated with greater weight gain. Acta Paediatri, 8(2), 1588–1591.

Yuliana, A. & Suharto, A. & Handayani, T. (2013). Perbedaan berat badan bayi usia 3-5 bulan yang dipijat dan tidak dipijat (di Kelurahan Tawanganom Kecamatan Magetan tahun 2013). Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes., 4(4).

Fitriahadi, Enny. (2016). Pengaruh pijat bayi dengan frekuensi dan durasi menyusu. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 10, No. 2, September 2016. Program Studi Bidan Pendidik, Universitas ‗Aisyiyah Yogyakarta

Bobak, Irene. M., Lowdermilk., and Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Yuli Aspiani R. BuKu Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : TIM. 2018.

Field, T & Scafidi. 2002. Preterm Infant Massage Therapy Studies: an American Approach. Semin Neonatol.

Maryunani,Anik dan Nurhayati. (2008).Buku Saku Asuhan Bayi Baru Lahir Normal. Jakarta: TIM

Behrman JR. Growth faltering in the first thousand days after conception and catch-up growth. Oxford Handb Econ Hum Biol. 2015;

Maryanti, Dwi. Sujianti. Budiarti T. Buku Ajar Neonatur, Bayi & Balita. Jakarta: CV. Trans Info Media; 2014.

Ardillah, C. 2016. 100% Buku Pintar Bayi. Banguntapan bantul Yogyakarta: Kauna Pustaka.

Roesli. U. (2012). Panduan Inisiasi menyusui Dini. Jakarta :Pustaka bunda

Purwani, Tati dan Afi Darti, Nur. 2012. Hubungan antara frekuensi, Durasi menyusu dengan berat badan bayi di poliklinik Bersalin Mariani Medan.




DOI: https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i12.7937

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Disponsori oleh : Universitas Malahayati Lampung dan DPW PPNI Lampung


Creative Commons License
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.