WEBINAR PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA SEBAGAI KELOMPOK AKTIF TERHADAP PENANGANAN AWAL CEDERA PATAH TULANG
Pendahuluan: Menurut Depkes RI (2011), dari sekian banyak kasus patah tulang (fraktur) di Indonesia, fraktur pada ekstremitas bawah akibat kecelakaan memiliki prevalensi yang paling tinggi diantara fraktur lainnya yaitu sekitar 46,2%. Remaja sebagai kelompok aktif memiliki resio dalam mengalami cedera terutama patah tulang. Namun demikian, mayoritas remaja belum memahami dengan baik tentang bagaimana cara penanganan awal cedera patah tulang. Penanganan awal yang salah dapat berdampak pada timbulnya komplikasi terhadap penderita patah tulang.
Tujuan: Kegiatan pengabdian masyarakat berupa webinar ini, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja dalam penanganan awal cedera patah tulang.
Metode: Kegiatan diwalai dengan persiapan pembuatan poster, virtual background, dan penyusunan materi penyuluhan oleh tim panitia. Sasaran peserta webinar adalah remaja berusia 18-19 tahun, dengan target jumlah peserta sebanyak 50 orang. Kegiatan dilaksanakan dengan metode ceramah dan diskusi interaktif via zoom meet. Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pengambilan data nilai pre test dan post test peserta webinar dengan media google form.
Hasil: rerata nilai post test peserta penyuluhan (80,5) lebih tinggi dibandingkan nilai pre test penyuluhan (62,5). Hasil post test yang dilakukan oleh peserta webinar menggambarkan bahwa materi kegiatan dapat diterima oleh peserta dengan baik.
Kesimpulan: Dengan penanganan awal cedera yang tepat, maka berbagai komplikasi buruk dari cedera patah tulang dapat dicegah. Berdasarkan rerata hasil nilai pre test dan post test para peserta, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari kegiatan webinar ini telah tercapai dengan baik.
Kata Kunci: Patah tulang, remaja, pengetahuan